🔫 - 37

12.5K 2.8K 5.6K
                                    


SELAMAT DINI HARI WAHAI PARIPALA 😘

Maaf agak telat, soalnya habis jaga lilin dua. Biasa lagi usaha babi ngepet 😍

BUNDA, SIAPA YANG SIAP BUAT SEBAR UNDANGAN? SINI TULIS DULU TINGGALKAN JEJAK 🔥

HAPPY READING ❤️💚





































🔫🔫🔫





Setelah kemarin-kemarin sibuk mengurus semua keperluan di batalyon, kini giliran kamu untuk mengurus hal-hal diluar keperluan batalyon. Semacam, masalah kain untuk sanak saudara, keluarga besar beserta anak-anak bridesmaids lainya.


Undangan, souvenir, bahkan dekorasi baik kamu ataupun Jeno sepakat untuk memakai tema yang terlihat sederhana, karena yang paling penting itu terasa sakralnya.


"Ini beneran nih pakai model yang begini buat undangannya?" Tanya Diandra.


Kali ini baik keluargamu, maupun Diandra, tengah sama-sama berada di kediaman Jeno. Membahas masalah tamu undangan, dekorasi untuk resepsi pernikahan, belum lagi para mamah-mamah yang rempong masalah makanan nantinya.


Sedangkan kamu sendiri masih terbawa pusing karena ulah di batalyon kemarin. Demi Tuhan, mengurusi pernikahan itu harus menyiapkan tenaga yang banyak.


"Heh calon pengantin, ditanyain juga," Kata Diandra sedikit sewot.


"Iya, gimana Dra?"


"Lemes banget sih, sakit ya elo?"


Jeno yang tengah membahas pakaian yang hendak dia pakai nantinya langsung melirik ke arahmu ketika Diandra berkata barusan.


"Enggak kok, cuman pusing aja. Biasa perkara kemarin. Cuman sekarang udah gapapa kok. Tadi mau tanya apa?"


"Kamu sakit?" Tanya Jeno.


Kamu tersenyum kearah Jeno yang tengah duduk. "Enggak Jeno, kan tadi udah kasih tau."


"Tapi muka kamu pucat sayang."


"Kurang tidur doang."


"Mau tidur enggak dikamar aku?" Tawarnya.


Sebentar, ini boleh girang dulu enggak sih?


Membayangkan tidur dikamar Jeno, dengan tatanan kamar yang rapih, wangi parfumnya yang menambah kesan nyaman. Apalagi kalau dipeluk.


ASTAGFIRULLAH! Keep halal ukhty! Jangan kepikiran kemana-mana. Ingat ini bapak Jeno, bukan bapak Nakamoto!


"Aku gapapa Lee Jeno, beneran deh."


"Sayang."


"Beneran."


"Yang nurut sama calon suami."


"Uhuk, bahasanya calon suami berat-berat. Sungguh anjay sekali," Ledek Erik.


Oke, katanya suruh menurut apa kata calon suami, kan? Kamu menurutinya, tetapi tidur dengan bersandar pada bahu milik Diandra.


"Gue berdasar kaya gini dulu ya. Biar nanti siangnya pas kita cari bahan tambahan ada semangat," Jelasmu, dan Diandra memberikan elusan pelan pada pucuk kepalamu sebagai jawaban.


NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Where stories live. Discover now