Chapter 17

2.3K 179 7
                                    

*Happy reading*

.
.
.

"Lepas..." Agatha menghentakan genggaman Arka. "Apaan sih, narik-narik," lanjutnya.

"Ya gue tau pasti tadi lo pengen banget kan pergi dari orang itu?" duga Arka.

Wah dia ini cenayang apa gimana dah. Tentu saja dugaannya benar saudara-saudara.

"Sekarang udah malam, gue anter pulang aja ya?" Agatha menatap tajam pada Arka.

"Gue gak butuh bantuan lo!" Setelah itu Agatha pun berjalan menuju keluar kawasan rumah sakit. Meninggalkan Arka yang tengah terdiam mencerna apa yang baru dikatakan oleh Agatha.

"Kayaknya lo benci banget ya sama gue?" Gumamnya yang terdengar oleh Agatha. Gadis itu sempat melirik sekilas lalu pergi begitu saja keluar dari rumah sakit.

Agatha pun memberhentikan taxi lalu pergi ke alamat rumah yang ia tuju.

...

Agatha pun memasuki rumah nya yang bisa dikatakan sepi.

"Dari mana aja kamu? Baru pulang jam segini," ucap Bella datar. Bella sepertinya baru saja pulang sama seperti Agatha jika dilihat dari setelan bajunya yang mengenakan Jas dan tentunya syall yang menghiasi lehernya. Bella pun menatap Agatha dari atas sampai bawah. "Kamu habis kabur dari rumah sakit mana? Oh saya tahu pasti dari rumah sakit jiwa, iya kan! Oh iya kamu tahu? Saya sedang kesal dengan salah satu Kolega saya di butik. Saya ingin... sekali membalasnya tapi saya tak bisa karena ia salah satu Kolega saya. Jadi berhubung ada kamu... bagaimana kalau kamu yang menjadi objek kekesalan saya?" Bella pun mengeluarkan smirk nya.

Agatha meneguk salivanya kasar, ia tak bisa bergerak sama sekali. Ia seperti membeku, untuk berbicara saja ia terlalu takut. Mama nya kembali seperti dulu. Menjadi monster jahat baginya. Ia pikir mamanya akan berubah menjadi baik saat datang kembali ke rumahnya. Tapi ternyata tidak. Mamanya melampiaskan semua kekesalannya. Sedari dulu Agatha selalu menjadi korban pelampiasan Mamanya, jika Mamanya Bella memiliki masalah di tempat ia bekerja, Bella terkadang melampiaskan amarahnya dengan meminum alkohol, dan terkadang memukuli Agatha habis-habisan.

Bella mulai mengambil sebuah sapu lalu mengayunkan sapu itu ke arah Agatha.

Buk

Agatha memekik kesakitan saat Bella dengan mudahnya memukul di bahu kirinya.

Bella menggeram "dia telah menghina saya!"

Buk

Bella memukuli Agatha lagi di bahu kanan nya.

"Katanya design saya tidak menarik! Dia pikir dia siapa? Hah!" Teriaknya.

Agatha saat ini sudah terjatuh di lantai. Ia meringis kesakitan, ia menangis. Rasanya sakit sekali. Mungkin kedua bahunya kini sudah membiru.

Buk

Bella memukuli tangan Agatha.

"Aaarkh... hiks... c-cukup Ma s-sakit...hiks,"

Belum puas dengan tangan, Bella pun memukul Agatha kembali.

Buk

Bella memukul punggung Agatha

"Arkh... shh... s-sakit M-ama hiks... hiks..." ucap Agatha terbata-bata sembari menangis kesakitan.

Lalu dengan keras Bella memukul kembali punggung Agatha hingga tongkat sapu itu pun patah dibuatnya.

"ARKHH... S-SAKIT... hiks... hiks... ampun ma... tolong b-berhenti..." teriakkan memilukan itu menggema di seluruh ruangan.

Seakan tak mendengar teriakan kesakitan dari mulut Agatha. Bella yang masih tersulut emosi pun kembali berucap, "Awas saja. Lihat saja nanti. Saya akan membalasmu... hiyaaa..." teriaknya.

ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now