#34

1.8K 284 136
                                    

Jaehwa meneguk liurnya perlahan, memandang pistol yang kini betul-betul di hadapannya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Jaehwa meneguk liurnya perlahan, memandang pistol yang kini betul-betul di hadapannya.

Dia terbayang lagi situasi itu.

Jaewha melutut, nafasnya tercungap-cungap, wajahnya mula berpeluh-peluh, jantungnya berdegup kencang.

Donghyuck menaikkan keningnya, memandang Jaehwa yang tiba-tiba sahaja seperti hilang nafas.

"Yah, kau kenapa? "

"H-Hentikan... " ujarnya perlahan, tangannya menggeletar ketakutan, bayangan malam itu terngiang-ngiang di dalam fikirannya.

Donghyuck menyimpan pistolnya kembali, kemudian dia melangkah mendekati Jaehwa.

"Yah, kau... Panic attack?"

Jaehwa tidak menjawab, tangannya perlahan-lahan menarik jaket kulit milik Donghyuck untuk menerangkan dirinya.

Donghyuck menggigit bibir bawahnya, tanpa membuang masa dia mendukung tubuh Jaehwa secara bridal style menuju ke sofa di ruang tamu.

Sial, kenapa dirinya tiba-tiba bersikap baik dengan perempuan ni?

"Kau okay? " soalnya sambil menatap mata Jaehwa yang tampak kuyu itu.

Jaehwa menarik nafasnya dalam, cuba untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Hah, okay. " Jaehwa memejamkan matanya sekilas, malu juga sebab dia menarik-narik jaket Donghyuck tadi kerana terlalu panik.

"Maaf, aku tak tahu. " jawab Donghyuck perlahan.

Posisi mereka ketika ini membuatkan Jaehwa mencarut perlahan, tambah pula Donghyuck membongkokkan badannya dan hanya beberapa cm jarak mereka.

"Uh, aku balik dulu. " putus asa, akhirnya Jaehwa meminta dirinya untuk pulang terlebih dahulu.

"Sekejap. " halang Donghyuck, membuatkan Jaehwa menaikkan keningnya.

"Biar aku hantar. "

---

Jaehyun berjalan menuju ke arah pintu apabila mendengar bunyi loceng ditekan berkali-kali.

"Jae-" kata-kata Jaehyun terhenti apabila melihat gerangan di sebelah Jaehwa.

"Terima kasih sebab hantarkan. " ujar Jaehwa, dia menggigit bibir bawahnya, sesungguhnya dia terasa sangat bodoh kerana menyuruh Donghyuck menghantarnya ke apartment Mark.

Tatapan mata Donghyuck masih beku, memandang Jaehyun di hadapannya tanpa perasaan. 

"Aku tak tahu kau bagitahu apa dekat dia, tapi tolong jangan perbodohkan dia. Jangan libatkan dia dalam urusan aku dan Mark." kata Donghyuck perlahan, akhirnya dia melangkah pergi dari situ meninggalkan Jaehwa dan Jaehyun.

"Jaehwa-"

"Shit shit shit shit, JAEHYUN!!! " Jaehwa panik, ya dia baru sedar kebodohan dirinya.

cold. mlUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum