Chapter 5: Pesta Ulang Tahun Kara

2.6K 499 63
                                    

Memberengut adalah ekspresi yang ditampilkan oleh seorang Altana Ivory

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memberengut adalah ekspresi yang ditampilkan oleh seorang Altana Ivory. Ia menatap layar ponselnya yang saat ini menampilkan kontak Alvan, sembari menimbang-nimbang apakah Altana harus menghubungi lelaki itu dan mengajaknya ke acara ulang tahun Kara atau tidak.

Dasar Zach sialan, jika ini bukan karena sahabatnya, Altana tidak akan mau melakukan ini. Tanpa sadar Altana menggigit kukunya dan memberanikan diri untuk menelepon Alvan.

Sembari menunggu, yang Altana lakukan adalah mondar-mandir. Hingga tak lama, teleponnya pun diangkat dan membuat Altana terbelalak saat mendengar suara yang cukup berat dari lelaki itu.

"Halo?"

Altana menggigit bibirnya. "H-halo, Alvan."

"Tumben telepon, ada apa?" tanya Alvan dari seberang sana.

"Tolong gue."

Alvan kembali bertanya. "Tolong apa?"

Sungguh, Altana dan Alvan tidak terlalu dekat dan dengan tidak tahu dirinya Altana malah meminta tolong pada lelaki itu. Altana merasa malu. "Hari ini Karanina si waketos ulang tahun. Apa lo tahu?"

"Tahu. Malam ini 'kan acaranya?"

"Iya, lo mau nggak jadi pasangan gue? Jujur aja, gue nggak mau datang ke acara alay itu, tapi Zach maksa, ya gue-"

"Gue mau," potong Alvan cepat, kemudian ia melanjutkan kalimatnya kembali, "Pake dress yang bagus ya, jam tujuh malam gue jemput."

"EH AL-"

Telepon terputus. Astaga, ia tidak percaya bahwa Alvan akan menerima pertolongannya. Pipi Altana tiba-tiba bersemu seperti warna tomat. Ah sialan, ada apa dengannya? Melirik jam yang tergantung di dinding, jarum jam itu menunjukkan angka lima.

Panik, Altana langsung membuka lemarinya. Kebanyakan isi lemari Altana diisi oleh baju-baju kaos dan juga celana jins. Tidak ada yang namanya dress di lemari Altana. Sekarang Altana harus apa? Zach sudah tidak ada di rumahnya karena ia langsung ke rumah Kara.

Oh, astaga.

Hadiah ulang tahunnya kemarin.

Tahun kemarin, mama Altana memberikan hadiah sebuah dress berwarna biru navy untuk Altana. Tujuannya agar Altana menjadi feminin dan tidak tomboy dalam berpakaian. Namun sayang, Altana tidak mau memakainya dengan alasan pakaiannya terlalu terbuka.

Padahal sih, biasa-biasa saja.

Pintu kamar Altana tiba-tiba terbuka saat mamanya membawakan pakaian-pakaian yang telah disetrika. Ia mengernyitkan dahi saat melihat kasur Altana berantakan oleh baju-baju. "Kamu cari apaan?" tanya Liana singkat.

Dengan cengengesan, Altana menunjuk dress biru yang tergantung. "Cari itu, Ma."

Liana membelalak. Ia berjalan perlahan ke arah Altana dan kemudian mengecek dahi Altana. "Kamu nggak sakit 'kan?"

ILLEGIRLWhere stories live. Discover now