Chapter 15

2.6K 196 0
                                    

Verra. Gadis ceria nan baik hati itu tengah memperhatikan guru yang sedang menerangkan, sesekali ia menguap, karena sedikit merasa bosan. Ia menoleh ke arah bangku sebelahnya. Kosong. Sepertinya hari ini Agatha tidak masuk.

"Verra!" Panggil Retta selaku guru Biologi yang sedang menerangkan.

Verra terkesiap. Dengan terbata ia pun membalas, "I... iya bu?"

"Kamu ini tidak mendengarkan ibu ya! Muka kamu juga kayak ngantuk gitu, emangnya pelajaran ibu bosen ya?" Retta berkata dengan menatap tajam Verra.

Verra pun merasa terintimidasi oleh tatapan guru Biologinya itu. Dengan cepat ia menggeleng "nggak bu, saya kemarin kurang tidur aja."

"Yasudah ibu minta kamu ke kamar mandi cuci muka kamu," perintah Retta yang diangguki oleh Verra.

Gadis itu pun pergi menuju toilet.

"Na.. na... OMO kenapa lantai ini kotor banget?" Saat ia masuk ke toilet, ia terkejut. Bagaimana tidak, sampah berserakan di lantai dan itu terlihat kotor. "Bekas pembalut sama tisu nya berantakan banget lagi, ada orang disini?"

Ia mulai melihat bilik toilet yang hanya satu bilik saja yang tertutup rapat.

Tok tok

"Ada orang?" Ia mengetuk pintu itu. Keadaan disini begitu sepi. Mengingat sekarang adalah jam belajar.

"Ada orang di dalem?" Kini ia sedikit berteriak. Namun tak ada jawaban sama sekali. Ia melihat ke sekitarnya dan matanya menemukan benda seperti Headphone? Yang terletak di ujung bawah wastafel.

Ia pun berjalan ke arah benda itu, lalu diambil nya benda itu. Ia merasa familiar tapi ini milik siapa?

Namun tiba-tiba satu nama terbesit di pikirannya. Ya ia tahu. Benda ini milik... Agatha!

Dengan cepat ia berbalik dan sedikit menggedor pintu toilet yang tertutup itu.

"Tha... lo denger gue Tha? Ini bener elo Tha? Agatha!" ucapnya lantang.

Ia mulai frustasi. Bagaimana jika benar didalam sana Agatha. Ia pun keluar toilet berniat mencari bantuan.

Saat ia keluar dari toilet, secara kebetulan, Zio melewatinya. Dengan cepat ia menahan lengan lelaki itu.

Zio terkejut, ia menoleh lalu menghentakkan tangan yang menahannya itu "Apaansih lo!" Bentaknya.

"S... sorry. Gue mau minta tolong... please ..." mohon Verra.

"Gue gak peduli!" Zio melanjutkan langkahnya.

"Please... gue mohon tolongin temen gue Agatha," mohon Verra lagi. Berhasil. Zio berhenti melangkah, lelaki itu berbalik dan langsung masuk ke toilet wanita.

Verra terkesiap. Ia langsung mengikuti Zio masuk kedalam toilet.

Zio yang melihat kekacauan di toilet itu pun meringis. "Ini lo yang buat lantai begini?"

"Bukanlah orang gue baru dateng udah begini," jawab Verra.

Zio melihat ke arah toilet yang pintunya tertutup rapat.

"Woy... Cabul!" Pangilnya.

Verra yang mendengar pun langsung menoleh ke arah Zio dengan tatapan horor.

"Apa!" Verra menggeleng.

"Cabul... lo didalem kan? Jangan-jangan lo lagi ngecabul ya didalem? Sama siapa?" Verra pun dengan spontan memukul bahu Zio.

"Apa! Berani lo sama gue!?" Verra yang disentak pun ciut. Ia menggeleng.

"Kalo lo didalam menjauh dari pintu, gue bakal dobrak!" Ucap Zio lantang.

ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now