38.

1K 75 6
                                    

-happy reading ✈️-

Setelah kejadian Galang datang kerumah, Mirah sudah kembali berkuliah. Tapi dengan dirinya yg sangat nempel pada Angkasa, kalo ga sama Angkasa, Semesta, kalo ga Semesta pasti sama Galang.

Dikelas pun dirinya tak ingin ditinggalkan oleh Alva, dibilang gila si.. Mirah bodoamat, yg diperpentingkan nya hanyalah tidak jauh dari Abang dan para sahabatnya.

"Mir bisa duduk yg bener ga si?, Lo ga bisa jauh dikit apa? Astaga Mir sempit ni kursi gue"omel Alva karna duduknya menjadi setengah.

"G-ga mau Al, liat tu mereka pada pandangin gue"takut Mirah sambil mengedarkan matanya kearah cowok sekelas mereka yg sedari tadi menatap Mirah.

Alva menghela nafas, masa ia? Mirah trauma jadi bego?. Oh ayolah, mereka natapin Mirah karna dipandang aneh terlalu dekat dengan Alva.

"Mir, ada gue. Lo disenggol dikit gue tirkam. Bisa ga duduk yg bener? Gue beneran mau jatuh nih karna kesempitan, ntr lagi dosen datang mau ngomong apa kalo lo duduk kayak gini?"nasehat Alva sabar, sangat sabar.

Mirah langsung duduk dengan benar, sambil merapikan anak rambut yg menghalangi mata pandangnya.

Alva menatap, ga bisa bohong si.. Mirah memang ga bisa dibilang ga sempurna. Bahkan walaupun tak ada yg sempurna didunia ini, Alva sekarang menetapkan, bahwa ada yg sempurna untuk dipandang, yaitu Mirah.

attitude sama fisik ga ada bedanya, sama-sama bagus. Mirah cewe paling kuat yg kedua setelah sang ibu.

"Selamat siang semua"suara berat itu langsung membuat Alva mendudukan dirinya dengan benar.

"Pagi pak!'

"Bab 4 ada tugas berkelompok, jadi hari ini saya mau bagiin anggota"

Ricuh, karna dosen itu berucap akan membagikan anggota. Kelas ini menjadi pasar.

"Pak! Ga bisa milih anggota sendiri apa?"salah satu murid menanyakan.

"Tidak! Saya ingin kalian berinteraksi sama yg lain, biar engga sama teman dekat kalian aja"ujar Alga.

Semua mengeluh, ada yg takut jika beranggota dengan cowok, ada juga yg senang-senang aja.

Jika Mirah, hanya diam saja. Dia tak peduli jika bersama siapapun yg penting dirinya membuat tugas dan mendapatkan nilai.

Alga membagikan kelompak satu sampai akhir.

"Kelompok 7 ada Fajar, Mirah, Disha, dan Mico"ujar Alga.

Mirah mendongak, yg bener saja? Bersama Fajar?!.

"Saya kasih kalian hari ini jam kosong, biar bisa nentuin dimana dan kapan kalian kerjakan. Oia! Mulai besok sampai Kamis depan, saya tidak mengajar. Jadi kalau pun kalian masuk pagi tetap diajarkan oleh Aldo"jelas Alga.

Semua bersorak senang, biarkan dosen luknat ini tidak mengajar. Mereka tidak peduli, kalau Alga yg memberi tugas, ga mikir, langsung berbab-bab.

"akhirnya ni dosen ga ngajar"lega Alva.

Mirah geleng-geleng kepala, baginya Alga tegas juga biar murid itu tidak belajar sambil bermain-main.

MIRAH [END]Where stories live. Discover now