16. Second Task

1.2K 170 1
                                    

drama kek indosiar



Malam ini aku sulit tertidur. Aku masih memikirkan tentang percakapan ku dengan cedric tadi sore.

Aku memang mencintai cedric, tetapi aku tak bisa melepaskan cinta pertama ku. Aku selalu terbayang senyum tulus yang draco berikan kepada ku.

Jam menunjukkan pukul setengah 12 malam. Aku tetap tak bisa tertidur lalu akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke menara astronomi.

Tempat itu cukup berarti bagiku. Jika aku merindukan draco pasti aku selalu ingin pergi ke menara astronomi.

Aku berjalan mengendap endap agar para prefect tak mengetahui keberadaan ku. Biasanya Mr. Filch lah yang berpatroli di sekitar menara astronomi.

Saat aku tiba di menara astronomi, aku mendengar seseorang. Aku berjalan mundur dan berwaspada jika bisa saja itu Mr. Filch yang berpatroli disini.

Tetapi semakin ku dengar ternyata itu suara seorang laki laki yang sedang--suaranya seperti seseorang yang menangis.

Aku memutuskan untuk mendekat. Semakin mendekat suara itu semakin jelas terdengar.

Seorang laki laki bersurai pirang menangis dengan posisi memeluk lutut nya.

"draco?"

"draco, apa itu kau?"

"pergilah! Pergilah (name)!" ucap nya dengan nada frustrasi dan menenggelamkan wajah nya di lengan nya yang menyilang di lutut draco.

"draco, kau kenapa?"

"ku bilang pergi! Aku tak pantas menemui mu. Aku tak bisa menjaga mu. Aku selalu membuat mu menangis"

"draco, berdirilah. Ini semua bukan salah mu" aku menghampiri nya dan menarik tangan nya agar dia bangun dari posisi nya saat ini.

Aku menggenggam tangan nya. Tangannya terasa dingin. "draco dengar aku. Berdiri lah!"

Akhirnya draco berdiri di hadapan ku. Aku berusaha menatap mata draco tetapi dia menundukkan wajahnya sengaja tak menatap ku.

"draco, tatap aku!"

Ia menggeleng kecil.

"draco ayolah! Tatap. Aku!"

Ia mendongakan kepalanya dan menatap ku sayu. "dengar! Jika kau menyalahkan dirimu sendiri, aku akan membenci mu. Ingat! Ini bukan salah mu"

"kau pantas membenciku, lagi pula--"

"tidak! Aku tak membenci mu. Yeah, tetapi sebelumnya aku berpikir aku membenci mu--maksudku--aku memang membencimu--tetapi sekarang (aku melembutkan suara ku) tetapi sekarang aku tak lagi membencimu, draco. Aku tak bisa berhenti mencintai mu. Kau--kau memang membuat ku menangis, tetapi aku tak ingin jauh dari mu" ucap ku.

Draco terdiam.

"bolehkah aku memeluk mu?" tanya ku ragu ragu. Draco mengerutkan dahi nya. "ayolah... Aku ingin memeluk mu. Kita bisa memulainya dari awal"

Draco tersenyum kecil dan merentangkan tangan nya mengizinkan ku memeluknya.

Aku menghambur di pelukan draco dan dia memelukku erat.

"aku rindu aroma ini" gumam ku.

"jadi? Kita harus memulainya lagi dari awal?" tanya draco sambil mencium puncak kepala ku.

"ya, aku mencintaimu" jawab ku lirih. "terimakasih sudah menyelamatkan ku, (name)"

Aku melepaskan perlukan draco dan mendongak menatap nya bingung. Lalu aku menyadari maksud dari perkataan draco.

Forever With You || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang