Chapter 23

2K 148 10
                                    

Hari ini adalah hari dimana para orang tua murid dan para guru mengadakan rapat, jadi seluruh kelas sedang jam kosong.

Suara riuh pun sudah tak asing di telinga, begitu juga Agatha, ia memilih pergi ke tempat yang sunyi. "Tha... lo mau kemana?" Tanya Verra heran.

Agatha hanya menjawab singkat, "keluar."

Ia sebenarnya lumayan bosan jika pergi ke Perpustakaan, karena hampir setiap hari ia pergi ke tempat tinggal para buku itu, jadi ia memilih untuk pergi ke Halaman belakang.

Saat sampai disana, ia pun mendudukan diri di sebuah bangku panjang dekat sebuah pohon besar. Tempat ini lumayan sepi, jadi sangat nyaman bagi pecinta kesunyian seperti Agatha.

Tring

Bunyi notifikasi ponselnya pun terdengar, ia pun melihat ponselnya.

Ada notifikasi grup yang cukup banyak ia senyapkan. Dan ada chat dari Arka, yang membuatnya jengkel.

Arka

Tha, bs tlg ambln bk g d prpus?
Bk IPA. Nnt lo k kls gue.

Agatha pun membacanya, lalu segera pergi ke Perpustakaan, awalnya sih ia tidak terlalu paham dengan ketikan Arka, tapi karena ia tergolong murid yang jenius, ia cepat menangkap apa yang Arka ketikan, bukannya bermaksud sombong, karena memang itu faktanya.

Sesampainya, ia menaruh sepatu di rak, lalu masuk kedalam perpustakaan. Ia mencari buku yang Arka maksud, dan meminjamnya ke ibu penjaga.

Setelah itu ia pergi ke Kelas Arka. Agatha pun langsung masuk begitu saja tanpa menghiraukan bisik-bisik dan tatapan aneh yang di tunjukan oleh orang-orang.

"Ar, tuh bebep lo dateng," seru Reza yang langsung mendapatkan tatapan maut dari Arka.

Agatha pun menaruh buku itu lalu pergi begitu saja, Arka yang hendak berbicara pada Agatha pun urung. Dan mereka pun menjadi pusat perhatian seluruh penghuni kelas.

"Tidak ada perubahan!" ucap Wildan menggelengkan kepalanya sembari menatap kepergian Agatha.

Reza pun menatap Arka dan Agatha secara bergantian, "ck-ck inimah sama-sama es, emang bener ya, jodoh cerminan diri, hati-hati Dan nanti jodoh lo setan. Karena cerminan diri lo itu setan, iihhh serem!"

"Sembarangan lo, gue Malaikat gini dibilang setan," ucap Wildan dengan pedenya.

"Dih Malaikat apaan yang kek begini!" Sahut Arka tiba-tiba.

"Ampun dah, kalo yang ngomong pak Ketos mah," balas Wildan.

"Lo gak kasian apa Ar, dia lo jadiin babu," ucap Reza.

"Ya... kasian juga sih, tapi ya gue gak nyuruh dia terus kok."

"Terserah deh apa kata lo! Hayati lelah."

"Dih kek bencong lo!" sahut Wildan saat melihat Reza yang berlagat seperti orang lelah.

"Diem lo bekicot," balas Reza.

"Lo tuh mulut boncabe."

"Berisik, mau gue masukin nama lo berdua ke daftar siswa bermasalah!?" Ancam Arka yang sudah tidak tahan dengan kebacotan kedua sahabatnya ini.

ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now