🔫 - 29

13K 2.7K 2.3K
                                    

Selamat malam Minggu wahai para ibu Persit ❤️💚
Baik-baik aja ya, setelah perpisahan kemarin 👍🏻


Dari sebelah? Wkwkwk.


Hati-hati, serta waspada.
Takut-takut ada yang ... Goyah wkwkwk.


Happy reading 💚❤️






















🔫🔫🔫




Ini bukanlah hal yang baru, bukan pula hal yang asing. Justru ini adalah hal sudah sering kali terjadi.


Entah yang tiba-tiba ditelfon ketika jalan, entah tiba-tiba menghilang padahal keadaanya sedang berduaan. Jeno, dengan segudang rahasianya yang tidak kamu ketahui.


Jika ditanya, hanya ada sebuah wajah yang tersenyum dengan mata yang menyipit. Selalu saja seperti itu.


Sampai berkata. 'Semua hal dalam hidup aku, kamu udah tau, tapi jika itu berurusan dengan tugasku sebagai abdi Negara. Kamu enggak perlu tau itu. Mau seberat apapun tugasku, bahaya atau tidaknya. Ibu Negara, enggak perlu tau.'


Overthingking sekarang. Suriah, Negara dimana Jeno tengah mengemban tugasnya. Perpisahan kemarin, saking terbiasanya akan sebuah perpisahan, kamu sudah kebal dengan rasa sakitnya.


Malah ambisi yang ada menyelimuti dirimu. Membalas tindakan Freya dengan cara yang cantik dan juga anggun.


Ah, enggak perlu sebenarnya sih. Karena posisinya kamu sudah menang telak dari dia.


Kamu punya Jeno. Dengan kepercayaan dan kesetiaan lelaki itu pada dirimu dengan presentase seratus persen. Kamu menang jauh. Freya? Dia tidak punya apa-apa, jelas terlihat kamu jauh dan sangat unggul sekarang.


Kamu bangga? Jelas, karena sampai kapanpun, tentara cantik itu tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang sudah menjadi hak paten untukmu.


Sebuah tangan terulur memberikan satu botol minuman dingin tepat di depan wajahmu. Membuyarkan lamunan yang terfokus pada satu orang, entah kini bagaimana keadaanya sekarang.


"Bengong mulu, nih diminum dulu," Perintah Yohan sambil menggoyang-goyangan minuman yang masih dipegangnya.


"Makasih banyak, Kak."


Yohan menatapmu seakan meminta ijin untuk ikutan duduk, tersadar akan hal itu kamu sigap langsung bergeser.


"Gimana rasanya udah masuk ke dunia kerja?" Tanya Yohan membuyarkan keheningan di antara kalian.


"Kadang kala enak, kadang kala juga enggak, yang jelas sih capek, Kak."


"Kalau enggak mau capek nikah aja."


Baik dirimu maupun Yohan sama-sama tertawa. Seakan-akan jika sudah menikah, rasa lelah dan capek itu hilang, padahal enggak juga.


Menikah itu bukan jawaban, tetapi itu pilihan. Jika lelah, capek, entah karena sekolah, kuliah atau bekerja, selalu saja berkata, 'Udahlah mau nikah aja.'


Padahal kan ya, sehabis menikah pun rasa lelah dan capek selalu aja ada.


Jadi menikah itu bukan solusi untuk terhindar dari rasa lelah dan capek.


NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang