28.

1.1K 90 2
                                    


-happy reading ✈️-

"Mir!"panggil Renzo.

Mirah menoleh ke belakang.

"Eh, tadi gue kekantin ga ada lo, kemana?"tanya Mirah heran.

"Nah ini mau diceritain, mending kumpul sama yg lain dulu"ujar Renzo diangguki Mirah, mereka berjalan mendekati sekelompok lelaki yg berada dikelas kosong.

"Kenapa?"tanya Mirah saat melihat raut wajah semua lelaki itu cemas.

"Mir, kampus dikepung sama Genk Awarya"guman Kartiko.

Mirah cengo.

"Lah-lah? Ini salah genk kita ato Genk Alfio?"tanya Mirah.

"Kayak kita deh"Renza menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kok bisa?!"pekik Mirah.

"Noh si Aris mabuk semalam, trus dia ketemu anak genk Awarya malah baku hantam keknya dia ngadu sama bosnya"jelas Semesta.

"Jadi gimana? Kalo kita serang balik, genk Alvarox pasti tau kalo genk kita udah mulai keluar"bingung Mirah.

Semua diam dengan pikiran masing-masing.

"Kita keluar aja dari sarang, jangan minder lagi. Ini yg bikin genk Alvarox ngejek genk kita lemah"putus Renzo.

Semua menatap Renzo tak yakin.

"Serius? Keluar dari sarang? Lo mau Mirah kena sasaran cuma karna kita punya banyak musuh?"tanya Kartiko.

"Lo juga mau rencana kita gagal?"timpal Alva.

Renzo mengacak rambutnya prustasi, ini sungguh gila! Keluar dari tempat persembunyiannya membuat banyak masalah namun jika tak menampakan genk mereka malah membuat kampus menjadi ricuh.

"Geng Awarya ga akan mundur kalo lawanya ga datang"ujar Angkasa.

Semua mengangguk, membenarkan perkataan Angkasa.

PRANGGGG!!

kaca didalam kelas itu pecah karna batu yg dilempas sengaja dari luar.

"KELUAR LO!"pekikan ricuh dari depan gerbang kampus terdengar dikelas kosong itu.

"PENGECUT LO BAJINGAN!"pekik mereka lagi.

Mirah menatap semua yg sudah plin-plan.

Lalu ia mengembuskan nafasanya.

"Kita keluar"ucap Mirah yakin, Semua menatap Mirah tak percaya.

"Gila lo!"ujar Semesta.

"Mau gimana lagi? Nama kampus juga penting! Ga mungkin kita biarin nama kampus direndahin!"ucap Mirah.

"Lo lebih bahaya Mirah, bukan nama kampus ini aja bahaya tapi lo!"ujar Semesta.

Mirah memasang wajah prustasinya, lalu ia menatap Renzo.

"Renzo, yakin sama gue"mata Mirah menampakan rasa percaya diri tangan Mirah juga menggenggam tangan Renzo.

Renzo menghembuskan nafas prustasinya.

"Aris gue sebenarnya kecewa sama lo, tapi gue mau lo balas Budi"ujar Renzo.

Aris mengangguk cepat apapun yg ia harus lakukan akan dilakukan demi menebus kesalahannya.

MIRAH [END]Where stories live. Discover now