37. Dream

918 126 3
                                    

Chapter ini 2800 word. Jangan bosen y kak😩💔

###

Sudah 1 bulan aku kembali ke rumah setelah aku, draco dan teman teman ku berlibur ke Indonesia. Hari pernikahan ku dan draco pun semakin dekat.

Hari ini aku dan Narcissa berniat membeli perlengkapan pernikahan kami seperti gaun, jas draco dan lainnya. Narcissa pun sudah menyewa apartement dan perias untuk pernikahan kami berdua 3 bulan kedepan.

Aku, draco dan narcissa menaiki mobil dan menuju ke butik langganan keluarga draco. 15 menit perjalanan dari malfoy manor, draco mengurangi kecepatan mobilnya dan berhenti di sebuah toko besar.

Aku, draco dan narcissa memasuki toko tersebut dan disambut ramah oleh pegawai toko itu.

"Ahh! Mr. Malfoy! Sudah lama tak bertemu," Ucap wanita yang sepertinya pemilik butik ini.

"Dan siapa gadis manis ini, hm?" Tanyanya memegang pipi kananku. "(name), ini madam roselina. Dan madam, ini (name). Dia kekasih putra ku." Ucap narcissa. Aku tersenyum dan membungkuk sedikit bermaksud memberi salam.

###

"Umm, draco,"

"Yes?"

"Jauhkan koran mu dulu. Seharusnya kau menatapku saat berbicara," Draco melipat koran yang ia baca.

"Ada apa, hm?"

"Umm, aku... Aku ingin mengunjungi makam cedric," Ucapku. Draco mengerutkan dahinya. "Tumben sekali,"

"Belakangan ini aku tiba tiba memikirkan nya. Dan... Yeah, aku merindukannya." Ucapku. "Kau yakin?" Tanya draco. Aku mengangguk.

"Well, baiklah. Bersiap siaplah."

###

Sampai di makam cedric, aku dan draco turun dari mobil. Makamnya penuh dengan dedaunan kering. Aku mengambil tongkat ku dan mulai membersihkannya.

Aku menghela nafasku dan berlutut du samping makamnya. "Hai, aku merindukanmu," Ucapku mengusap batu nisan bertuliskan namanya.

Tak terasa sudah sekitar 6 tahun cedric pergi. Aku masih mengingat senyumannya dan aku masih mengingat wanginya.

Aku mengarahkan tongkat ku dan membuat sebuah rangkaian bunga. Air mataku mulai mengalir. Draco menepuk pundakku dan mengisyaratkan ku untuk memeluknya.

"Aku merindukannya.." Ucapku disela pelukan draco. "Yeah, aku tahu.."

Tak lama, aku melepas pelukan draco dan mengusap air mataku. "Ayo, waktunya pulang. Kau belum makan siang, kan?"

###

"Bagaimana jika aku mewarnai rambut ku, draco?" Tanya ku kepada draco yang fokus menyetir mobil kami.

"Tapi rambut mu sudah bagus, sayang."

"Tapi aku ingin tampil berbeda saat pernikahan nanti," Ucapku. "Memangnya kau mau mewarnai nya dengan warna apa?"

"Aku ingin membuat model rambut seperti mom cissy. Mungkin itu akan bagus untuk rambutku," Jawabku.

Akhirnya aku berhasil membujuk draco. Sebelum benar benar pulang ke rumah, aku dan draco melipir ke kawasan muggle untuk pergi ke salon.

Sampai di sana, aku mulai mendeskripsikan model rambut yang ku mau sementara draco membaca sebuah koran di sofa

###

"Sudah, jangan terus di mainkan rambut mu," Ucap draco melihatku tak henti hentinya bercermin mengecek keadaan rambut baru ku.

"Diamlah." Balasku. Aku berjalan mengambil sebuah novel di nakas sebelah ranjang ku dan merebahkan diriku sembari membaca novel itu.

Forever With You || ✅Where stories live. Discover now