🔫 - 17

17.6K 3.2K 1.5K
                                    




Sorot matamu terpaku, kedua kakimu rasanya lemas seketika kalau saja tidak dengan sigap Diandra menahan tubuhmu sudah di pastikan kamu terjatuh. Bahkan Diandra saja sampai ikutan mematung ketika melihat dia pulang.



Jeno ada dibawah melihat kearahmu dengan sorot matanya yang penuh akan kerinduan. Rasa rindu yang semakin hari semakin memberatkan dirinya. Berat akan menanggung beban apa dia bisa pulang atau tidak.



Dan ketika waktunya tiba seperti sekarang rasanya membuncah. Membuat hatinya menggila, membuat sesak di dada karena melihat kamu menangis ketika dia pulang.



Kini waktu seakan sedang berbaik hati. Membiarkan kerinduan ini berbuah manis pada pertemuan.



Jeno masih tersenyum melihat kearahmu. Mata sipit nya yang kamu rindukan. Senyumannya yang selama ini kamu ingin lihat lagi. Rasa - rasanya kamu bisa gila jika Jeno tak segera pulang.



Sesegera mungkin kamu berlari ke bawah. Menuruni anak tangga terburu - buru, bahkan sampai tak sadar kamu berlari ke arah Jeno tanpa memakai alas kaki.



Terpaku lagi sekarang. Ketika kalian saling berhadapan. Saling menyalurkan kerinduan. Air matamu bahkan sedari tadi tak berhenti - hentinya turun membasahi pipi.



Jeno berjalan mendekat kearahmu, melepaskan tas yang sedang di gendong nya metetakan benda itu di bawah.



Dari jarak sedekat ini rasanya pangling melihat Jeno yang sudah berubah. Benar - benar jauh lebih berwibawa. Dada yang jauh lebih bidang, lengan yang lebih kokoh, badan tegapnya jauh lebih berisi.



Jeno berdiri dengan posisi sempurna. Memberikan hormat nya kepadamu,



" Lapor ibu negara, calon anggota kopassus Lee Jeno telah menepati janjinya. Dia datang dan sekarang dia telah pulang. "



Kamu tertawa dalam menangis, membalas hormat Jeno dan setelah lelaki itu menurunkan hormat nya. Baru saat itu kamu langsung berhambur dalam pelukannya.



Jeno membalas pelukanmu sambil tersenyum, menciumi kepalamu berkali - kali, membayar kerinduannya selama ini.



Tangisanmu pecah saat itu juga. Tuhan kamu sangat - sangat merindukan sosok lelaki ini. Bertahun lamanya kini dia baru pulang.



" Maaf ya aku baru bisa pulang sekarang. Ternyata pelatihan aku lumayan lama juga. "



Kamu hanya mampu menggeleng. Mulutmu seakan tak kuasa untuk bercakap. Masih enggan untuk melepaskan pelukan yang selama ini kamu rindukan akan kenyamanan nya.



" Kamu gimana kabarnya ? Kuliah nya juga gimana ? "



Makin menangis lah kamu ketika Jeno mengelus punggungmu dengan pelan.



" Jeno ... Aku kangen sama kamu. Kangen banget, rasanya sampai engga sanggup buat aku bertahan. Terlalu lama kamu engga ada kabar buat aku bimbang. "



" Maaf. Aku juga engga tau kalau selama itu. "



" Rindu yang semakin hari semakin besar cukup buat aku tersiksa Jen. Bikin stress kalau tiba - tba inget kamu. "



Jeno malah melepaskan pelukannya. Menangkup kedua pipimu dengan kedua tangannya. Seketika rasa nya sakit bukan main melihat wajahmu menangis seperti ini.



Tangannya dengan pelan menghapus air matamu. Dan mengelus pipimu yang memerah karena menangis itu dengan lembut.



" Jangan nangis lagi ya. Aku paling engga bisa liat kamu nangis kaya gini. "



NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Where stories live. Discover now