43.

1K 84 11
                                    

-happy reading ✈️-

hanya ada kegelapan saat kamu datang. Tak lebih dari itu.-Mirah.

"R-Renzo?"Angkasa terpaku ditempat, begitupun Semesta. Satu tahun yg lalu dirinya sempat menghubungi cowok itu namun, Renzo berucap dirinya tak akan bisa lagi ketanah airnya.

Renzo tersenyum menanggapi semua orang yg ada didalam sana.

"mamah sama papah keluar dulu ya"pamit Mentari merasa keadaan ini tak pantas untuk mereka.

"ngapain lo?"to the point Semesta.

Renzo tak menjawab, dirinya hanya berjalan mendekati tempat tidur Mirah. Namun seorang cewek yg sedari tadi tertutupi oleh badan Renzo juga ikut berjalan mendekati Mirah.

Angkasa semakin terdiam, sedangkan Mirah hanya memalingkan matanya.

"Mir"Panggil Renzo yg sudah dekat dengan cewek itu.

Mirah menatap Renzo, namun hal mata yg tertuju hanya pada cewek yg sedang mengandung.

"e-eh?"kaget cewek itu.

"A-aira?"

Aira tersenyum menanggapi Mirah, ia masih ingat dengan anak murid abangnya. Plus yg mau menemani dirinya ketoilet.

"hai kak! Masih ingat Aira kan?"tanyanya sambil merekah kan senyumnya.

"kakak kenapa? Sakit apa kak?"tanyanya lagi.

Mirah tak menjawab, dirinya sedari tadi berpaling menatap perut Aira dan wajah Renzo.

Matanya berhenti diwajah Renzo, cowok ini. Cowok inilah yg menaruh luka, lalu dengan gampangnya memberi luka kembali sambil membawa wanita lain kedepan matanya.

"gue jahat dimananya sih Ren?"

Semua diam, begitu pun Aira yg sedari tadi mengoceh menanyakan pertanyaan kepada Mirah menjadi membisu.

"gue ada salah dimana?"tanya Mirah lagi sambil menatap kosong kedepan.

"gue pernah salah sama lo?"

"gue pernah ngasih luka sama lo?"

"gue cape Ren, Lo cuma bisa nyakitin gue"butiran bening jatuh dari pelupuk matanya.

"gue terlalu percaya sama lo ya?"sekarang Mirah terkekeh namun butiran bening itu masih tetap berjatuhan.

"ga gitu Mir--"

"gue nungguin lo, gue berharap lo balik lagi"potong Mirah

"Tapi ternyata itu adalah doa yg salah"

"udah dek"Angkasa berusaha menenangkan Mirah.

"Lo ngapain kesini? lo mau pamerin istri lo yg lagi ngandung besar?"tanya Mirah.

Renzo menggeleng cepat.

"gue tau gue salah Mir. Tapi apa kita ga bisa jadi teman? Gue mohon jangan benci gue.."parau Renzo.

Mirah malah tersenyum pada Aira yg masih membisu.

"u-udah berapa bulan Ra?"tanya Mirah.

Aira masih diam, takut jika menjawab malah menjadi masalah.

"Ra..?"tanyanya lagi karna tak dapat jawaban dari mulut Aira.

"Tujuh bulan kak"Aira menunduk.

Mirah masih tersenyum, lalu menggapai tangan Aira dan menarik Aira agar lebih dekat padanya.

MIRAH [END]Where stories live. Discover now