Chapter 11

3K 230 4
                                    

Seorang gadis berkacamata bulat dengan rambut kuncir kuda berjalan dengan ria di koridor sekolah, tak peduli dengan tatapan-tatapan sinis dari sekitarnya. Digenggamnya buku novel berjudul Ugly love karya Colleen Hoover.

Ia berniat memberikan salah satu buku novel favoritnya kepada Agatha. Ya siapa tahu, Agatha menyukainya. Buku itu adalah novel terjemahan yang lumayan terbatas dan harganya pun terjangkau. Verra sering melihat Agatha membaca novel terlebih jika itu novel terjemahan. Jika benar Agatha menyukai itu, ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk bisa dekat dan menjadi teman yang baik untuk Agatha. Tapi bukankah ia selalu menjadi teman yang baik untuk Agatha? Ah itu hanya dari sudut pandangnya saja. Belum tentu Agatha menganggap hal itu. Mengingatnya saja membuatnya tertawa miris.

Walaupun begitu ia akan tetap berusaha untuk membuat Agatha mengakuinya sebagai teman, atau mungkin jika boleh Agatha mengakuinya sebagai sahabat. Ah entah mengapa rasanya ia merasa tak asing dengan wajah Agatha. Maka dari itu ia bertekad agar bisa mengenal Agatha lebih jauh lagi.

Ia pun sampai di Kelas dan duduk dikursinya. Disebelahnya ada Agatha yang seperti biasa asyik membaca dengan wajah datarnya. Ia pun tanpa ragu memberikan novel itu pada Agatha. Verra menaruh buku itu di meja Agatha.

Agatha yang sedang membaca pun terganggu dengan suara benda yang berasal dari mejanya. Ia menoleh kearah benda itu lalu menoleh kepada pemilik buku itu.

"Hehe... hai Tha! Maaf ganggu bacanya. Ini gue ada buku novel terjemahan yang recomended banget buat lo baca. Pokoknya lo pasti suka," ucap Verra tersenyum lebar.

Agatha melihat tanpa minat buku itu. Lalu lanjut membaca bukunya.

"Iihh pokoknya lo harus baca!" seru Verra menggeser buku itu lebih dekat dengan Agatha.

Buk...

Agatha menutup bukunya dengan keras. Sampai beberapa murid yang masih berada di kelas menatap ke arahnya.

Verra cukup tersentak tapi ia hanya tersenyum tipis.

Agatha menaruh bukunya di meja, lalu mengambil buku milik Verra.

"Lo nyuruh gue baca novel romansa?! Cih. Jangan harap gue baca buku lo. gue tegasin ya ke lo, kalau gue sama sekali gak tertarik dengan apa yang lo punya atau apa yang lo pakai. Satu lagi, gue bahkan gak tertarik sama sikap lo yang sok baik itu. Jadi jangan ganggu gue lagi, Ngerti!" Balas Agatha panjang lebar. Ia membanting buku milik Verra ke meja, Lalu mengambil buku miliknya dan pergi menuju Perpustakaan.

Verra tentu saja terkejut. Ia tak pernah mengira respon Agatha tidak sesuai dengan bayangannya. Secara tak sadar cairan bening keluar dari matanya. Ucapan Agatha cukup melukai perasaannya.

"Woy bulan kunci-- Verra lo kenapa?" Syifa yang baru saja datang terkejut karena melihat sahabatnya menangis pun segera memeluk Verra. "Ver, bilang ke gue siapa yang bikin lo nangis!"

"Hadeh siapa lagi kalau bukan Ag--"

"Sarah, ini pasti ulah si Raflesia nih. Gue harus kasih pelajaran tuh orang biar kapok," ucap Syifa memotong ucapan Liza, salah satu murid yang melihat apa yang terjadi dengan Verra.

"Syif dengerin gue d--"

"Udah lo gausah khawatir. Lo diem aja disini. Duduk cantik. Biar gue yang urus," potong Syifa lalu pergi.

Verra yang tidak ingin kesalahpahaman ini berlanjut pun segera menyusul Syifa. Oh tidak, ia pasti akan kena masalah jika Syifa tidak dihentikan.

Verra pun berhasil menyusul Syifa dan mencekal tangan gadis tomboy itu. Ah syukurlah Syifa belum berulah. Batin nya.

ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now