37.

1K 74 2
                                    

-happy reading ✈️-

"Udah ya? Udah ada mamah kok"Mentari masih terus mengusap rambut putrinya.

Mereka sudah berada dirumah, tentunya dengan Mirah yg tidak ingin jauh dari sang ibu, bahkan bersama ayahnya saja tidak mau.

"Dek, mau Abang beliin makanan kesukaan adek ga?"tawar Angkasa.

Angkasa beromong malah Mirah semakin mendekatkan tubuhnya pada Mentari, seperti orang ketakutan.

Angkasa masih cengo, sedangkan Semesta sedari tadi memasang wajah pilunya.

Angkasa merahi tangan Mirah, tapi Mirah malah menangis histeris.

"MAMAH! HUAA!! HIKSS SANA! AKU GA MAU MAKAN!"pekik Mirah histeris, dengan cepat Angkasa Manarik tanganya kembali.

"Bentar lagi dokter dateng, kamu makan dulu ya sayang"ajak Mentari.

Mirah mengangguk ragu.

"Kamu duduk sini dulu bareng Abang, mamah mau ambil nasinya"guman Mentari lalu bangkit dari duduknya.

Mirah menahan tangan Mentari, kepalanya menggeleng kuat, ia tak mau ditinggal oleh sang ibu.

"Mamah cuma ambil nasi sayang..., Itu ada Abang dari tadi pengen ngobrol sama kamu"Mentari menunjuk Angkasa dan Semesta dengan dagunya.

Mirah menggeleng kembali.

"Mirah ikut aja mah"serak Mirah.

Dengan cepat, Mirah ikut bangkit dari duduknya dan membuntuti Mentari kedapur.

"Mirah kenapa si?"bingung Semesta, tadi dirinya juga berusaha mengajak ngobrol dengan adiknya itu, tapi namun Mirah semakin menangis, mangkanya ia menjahui sang adik.

Angkasa menggaruk kepalanya yg tak gatal.

"Mirah ga pernah takut sama kita, lagi juga malah diakan yg sering ngomel-ngomel?"guman Angkasa diangguki Semesta.

Tingnungg.

Ah sepertinya itu dokter yg dipanggil oleh Mentari.

Angkasa membukakan pintu dan mendapati seorang dokter perempuan tak lupa dengan tas yg berisi alat medis.

"Silahkan dok"Angkasa mempersilahkan.

"Terimakasih"dokter itu tersenyum simpul lalu masuk kedalam rumah itu.

"Eh udah datang?"sapa Mentari.

Mereka bersalam dengan ala-ala wanita arisan.

"Makasih ya udah sempatin kesini, padahal aku tau pasti kamu lagi sibuk banget dirumah sakit, jadi ngeropotin"tak enak Mentari.

"Kamu udah kayak sama siapa aja, kan kamu emang ngerepotin"kekeh dokter itu, ah ini hanya candaan kok.

"Yodah, kita periksa dikamar aja ya?"

.
.
.

Mentari dan dokter yg dipanggil Alni, keluar dari kamar Mirah.

MIRAH [END]Where stories live. Discover now