40. Thankyou (the real ending)

1.8K 136 15
                                    

Sudah 4 bulan aku mengandung. Draco sangat melarang ku mengerjakan pekerjaan rumah. Bahkan ia melarang ku mengunjungi dapur.

Pukul 7 malam, setelah aku makan malam, aku menghampiri draco di kamar. "Draco, aku masuk, ya?"

"Masuk saja!" Jawabannya dari dalam sana. Aku membuka pintu kamarku dan menghampiri nya.

"Kenapa kau tak makan?"

"Aku sudah makan diluar."

"Kau makan dengan perempuan lain?!"

"Ya."

"Draco!" Aku melemparkan satu tamparan ke pipi kanan draco. "Akhhh! Shit. Hanya bercanda, sayang." Ia mengelus pipi kanan nya.

"Kau sebentar lagi punya keturunan, draco. Jangan mengumpat." Ucapku. "Ya, akan kucoba."

Draco berjalan menuju sofa berukuran besar di kamarku dan duduk disana. Ia mengisyaratkan ku untuk tidur di pangkuan nya dan akupun mematuhi isyarat nya.

"Emmm. Kita akan menamai anak kita dengan nama siapa?"

"Harus dipikirkan sekarang?" Tanyaku balik. "Tentu saja."

"Terserah kau saja. Aku tahu kau ingin mengambilnya dari nama rasi bintang, kan?" Ujarku. Draco terkekeh. "Ya, sebenarnya aku berfikir begitu."

"Tapi kita tak tahu anak kita laki laki atau perempuan, draco."

"Ah ya benar."

"Well, jika perempuan kita bisa menamainya aquila. Aquila (name) malfoy. Nama tengahnya diambil dari namamu." Ucap draco.

"Cukup bagus. Jika laki laki?"

"Emmm. Bagaimana jika scorpius? Scorpius malfoy. Nama tengahnya terserah mu saja." Balas draco sambil memainkan rambut ku.

"Scorpius? Hyperion? Scorpius hyperion malfoy?"

"Brilliant!"

Aku tersenyum tak sabar menantikan lahirnya keturunan malfoy. Beberapa menit kami duduk dan masih di posisi yang sama. Draco mengambil tongkatnya di nakas yang ada di samping sofa yang kami tempati.

"Seingat ku kau punya patronus, kan?" Tanya draco. Aku bangun dari pangkuan draco. "Ya, kau mau lihat?"

"Tentu." Aku mengambil tongkat ku dan mengayunkan nya.

"Expecto patronum," Sebuah cahaya biru muncul dari ujung tongkat ku. Sebuah patronus berbentuk merpati terbang mengelilingi kamar ini.

"Fantastic.." Ucap draco kagum. Tak lama, aku mengambil kembali patronus itu. "Kau mau coba?" Tawarku.

"Aku sudah mencobanya."

"Kau belum mencobanya di depanku."

"Tapi itu tak akan bisa, sayang,"

"Kenapa tidak?"

"Aku tak pernah benar benar bahagia," Ucap draco.

"Sekarang kau bahagia bersamaku. Cobalah. Pikiran hal yang benar benar membuatmu bahagia dan merasa aman." Ujarku. Draco tersenyum lalu menarik nafasnya.

Ia menutup matanya cukup lama lalu mengambil nafas dalam dalam dan menghembuskan nya. Draco pun mulai mengayunkan tongkat nya.

"Expecto patronum!"

"Woaaa!!"

Sebuah naga muncul dari tongkat draco. Sulit dipercaya bahwa draco bisa secepat itu membuat patronus. Entah apa yang dia pikrkan, senyum terukir di wajahnya.

 Entah apa yang dia pikrkan, senyum terukir di wajahnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Forever With You || ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora