Chapter 38: One of Those Nights

247 34 7
                                    

Perempuan itu menjatuhkan goodie bag yang dipegangnya saat melihat keriuhan di rumahnya. Mata terbelalak dengan mulut terbuka membentuk huruf O menjadi ekspresinya saat ini.

"Oh my God."

Meja yang digunakan untuk menaruh kue ulang tahunnya, hilang entah ke mana. Digantikan oleh sebuah turntable besar yang biasanya digunakan oleh seorang Disc Jokey. Zach di sana, mengenakan sebuah headphone berlagak seperti DJ dengan mengayunkan kedua tangannya ke atas. Sementara Kara di sebelahnya, menari dan bernyanyi mengikuti alunan lagu remix lawas yang kini kembali hits karena sering diputar oleh anak-anak perkotaan.

"Izinkan aku, untuk terakhir kalinya, semalam saja bersamamu, mengenang asmara kita~"

"Kayaknya mereka mabuk."

"Lagu yang mereka nyanyiin nyindir hubungan kita."

Alvan dan Altana menatap satu sama lain saat mereka mengucapkan kalimatnya secara bersamaan.

"Lagunya nggak penting, yang menarik perhatian kita saat ini adalah mereka mabuk," ucap Alvan mengulangi pernyataannya.

Sebuah drink jar besar dengan gelas plastik berjejer menarik perhatian Altana. Perempuan itu menyingkirkan teman-temannya yang berkerumun kemudian mengambil sampel air dari drink jar tersebut. Dahinya mengernyit saat mencium bau yang tidak biasa dari gelas yang dipegangnya.

Alvan mengambil alih gelas tersebut lalu turut mengendusnya. Ia juga mengecap air tersebut dengan menenggelamkan salah satu jarinya. "Ini bir. Kamu nyiapin ini sebelumnya?"

Perempuan itu menggeleng cepat. "Drink jar ini nggak ada sebelumnya. Aku juga nggak tahu itu punya siapa."

"Berarti seseorang nyelundupin bir ini di saat kita pergi," gumam Alvan.

Altana merasakan firasat yang tidak enak. Ia teringat ponselnya yang tertinggal di kamar. "Sebentar, Van. Aku ke kamar dulu ngambil hape."

Selagi Altana mengambil ponselnya, Alvan mengusir teman-temannya yang hendak mengambil bir dari drink jar besar tersebut. Matanya menangkap Jaka yang berjalan sempoyongan ke arahnya. Salah satu tangannya mengayun ke atas saat melihat keberadaan Alvan.

"Alvan!"

Menghela napas, Alvan menghampirinya dan menaruh Jaka di sebuah kursi kosong. Ia menepuk pipi sahabatnya untuk membuatnya sadar. "Siapa yang bawa bir ke pesta Altana?"

Lelaki itu tertawa dan menggelengkan kepalanya. Jaka membuka suara dengan sedikit berteriak karena suara alunan musik semakin keras. "Hubungan lo sama Alta udah baikkan 'kan? Congratulations, bro! You actually made it!"

"Iya, sekarang jawab pertanyaan gue. Kenapa semuanya pada mabuk? Bir dari siapa ini?"

Jaka menunjuk seseorang yang memainkan turntable DJ kemudian tertawa. "Of course, pesta ini disponsori oleh The Rich Zachariah Jeremy! Betewe, lo lihat Riley nggak?"

Alvan tidak menjawab dan langsung pergi begitu saja. Ia mengangkat drink jar yang menjadi penyebab masalah di pesta Altana dan membuang semua isinya ke selokan agar tidak ada lagi yang meminumnya. Zach benar-benar sesat.

Sementara Altana kembali dengan berlari, wajah paniknya terlihat jelas saat menghampiri Alvan. "Mamaku nggak jadi nginep di rumah Nenek dan sekarang lagi di jalan!"

Sontak Alvan mendengus kesal mendengar perkataan Altana. Ia melihat kerumunan teman-temannya sambil berpikir keras. "Kamu bisa dihapus dari KK kalau seandainya ketahuan ada temen-temen yang mabuk. Kalau gitu, kamu stand by di depan gerbang dan pastikan mereka semua pulang. Aku yang ambil alih buat tutup acara."

ILLEGIRLWhere stories live. Discover now