27. Death Eater

795 130 6
                                    

Sudah 1 jam draco mengurungku di kamarnya. Tentu saja karena ia tak ingin aku kabur dan menyusul teman temanku. Ia juga merampas tongkat ku dan mengunci pintu kamarnya sehingga aku tak bisa keluar.

"draco, ini sudah satu jam lebih. Mereka mungkin sudah kembali"

"tidak, belum. Sudahlah tunggu saja disini. Aku mau tidur" ucap nya menutup matanya dengan siku dalamnya. "kalau begitu, mana tongkatku?"

"ck, sudah kubilang disini saja, apa kau tak tau bahayanya disana? Bagaimana jika dark lord menugaskan ayahmu untuk mengambil ramalan itu? Dan bagaimana jika dark lord tau bahwa ayahmu sebenarnya tidak setia kepadanya?" ucap draco sedikit membentak.

Draco ada benarnya juga. Tapi bagaimana jika harry tau tentang identitas ayah ku? Bagaimana jika mereka mengira aku menghianati mereka?

"bagaimana jika harry tau? Bagaimana jika mereka tau siapa ayah ku? Draco apa kau tak memikirkan itu?" tanyaku mendekati nya di ranjang besarnya.

"itu mudah, kau harus memberitahukan yang sebenarnya kepada mereka"

"aku? Kenapa aku?! Ini rahasia kita berdua drake. Dan jika kita memberitahu harry yang sebenarnya, kita juga harus memberitahu pansy, daphne, blaise dan theo"

"(name), kita tak perlu mengkhawatirkan itu. Hal itu sudah biasa bagi mereka. Contohnya ayah crabbe dan goyle. Mereka tau tentang identitas ayahnya tetapi mereka tak keberatan tentang itu" jawab draco.

"sudahlah, tak perlu khawatir, sayang" sambungnya lagi.

###

Akhirnya draco mengizinkanku keluar setelah ribuan rengekan keluar dari mulut ku. Setelah mencari keberadaan harry, ron, hermione, ginny, neville dan luna aku akhirnya menemukan mereka di courtyard.

"harry, maafkan aku karena tak bisa--awh! ronald, ada apa denganmu?" tiba tiba ron berjalan melewati ku dan dengan sengaja ia menyenggolkan pundaknya ke tubuhku lumayan keras.

"harry--" ia memalingkan wajahnya dariku lalu beranjak pergi begitu juga dengan yang lainnya yang sepertinya sengaja menghindariku.

Aku kini paham, mereka mengira aku menghianati mereka. Sekarang bagaimana caraku memberitahu mereka? Mereka bahkan sudah tak mempercayaiku lagi.

###

"harry? Akhirnya aku menemukan mu. Aku turut sedih mendengar ayah baptis mu tewas" aku menghampiri harry yang tengah duduk di tepi danau hitam dengan pandangan kosong.

Aku mencoba menatap matanya tetapi ia terus memalingkan wajahnya. "harry, maafkan aku" ucap ku memegang tangan harry agar ia menatap mata ku.

"tak apa, kau sudah menyadarinya. Terima kasih karena kau sudah menghilangkan kepercayaan ku" ucapnya beranjak pergi.

"harry tunggu!" aku mengejarnya dan menghadangnya agar aku bisa menjelaskan kena

Ia tak menatapku sama sekali. "kau hanya salah paham" ucap ku memegang pundak harry. Aku menarik nafas ku dan menahan agar mata ku tak berair.

"ini tak seperti yang kau pikirkan--aku--akulah yang membuat ayahku seperti ini. Ia bergabung dengan mereka karena aku" sekarang harry menatap ku.

Air mata ku mulai mengeluarkan cairan bening lalu aku mengusap cairan itu. "hanya kau yang mengerti aku. Ini semua salahku. Dia akan membunuhku jika ayahku tak bergabung dengannya. Aku tak tau bagaimana caranya agar kau percaya kepadaku, tapi kurasa semuanya sudah terlambat. Maafkan aku" ucap ku melepaskan tangan ku yang semula memegang erat pundak harry.

Aku menundukkan wajah ku sebentar lalu beranjak pergi.

"aku akan memberitahu mereka" ucapan harry membuatku membalikkan tubuh ku. "aku percaya padamu. Maafkan aku karena aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi" aku melihat senyuman terukir di wajah harry. Aku membalas senyumnya dan mengangguk lalu beranjak pergi.

Forever With You || ✅Where stories live. Discover now