35. Power Of Love (End)

1.1K 144 28
                                    

"Draco..." Aku menggenggam tangan draco erat erat dan menuju keluar melihat para death eater dan voldemort mendatangi tempat ini.

"Neville? Siapa itu?" Tanya ginny melihat seseorang yang digendong hagrid. "Neville? Siapa itu?!"

Voldemort terkekeh. "Harry potter... Telah mati!!" Aku semakin erat menggandeng tangan draco. Itu artinya, usaha ku telah gagal, harry telah tiada dan sekarang dunia yang gelap telah dimulai.

Ginny berteriak histeris mendengar hal itu. "Diam! Gadis bodoh! Harry potter telah mati. Mulai hari ini dan seterusnya, kalian harus menghamba padaku,"

"Harry potter telah mati!!" Ucapnya penuh kemenangan diiringi tawa para death eater.

Satu pertanyaanku, dimana ayahku?

"Sekarang waktunya kalian menyatakan diri kalian. Majulah dan bergabung dengan kami... Atau mati." Aku lebih baik mati dari pada hidup atas kekuasaannya.

"Draco!" Lucius memanggil draco yang menggandeng erat tanganku. Aku menggeleng mengisyaratkan agar draco tak bergabung dengan mereka.

"D-draco!"

Draco perlahan melepaskan genggaman tanganku. "Draco, please stay..." Lirihku. "Im sorry. I have no choice," Ia meninggalkan ku dan bergabung dengan ayahnya. Voldemort memeluk tubuh draco dan tertawa penuh kemenangan.

"Harus ku katakan, aku menginginkan lebih dari ini. Siapakah namamu, anak muda?" Tanya voldemort kepada neville yang berjalan maju dengan langkah pincang.

"Neville longbottom." Jawab neville mengundang tawa voldemort dan pengikutnya. "Neville, aku yakin kita bisa menemukan tempat untuk mu dalam tempat kami--"

"Aku ingin mengatakan sesuatu," Potong neville. Voldemort terkekeh. "Aku yakin, aku akan kagum mendengar apa yang ingin kau sampaikan."

"Tak masalah harry sudah mati--"

"Kemarilah, neville!" Potong seamus. "Semua orang mati setiap harinya. Teman, keluarga. Yeah, kita kehilangan harry malam ini. Tetapi dia tetap bersama kita. Disini," Ucap neville memegang tepat pada bagian dadanya.

"Begitu juga fred, remus, tonks. Mereka tak mati sia sia. Kau lah yang mati sia sia! Karena kau salah!" Ucap neville membuat voldemort terkekeh.

"Semangat harry menyemangati kami! Kami semua! Ini semua belum berakhir!" Saat neville mengatakan itu, ia mengeluarkan pedang gryffindor dari topi peramal. Saat itu juga harry menjatuhkan dirinya dari gendongan hagrid, itu artinya harry masih hidup dan semuanya belum berakhir.

Semua yang menyaksikan hal ini pun terkejut. Voldemort membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang terjadi dan para death eater kembali menyerang. "Potter!!" Draco berlari memberikan tongkatnya kepada harry.

Harry mulai menyerang voldemort dan menjatuhkan para pelaham maut. "Draco!!" Aku berlari mengejar draco yang hendak pergi bersama narcissa meninggalkan tempat ini.

"Draco tunggu!" Draco membalikan dirinya begitu juga dengan narcissa. "Draco! Kumohon kembalilah... Aku berjanji akan memberimu pilihan dan sekarang waktunya kita mengakhiri semua ini..."

Draco terdiam lalu menatap ibunya. "Draco, please. Kemarilah dan bergabung dengan kami semua..."

Narcissa menggenggam tangan putra nya lalu mengangguk dan tersenyum. Draco berjalan ke arahku sementara narcissa sudah beraparate pergi.

Aku berlari dan menghambur ke pelukan pria itu. "Ayo, (name). Waktunya kita mengakhiri semua ini." Ucapnya menangkup kedua pipi ku.

Kami semua kembali menyerang. Mantra mantra pun dilontarkan untuk saling menyerang. "Expeliarmus!!" Seseorang merapalkan mantra itu kepadaku membuat tongatku terlucuti.

Forever With You || ✅Where stories live. Discover now