Chapter 7: Ada Apa dengan Zach?

2.7K 471 52
                                    

Malam tadi, tidur Altana tidak nyenyak yang menyebabkan ia memiliki kantung mata. Setelah kembali dari pesta ulang tahun Kara, mata perempuan itu tidak bisa menutup. Walaupun tubuhnya lelah seakan-akan meminta istirahat, tapi tetap saja ia tidak bisa.

Ini semua karena Alvan.

Jujur, saat Alvan dengan entengnya berkata bahwa ia dan lelaki itu akan berpacaran hingga seterusnya membuat Altana tersipu. Apakah Alvan tidak tahu saat lelaki itu melontarkan ucapannya sanggup membuat Altana tidak bisa bernapas?

Sempat Altana ingin menghubungi Zach soal ini, tapi ia masih sebal. Ngomong-ngomong, tadi malam Zach menyepam pesan chat-nya, dan Altana memilih untuk mendiamkannya. Bahkan, niatnya Altana ingin memblokir nomor Zach. Namun, tidak jadi karena ia masih memiliki belas kasihan.

Beralih membicarakan Zach, kini beberapa pasang mata mengarah pada Altana saat perempuan itu berjalan di koridor. Ada yang berbisik-bisik, ada juga yang menatap sinis ke arahnya. Altana mencoba tidak menghiraukan itu dengan mengencangkan volume musiknya hingga penuh.

Altana benci saat orang-orang melihatnya seakan-akan ia melakukan kesalahan.

Masuk ke dalam kelas dengan menguap, perempuan itu melihat Alvan yang telah tertidur di mejanya. Altana yakin, Alvan pun mengalami hal yang serupa seperti dirinya, yaitu tidak bisa tidur di malam hari.

Ia menarik kursinya dan langsung menaruh kepala di atas meja. Altana benar-benar mengantuk. Diiringi dengan suara musik akustik dari band Korea kesayangannya, perempuan itu langsung terlelap begitu saja.

Tanpa sepengetahuan Altana, Alvan terbangun saat melihat perempuan yang ditunggu-tungguinya telah tiba. Lantas, ia berdiri dan menghampirinya, duduk di samping Altana yang tengah terlelap. Lelaki itu mengamati bagaimana polosnya wajah cantik itu saat tertidur. Rambutnya yang terjuntai, dan juga kabel earphone yang menempel di telinganya.

Lagi-lagi, Alvan tersenyum kecil dan menunjukkan gigi kelincinya. Ia menaruh kepala di atas meja dan saling menghadap dengan Altana, hingga tak sadar ia tertidur dengan sendirinya.

Di waktu yang sama, Kara tertawa terbahak-bahak saat mendengar lelucon yang dilontarkan pacarnya. Zach--lelaki itu hanya bisa tersenyum sembari merangkul gadisnya. Kupu-kupu alay berterbangan di perutnya hingga membuat Zach tergelitik.

Selagi mereka menggibah tentang teman satu kelasnya, tiba-tiba Kara memberhentikan langkah dengan menahan tangan Zach. Ia berhenti tepat di depan pintu kelas Altana. Kara menarik tangan Zach untuk masuk ke dalam kelas. "Itu mereka berdua ... tidur?"

Zach hanya memberengut kemudian mengangguk.

"Aku nggak nyangka mereka pacaran. Mereka 'kan nggak deket sama sekali," ujar Kara sembari melipat tangan.

Zach yang merasa bahwa ucapan Kara benar lantas mengangguk setuju. "Alta juga nggak bilang sama aku kalo dia deket sama cowok."

Bel tanda masuk berdering. Mereka berdua memilih untuk keluar dari kelas Altana, Kara menatap sekilas ke arah Zach. "Zach, kamu nggak pernah suka 'kan sama Alta?"

Lelaki itu membelalak seketika, ia berhenti melangkah dan menatap Kara dengan raut wajah yang sulit dimengerti. Tatapan Kara yang cukup tajam sanggup membuat Zach menelan ludahnya.

Sebelum Zach menjawab, Kara sudah pergi meninggalkannya.

°°°°°°

Jam pelajaran keempat telah selesai. Gadis itu memasukkan buku tulisnya ke dalam tas. "Alta."

Mendongak, ia melihat Betty-teman Altana yang duduk di belakangnya sedang menatapnya dengan raut wajah penasaran. "Apa?"

Perempuan berkacamata dengan rambut ala ponytail itu membuka suara. "Berita tentang lo dan Alvan yang pacaran itu beneran?"

ILLEGIRLWhere stories live. Discover now