Chapter 16

2.5K 174 3
                                    

Zio tengah terduduk di depan seorang gadis yang tengah tertidur di brankar Rumah Sakit itu dengan tenang. Ia heran, bisa-bisanya gadis ini membuat ia khawatir setengah mati. Dokter sempat kualahan karena tiba-tiba detak jantung Agatha sempat melemah, tapi untung saja Dokter bisa menanganinya dengan baik sehingga detak jantung Agatha kembali normal.

Ia menggenggam tangan Agatha lalu mengelusnya lembut.

"Lo hebat Tha. Buat gue hampir jantungan," gumam Zio lalu terkekeh. "Kapan bangun sih lo, ini udah jam 4 sore, dan lo udah tidur kayak gini selama 5 jam."

Tiba-tiba dering ponsel nya berbunyi, menandakan ada panggilan. Ia pun mengambil ponsel lalu mengangkat telpon itu.

"Hallo kenapa Rev?" ucap Zio.

"Yo gue belum bisa ngeretas informasi bokap lo! Terlalu ketat dan gue takut mereka tahu identitas gue," ucap yang disebrang.

"Gue gak mau tau, lo harus bisa. Gue udah bayar lo 15 juta! Kalo sampai lo gak dapet informasi apa-apa... gue gak akan segan buat bunuh lo!" ucap Zio tersulut emosi.

"Oke! gue akan usaha. Tapi kalo gue ketahuan, gue juga gak akan segan untuk bawa nama lo!"

"Oke silahkan gue gak keberatan," seru Zio lalu mematikan panggilan sepihak.

Ting!

Tak lama kemudian Notifikasi dari ponselnya berbunyi, ia pun membuka roomchat.

Baragan (barisan para cogan)

Gavinjing
|Woy Yo lo dimana?!! Musuh kita si Roy kimoceng nyerang markas woy

Ziogans
Wtf!! |
Kok bisa?|

Gavinjing
|Gue denger sih ada anak markas kita yg nantang mereka.

Aldorokdok
|Woy Yo CEPET KE MARKAS! LO DIMANA SIH?

Ziogans
BACOT GUE OTW!|

Saat ini Zio bingung, jika ia pergi, siapa yang akan menunggu Agatha? Tapi pikirannya seolah berkata agar ia cepat pergi ke markas.

Ceklek

Pintu terbuka dan muncullah sosok Verra dan Syifa masuk kedalam ruangan membuat Zio bernafas lega dan tersenyum tipis, karena ada yang menemani Agatha.

Namun seketika senyum tipisnya luntur ketika ia melihat satu sosok tinggi yang baru saja masuk ke ruangan.

"Ngapain lo kesini?" tanya Zio tajam.

Yang ditanya hanya melihat Zio remeh. Lalu berkata "bukannya udah jelas ya gue kesini mau jenguk Agatha, oh apa lo buta?"

"Lo..." saat Zio ingin menarik kerah lelaki itu, suara ponselnya berdering. Ia pun berhenti lalu menggeser tombol hijau.

"Hal--"

"LO DIMANA SIH KAMPRET KITA UDAH KUALAHAN NIH NGADEPIN ANAK BUAH SI ROY KIMOCHI," ucap yang disebrang keras. Sampai Zio menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Bacot gue bilang gue otw. Ini gue berangkat," Zio pun memutuskan panggilan.

"Gue nitip dia ya ke elo berdua. Dan lo! Jangan sentuh dia! Ngerti kan lo," Zio pun pergi dengan terburu.

"Cih siapa lo nyuruh-nyuruh gue!" Seru Arka kesal. Zio berhenti diambang pintu, lalu menoleh sekilas ke arah Arka dan pergi.

"Udah lah Ar. Ini rumah sakit, gausah di tanggepin," ucap Verra mengelus bahu Arka.

ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now