MIRAH [END]

22.

"kita, bahagia?"
-baca ulang dengan sesuai tanda bacaan.

-happy reading ✈️-

Mirah sudah selesai dengan kelasnya jadi ia langsung pulang kekos nya, yaa Mirah sudah berkos memakai uangnya sendiri. Memang harus berdebat dengan sahabat lelakinya terlebih dahulu, untuk tidak tinggal diapart lagi.

"Huh!"Hela nafas Mirah sambil merebahkan tubuhnya di kasur.

'Ting'

Notifikasi chat berbunyi.

Mirah mengambil handphonenya dan membukanya, melihat pesan yg masuk.

08218xxxxxxx
hai,sv Alfio yg tadi.

Mirah menatap sebentar pesan itu mencerna apa yg akan ia balas.

Oke

Begini saja sudah keringat dingin, ia takut tertelan dengan perasaan yg ia miliki dulu.

Menghirup oksigen lalu mengeluarkanya perlahan, ini bisa menenangkanya sejenak.

Kembali mengotak atik ponsel miliknya, mencari grup, dimana semua sahabatnya ada digrup itu.

|| anak-anak beban ||

P
Wei
Sumpa kalian dimna?!
Aku keringat dingin ni!

eh kenapa?!
-Renzo selalu didepan!

Kami pada dibasecamp kedua.
-Kartiko gege geming.

Mau dijemput Mir?!
-bg Angkasa😡🖤

Gua dah yg jemput!!
-Alva sijago masak!

Keringat dingin kenapa dah?
-Renza kalem.

2^
-harta thakta semesta

Bg Angkasa jemput ya! Gw tunggu.

Otw!
-bg Angkasa 😡🖤

Mirah mematikan ponselnya dan berganti pakaian setelah itu menunggu Angkasa menjemputnya.

Mobil hitam milik Angkasa berhenti didepan kosan Mirah, dengan lari kecil Mirah menghampiri mobil Angkasa dan masuk kedalam mobil.

"Kenapa? Mirah gppkan?!"panik Angkasa, yaa sekarang Angkasa benar benar menganggap Mirah adalah adiknya.

"eumm... a-aku keringat dingin karna ini"Mirah menunjukan chatan singkatnya pada Angkasa.

Angkasa mengehala nafas lega, kira ada kenapa".

"Udah ga usah gugup gitu, kan cuma nyuruh sv bukan apa apa"senyum hangat Angkasa sambil mengacak rambut Mirah.

"Yodah yu kebasecamp mau masakin kalian makanan"senyum Mirah diangguki Angkasa.

Mobil Angkasa menuju basecamp dengan kecepatan rata-rata.

.
.
.

"Heh kira kenapa!"kesal Kartiko saat sudah mendengar cerita Mirah kenapa bisa keringat dingin.