Chapter 10: Dibalik Pencetus Double Date

2.2K 395 37
                                    

Writer block

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Writer block.

Seorang penulis pun pasti pernah mengalaminya termasuk Altana. Perempuan dengan rambut yang dicepol asal itu sedari tadi berkutat dengan laptopnya namun tak ada sepatah kata pun yang diketiknya. Yang ia lakukan hanya menatap kosong layar perseginya.

Padahal, saat ia sedang berada di toilet, sebuah konflik baru terlintas di otaknya. Namun, saat berhadapan dengan laptop, ide itu hilang bagaikan ditelan bumi.

Menyebalkan? Jangan tanyakan soal itu. Justru yang ingin Altana lakukan adalah berkata kasar sembari menjedukkan kepalanya ke meja. Tiba-tiba, suara pintu kamar yang terbuka membuat Altana berbalik. Tampak Liana yang menongolkan kepalanya pada pintu.

"Ta, di bawah ada Zach tuh, samperin sana."

Ah, Zach lagi, Zach lagi.

Bukan apa-apa, tapi Altana malas menemui Zach karena perihal double date yang tidak Altana ketahui. Tapi, ia sungguh penasaran. Mengapa Zach mengajak Alvan dan dirinya untuk melakukan double date?

Pada akhirnya, Altana memilih untuk beranjak. Ia menuruni tangga tanpa alas kaki. Dirinya mematung saat melihat Zach yang berpakaian ala-ala rapper sedang bernyanyi sambil menatap layar ponselnya. Altana berdeham untuk mengalihkan perhatiannya dan benar saja, Zach langsung menyengir dan meletakkan ponselnya di saku celana saat melihat Altana.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Altana dengan ekspresi sebalnya.

Mendecak, Zach menatap Altana sembari mengusap dagu. "Perasaan siklus menstruasi lo udah beres deh. Kenapa marah-marah mulu sih? Apakah ini karena Alvan's Syndrome yang membuat lo dingin seperti ini sama gue?"

Melipat tangannya, Altana menatap Zach serius. Ia sedang tidak bercanda, dan Zach malah melontarkan lelucon garing padanya. Percayalah, Zach tidak lucu sama sekali.

"Kenapa lo nyuruh Alvan dan gue buat double date sama lo dan Kara?" tanya Altana dengan to the point.

Zach melongo hingga matanya membulat. Lelaki itu tidak percaya bahwa Alvan akan memberitahu Altana secepat itu. Padahal saat Zach tidak sengaja bertemu Alvan dan mengajaknya double date sialan itu, ia telah memperingati Alvan untuk tidak mengatakannya pada Altana biar bisa dikatakan kejutan.

Sebenarnya, ide double date ini dicetuskan oleh Kara, pacarnya sendiri. Perempuan berperawakan kurus itu seakan-akan masih tidak percaya bahwa Altana mempunyai seorang pacar. Maka dari itu, Kara berinisiatif untuk membuat acara double date. Jujur, Zach saja sangat ingin menolaknya, karena ia sendiri pun ogah untuk memperlihatkan keromantisannya di depan orang lain. Namun apa daya, jika Zach menolak permintaan Kara, ia merasa tidak enak hati. Maka dari itulah, Zach menerima permintaan Kara walaupun terpaksa.

"Kara yang punya ide! Bukan gue!" seru Zach dengan mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V.

Altana menatap Zach sinis. "Harusnya lo tolak! Lo kan nggak suka acara double date alay gitu!"

ILLEGIRLOù les histoires vivent. Découvrez maintenant