🔫 - 36

12.3K 2.9K 3.7K
                                    


SELAMAT MALAM, WAHAI PARA IBU PERSIT.

Gw tau ini enggak penting, tapi kalian kangen lapak ini enggak sih?

Coba isi absen dulu kehadiranya, siapa yang udah siap jadi manten nanti? Seberapa banyak yang nungguin part sebar undangan?

HAPPY READING 💚❤️





























🔫🔫🔫





Kata siapa menjadi sosok salah satu bagian dari Persit, Persatuan Istri Tentara itu mudah? Mereka belum tau aja, persyaratanya apa aja untuk menjadi bagian dari mereka.


Jangan terlalu berandai-andai dulu deh, gampangnya begini, badai yang hendak dilewati, bentangan samudra belum di seberangi, alias tahapanya bukan main.


Mengumpulkan persyaratan, wawancara juga, belum hal lain-lainya yang kamu pikir info-info yang sliweran di google serta yang lainya itu, cuman omong kosong, ternyata benar adanya.


Beberapa pertanyaan seperti, susah enggak sih pas wawancaranya, terus nanti kalau habis nikah bakalan ngikut suami enggak pindah ke rumah dinas. Ada yang mengatakan, katanya itu, semua balik lagi ke Batalyon masing-masing. Karena beda tempat, beda juga peraturan yang diterapkan. Jadi beda-beda.


Tapi bagimu ya tetap aja pusing hitunganya. Belum ngurus persyaratan di KUA, ini persyaratan buat di Batalyonya juga, belum lagi ngurus masalah dekorasi pernikahan dan tetek bengek yang lainya.


Untungnya, ada para teman-teman dari Jeno yang bantuin. Katanya sih, ada temanya itu punya WO yang udah dijamin bagusnya.


Ada beberapa peraturan yang harus kamu terapkan ketika menghadap ke atasan Jeno. Yaitu salah satunya adalah memakai baju Persit yang sudah kamu buat, diukur oleh bagian dari anggota Persit itu sendiri.


Memakai kerudung yang rapih, kalaupun tidak, rambut harus dikuncir dengan rapih. Tidak memakai aksesoris, jikalau ingin memakai jam tangan maka harus yang berwarna hitam.


Dan ini yang paling penting, harus menjaga martabat suami nantinya, karena baik sang suami ataupun si istri, harus saling menjaga kehormatan masing-masing.


Saat ini, detik ini juga, serangkaian wawancara itu telah dimulai. Stress memang, sedari tadi tanganmu sudah dingin bahkan sedikit berkeringat.


"Gugup?" Tanya Jeno, dan kamu mengangguk dengan mantap.


Dia terseyum, tangan kirinya terbuka, dan dengan cepat kamu menautkan tangan kalian.


Dapat kamu rasakan, Jeno teramat sangat tenang. Kok bisa? Padahal kamu setengah mati ingin terlihat santai tapi susah.


"Kamu enggak gugup, Jen?"


"Enggak, lebih gugup pas aku ketemu sama orang tua kamu. Berasa banget beratnya."


"Kenapa emang?"


"Soalnya, tanggung jawab yang aku emban, itu enggak main-main. Aku meminta seorang anak dari orang tuanya, untuk menjadi bagian dari hidupku. Jelas, itu bukan hal yang mudah. Hal yang gampang aku minta dan terima, sebab ada tanggung jawabnya, hingga ke akhirat nanti."


"Makanya kenapa pernikahan, itu setelahnya, bukan sekedar hubungan yang main-main, jelas itu hubungan yang serius, dan bukan hal yang patut dipermainkan pula."


NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Where stories live. Discover now