33. Ring

706 127 3
                                    

Aku berjalan menuju menara astronomi sendirian. Aku merasa berbeda jika tak ada draco disini.

"Harry? Hermione? Ron?" Aku melihat mereka bertiga berdiri di tepi menara.

"Hai, (name)." Sapa hermione.

"Semuanya telah berubah sekarang, kan?" Ucapku menghampiri mereka. Mereka mengangguk. "Aku turut prihatin soal kalian berdua, kau dan malfoy. Harry sudah bercerita kepadaku." Ucap hermione.

"Baguslah jika kalian sudah memahami hal itu. Aku sedikit lega."

"Dia sangat mencintai mu, (name). Jarang sekali aku melihat seorang malfoy berkorban demi seseorang," Ucap harry.

"Kau beruntung mendapatkannya." Ucapnya lagi.

"Ngomong ngomong, saat malam dumbledore dibunuh kalian dari mana? Maksudku, kalian berdua--kau dan dumbledore."

"Saat itu aku dan dumbledore berburu horcrux. Voldemort membuat itu untuk menyimpan sebagian dari nyawanya. Setahuku, ia membuat 7 horcrux. Dan saat itu horcrux pertama yang kudapat adalah horcrux palsu." Harry memberikan sebuah liontin yang seperti nya itu adalah horcrux palsu yang dia maksud.

"Bukalah."

Aku membuka liontin itu dan terdapat sebuah surat disana.

"Kepada dark lord (penguasa kegelapan), aku tahu aku akan mati jauh sebelum kau membaca surat ini. Aku ingin kau tahu bahwa akulah yang menemukan rahasiamu. Aku telah menemukan horcrux yang asli dan akan menghancurkan nya segera mungkin. Aku hadapi kematian dengan harapan saat kau temukan sainganmu, kau akan abadi sekali lagi. R.A.B." Aku membaca surat itu dengan keras.

"Siapa R.A.B?"

"Aku tak tahu."

"Yang pasti, aku akan menyelesaikan semua yang dumbledore mulai, sendirian." Lanjut harry.

"Aku dan ron ikut dengamu, harry." Ucap hermione.

"Apa aku boleh ikut? Maksudku--mencari horcrux bersama kalian."

"No, (name). Lanjutkan tahun terakhir mu disini. Aku hanya ingin menyampaikan pesan malfoy kepadamu. Dia bilang, dia ingin kau selamat. Dia berjanji semuanya akan baik baik saja. Terlalu bahaya jika kau harus ikut kami menghadapi segala hal di luar sana." Ucap harry.

###

Tahun ke enam ku telah berakhir. Aku membuka pintu rumahku dan menaruh semua barang barangku di sofa.

Aku merebahkan tubuhku di sofa dan memejamkan mataku berharap ada seseorang yang datang kemari.

Ini masih pukul 9.45 dan rasanya aku sudah lelah saja. Aku mengambil sebuah buku novel dari koper ku dan mulai membacanya.

###

Aku terbangun mendengar suara seseorang dan merasakan tangan dingin menyentuh pipi kanan ku.

Rupanya aku tertidur saat aku membaca buku beberapa jam yang lalu. Dan betapa senangnya aku melihat ayahku tersenyum kepadaku saat aku membuka kedua mataku.

"Ayah?" Aku berdiri dari sofa dan memeluk erat ayahku. "Aku merindukan mu." Ucapku seraya memeluk tubuh laki laki yang selama ini jarang memberi kabar kepadaku. Tak lama, ia mulai melepaskan pelukanku

"Maafkan ayah karena tak bisa menemanimu saat natal kemarin. Dan ayah juga tak bisa berlama lama disini. Dark lord mulai menggunakan Malfoy Manor sebagai tempat persembunyian mereka."

"Apa draco ada disana?"

"Ya, dia baik baik saja. Ayah harus kembali kesana sekarang. Jangan khawatir, ayah akan meminta draco mengunjungi mu walaupun tak setiap hari."

Forever With You || ✅Where stories live. Discover now