03

2.8K 243 5
                                    

"langkah awal yg salah adalah saat dimana aku menerima uluran tangan mu"-Mirah

-HAPPY READING ✈️-

"Kenapa ga pulang?"

Mirah menaikkan kapala nya keatas perlahan mencoba melihat wajah yang sedang menyapanya.

Lelaki itu menaikan satu alisnya dengan tangan yang di masukan kesaku celana membuat kesan cool.

"Murid udah pada pulang lo mau kemah disini?"tanya lelaki itu sambil menyalurkan tangan nya kehadapan Mirah.

Mirah tanpa segan menjawab tangan lelaki itu yang tadi berniat membantu nya berdiri.

"Hai kenelin gue Renzo murid baru dikelas sebelah"Renzo menyalurkan tangan nya kembali seperti ingin berkenalan.

"h-hai"gugup cewek itu, namun sambil menjawab salaman Renzo.

"Ga usah gugup kali sans aja"kekeh Renzo sambil menepuk pelan pundak Mirah.

"Iya"

"Mau pulang bareng?"tawar Renzo.

"Ga, ga usah aku naik taxi aja"tolak Mirah halus.

"Serius ni? Gue bawa mobil kok"tawar Renzo kembali.

"Iya gapapa"senyum Mirah tetap menolak.

"Ohh okelah"

"Yodah deh, ayo jalan kearah parkiran gue juga sambil mau mesen taxi online"ajak Mirah dan membuat Renzo hanya mengiyakan.

.
.
.

"Beneran ga mau pulang bareng?"tanya Renzo kesekian kalinya.

"Iya gapapa taxi online nya juga udah mau nyampe"jawab Mirah masih menolak.

"Yaudah, eh bagi no wa lo dong biar makin akrab"minta Renzo dengan seulas senyuman.

"Oh ini, 08XXXXXXXXXX"Mirah memberi no nya sambil dengan Renzo mendengarkan sekaligus mengetik diponsel nya.

"Oke thanks"senyum Renzo.

"Iya"jawab Mirah mengangguk.

"Eh itu taxi online nya udah datang gue deluan yah bye"pamit Mirah melambaikan tangan kearah Renzo.

"Okey bye"jawab Renzo yang sambil melihat Mirah sudah masuk ketaxi pesanannya.

.
.
.

Ceklek

Mirah membuka pintu rumah modern itu dengan pelan.

Terlihat rumah yang berserakan dengan bantal sofa sudah kemana mana,bungkus jajanan ringan yg berserakan di ambal berbulu.

"Huft"Mirah menghembuskan nafasnya panjang saat minat pemandangan berantakan itu

Mulai dari membersihkan ruangan yang berserakan tersebutlah, terlihat sepertinya tidak ada orang dirumah ini.

Sang ibu yang sedang ada acara arisan begitu juga ayah nya yang tengah berperang dengan kertas dan laptop. yah, ayahnya sedang bekerja disebuat kantor sebagai sekretaris CEO.

Dan terakhir kedua kakaknya, dua orang itu mungkin sedang berada dirumah teman masing-masing.

Dengan berawal dari ruang tamu Mirah membersihkan kamar, membersihkan ruang dapur, ruang makan, dan mencuci pakaian serta piring. Setelah itu Mirah mengepel seluruh ruangan.

Setelah 3 jam membersihkan rumah Mirah terduduk dengan segala kelelahan.

Mirah membuka handpone nya untuk menghancurkan rasa bosan dan juga rasa lelah nya.

Ting
Ting

[-0815XX5XXX0X]

-Save Renzo
-Eh besok berangkat bareng mau ga?.

iya..
eh ga usah makasih,
biasanya naik taxi online kok.

-Lo kenapa sih kalo diajak
ga mau terus?

gpp kok.

Oh yodah kalo ga mau
berangkat bareng besok
istirahat bareng yah, ngantin.

Gausah gue bisa sendiri.

Kenapa ga mau sih? Udh titik ga ada penolakan besok kantin bareng gue!, bye.

eh gausah Zo ✔
p ✔
Zo?✔

"Huft"Mirah mematikan handpone nya dan menidurkan tubuh nya disofa.

.
.
.

"Mirah!"teriak Ria dari ruang makan.

"Iya mah?"tanya Mirah berjalan keruang keluarga yang sudah terdapat sekelompok keluarga tanpa sesorang anak terakhir yang sedari tadi sibuk menyetrika kain.

"Bikinin kami jus lalu sajikan biskuit nya!"pintah Ria.

"Oia papah mau kopi"koreksi Lionel.

"Gue ga mau jus nya asem!"koreksi juga Vira.

"Kalo gue mau nya air jeruk hangat!"ikut koreksi Werzia dengan tanpa menatap Mirah.

"iya kak, pah."jawab Mirah langsung membalikan badanya kearah dapur.

"Oia!"pekik Ria yg membuat Mirah menghentikan langkahnya kembali, Mirah membalikan badannya kearah keluarga itu lagi.


"JANGAN PAKE LAMA!"tekan Ria.

.
.
.

Mirah sudah siap dengan air yang sudah dibuat nya begitu juga biskuit telah disiapkan.

Mirah berjalan kearah ruang keluarga sambil membawa nampan dengan sangat hati-hati.

Brakk!

PRANG!

"Et sory sengaja"kekeh Vira dengan mata meremehkan Mirah.

Air yg bertumpahan, biskuit yg terlempar kemana - mana,nampan yg retak, gelas kaca yang pecah.

"Kakak kenapa sengaja? Aku cape kak buat ulang.."Mirah menatap Vira melemah, harus bagaimana lagi ia menghadapi orang didepanya ini.

"Lo udah mulai ngelawan gue? Ha?!"pekik Vira melotot, tak terima atas nada ucapan adiknya itu.

"Ga..- engga gitu kak tapi-"

"Enggak enggak lo tu emang anak paling-"

"Viraaaaaaa"potong Lionel.

"Iyah pah"jawab Vira cepa, mensiniskan matanya ke Mirah dan pergi kekamar begitu saja.

"Mirah buat yg baru! Cepat!"tegas Ria.

Tanpa membuang waktu cewek itu membersihkan pecahan kaca dan membuangnya ketong sampah , lalu kembali memulai membuat air yg baru.

.
.
.

Tbc.

MIRAH [END]Where stories live. Discover now