29.

1.1K 85 0
                                    


-happy reading ✈️-

Malam inilah pertama kalinya genk Zefiryo akan keluar dari tempat persembunyiannya selama satu tahunan lebih ini.

Lebih tepatnya semenjak ketua mereka meninggal, mereka semua sangat terpukul bahkan ada yg diam-diam membalas dendam itu dengan pribadi, namun nihil! Mereka juga yg kalah.

Semenjak itu semua berkumpul untuk berlatih keras, tidak pulang karena berlatih bela diri sudah mereka lakukan.

Dan sekarang mereka sudah sangat siap, percaya diri mereka juga sudah besar.

Tak ada yg akan masuk rumah sakit lagi karna tawuran dengan genk Alfio, tak akan!.

"Ada berapa ratus orang yg kita bawa?"tanya Renzo pada Angkasa.

"700 orang"jawab Angkasa seadanya.

Renzo mengangguk paham.

"Genk Alvarox?"tanya Renzo lagi.

"600 orang"jawab lagi Angkasa.

Renzo bersmirk.

"Mereka ngeremehin kita, kurangin jadi 500"ujar Renzo diangguki Angkasa.

Angkasa bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekati segerombolan Cowok, memberi tahu bahwa mereka akan pergi dengan 500 orang saja.

Renzo melihat jam yg tertempel didinding basecamp mereka.

11:44, malam.

Sebentar lagi tawuran akan terjadi dijalanan sepi, ia takut Mirah curiga. Kata Angkasa Mirah sampai tak ingin Angkasa pergi bahkan Mirah mengunci semua pintu.

Mirah tahu jika mereka akan tawuran mangkanya ia tak memberi izin, tadi juga puluhan kali Mirah menghubungi dirinya. Pasti untuk mencegah Renzo tawuran.

Tapi ia tak bisa, ia harus menerima tawaran itu jika tidak genk mereka direndahin kembali ia tak mau.

Bukan karna dirinya lebih memilih pacar atau sepergenk, bukan! Dirinya hanya ingin menjalankan tugas sebagai ketua digenk ini.

Tanggung jawabnya menjaga nama baik genk itu. Mantan ketua dulu juga sudah berjuang membangun genk ini, solidaritas genk ini. Tak mungkin ia rusakan hanya karna memilih takut dimarahin pacar.

Leno yaitu saudaranya berpesan, bahwa jika sekali saja dirinya berbuat tak semestinya sebagai ketua, ia sudah termasuk gagal, gagal menjaga genk ini genk dimana sudah mati-matian mantan ketuanya buat.

Tingggg...

Suara ponselnya berbunyi kembali itu pasti Mirah.

Renzo mengambil ponsel itu, dan benar yg menghubunginya kembali adalah Mirah.

Lebih baik ia jawab dari pada Mirah semakin khawatir.

"Iya Mir?"jawab Renzo.

"Renzo gue ga suka lo kayak gini! Bubar! Apa-apaan si?! Ngapa pake tawuran?! Bubar Renzo!!"marah Mirah, lebih tepatnya mengomel.

Renzo menghembuskan nafas beratnya.

"Mirah gue ga bisa"

"Kenapa ga bisa Renzo?!"marahnya.

"Mirah gue ketua, ga mungkin gue biarin Alfio ngeledek nama genk gue"ucap Renzo.

"Yah tapi ga usah pake cara tawuran gini! Polisi bisa nangkap kalian!"

MIRAH [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant