🔫 - 16

14.5K 3.1K 850
                                    




Seberapa lama lagi kah dirimu untuk menunggu kedatagan dia pulang ? Seberapa lama lagi kamu bersabar, menahan celengan rindu yang sekarang telah terisi penuh akan kerinduan berharap pada keingian yang berujung akan pertemuan.



Tak ada hal indah yang dirasakan ketika kerindu berujung pada pertemuan. Tak ada hal ternyaman tercipta dirasakan ketika dia datang pulang sesuai akan janjinya.



Bolehkah mengeluh merasakan rasa capek, lelah akan hal menunggu ?



Kenapa selama ini ? Kenapa dari terakhir Eric memberitahukan bahwa Jeno lolos seleksi sampai detik ini tak ada kabar lagi ?



Kamu tau ini memang resikonya, tetapi rasa akan lelah menunggu kedatangan dia pulang kini dirasakan sudah.



Apakah harus berhenti berharap ataukah harus tetap bersabar walaupun entah tak tau sampai kapan.



Jeno kapan kamu pulang ?



Sungguh sebuah hubungan tanpa ada kabar itu sangat – sangat berat. Bukan hal mudah dilalui, bukan hal mudah di jalani.



Lantas kamu harus bebuat apalagi ? Jujur kamu berat menanggung semua ini. Bukan, bukan hanya kamu tetapi Jeno juga sama.



Lantas mau sampai kapan ? Sampai kapan harus seperti ini.



Ini lebih dari waktu yang kemarin di bilang oleh Eric. Lewat dari tahun baru, bahkan ini sudah mau memasuki tahun lebih baru lagi.



Selama itu, memang. Lantas karena alasan itu adalah alasan kenapa kamu sekarang sudah merasakan lelah akan semuanya. Lelah akan menanti.



Hari demi hari, minggu demi minggu, berganti bulan bahkan sudah berganti tahun.



Diandra datang duduk disebelahmu dengan membawa wedang bandrek hangat, menemani malam hari ini dengan setumpuk tugas – tugas. Membalasnya dengan sebuah senyuman karena sosok dialah yang selama ini senantiasa membantumu dalam segala hal.



Termasuk tempat untuk berkeluh kesah. Ya walaupun nantinya sama – sama saling menangis sambil berpelukan.



Balkon kosan adalah tempat favorit untuk bergibah-ria, bahkan curhat hal – hal yang membuat pusing kepala, tak jarang mengerjakan tugas sampai malam disana.



“ Mau sampai kapan lo kaya gini terus ? “



Kamu hanya terdiam sambil menyeruput sedikit wedang bandrek. Pertanyaan yang paling anti untuk dibahas.



“ Bener – bener lo tuh ya ? Udah oleng sama si kak Yohan, hah ? “



“ Apasih Dra ? kok bawa – bawa kak Yohan ? “



“ Ya elo kenapa sekarang jadi deket banget sama dia ? Pelarian ? “



“ Engga gitu Diandra, dia cuman kakak tingkat dan engga lebih. “



“ Yakin lo engga ada perasaan ? “



“ Beneran. “



“ Oke sekarang gue tanya, seberapa banyak, berapa kali lo jalan sama dia ? Berapa malam minggu udah lo habisin berdua sama dia ? Banyak kan ? “



Kamu lagi – lagi terdiam. Kalau di pikir – pikir ternyata sebanyak itu kamu sering jalan dengan kak Yohan. Ternyata sedekat itu kalian. Ternyata kamu bisa lupa sesaat jika dengan dia.



Lupa akan rasa lelah karena menunggu Jeno pulang.
Tuhan tolong bawa kesadaran kamu kembali, tolong untuk tidak melangkah terlalu jauh lagi.



“ Sayangku dengerin, gue tau lo cari pelipur lara biar engga inget akan Jeno terus – terusan tapi jangan jadikan kak Yohan sebagai pelampiasan. Tolonglah itu salah. “



“ Gue engga seperti apa yang lo pikirkan Dra. “



“ Tapi itu buktinya (Y/n). Gue selama ini diem karena gue percaya lo engga bakalan lupa sama Jeno yang lagi sama – sama berjuang juga. Tapi belakangan ini semakin gue lihat, semakin deket kalian berdua. “



“ Sedeket itu ya gue sama dia ? “



Diandra mengerang frustasi, “ Mana ada sih cowok yang rela – rela tengah malem kasih lo makanan cuman gegara liat stories lo doang ? “



“ Cowok mana yang perhatian nemenin elo kalau ada apa – apa ? Yang kalau lo datang bulan dia yang repot, yang kalau lo pulang malem habis kemana atau kemana dia yang selalu jemput ? Lo waras kan akan itu semua ? “



“ (Y/n) lo inget engga kemarin lo sakit sampai masuk rumah sakit dia yang panik ! “



Kamu mengusap rambut dengan kasar, memukuli kepala dengan pelan, kenapa baru sadar sekarang ?



Selama ini sosok Jeno sudah sedikit tergantikan akan hadirnya kak Yohan. Jika dulu Jeno selalu ada, sekarang kak Yohan yang selalu ada.



Kenapa kamu sadar sekarang kalau sudah melangkah terlalu jauh ? Kamu bukan nya ingin memberikan harapan lebih, tak ingin memberikan harapan palsu.



Kamu hanya ... merasakan kenyamanan karena bisa mendapatkan apa yang dulu kamu sering dapatkan dari Jeno. Dan sekarang kamu mendaptkan hal itu lagi walaupun itu dari orang lain.
Kamu mengakui kalau itu memang salah.



“ Kenapa diem ? Bener kan apa yang gue omongin ? “



“ Dra ... Gueㅡ“



“ Emang lain kali gue kudu kemplang pala lo dulu biar sadar. “



“ Bukan maksud gue mau begitu Diandra. Gue baru sadar sekarang kalau gue bisa – bisanya memberikan dia harapan, padahal bukan itu yang gue maksudkan. “



“ Lo mungkin anggap begitu, tapi beda kalau sama kak Yohan. Lo buka hati ya dia terimalah. Kalau lo engga mau kasih sebuah harapan, tolong berhenti dan tolong lo buat batasan. Batasan yang mana memang untuk membuat dia sadar kalau dia engga lebih dari itu. Biar dia sadar kalau hati lo itu udah ada yang punya. “



“ Dia tau kok gue udah punya Jeno, bahkan selalu tanya kabar Jeno gimana. “



“ Terus kalau dia tau kenapa dia malah melebihi batasanya ? Apa karena Jeno engga ada jadi dia bisa seenaknya ? Engga bisa gitu dong. “



Ketika kamu dengan Diandra tengah berdebat kecil diatas balkon kontrakan, kalian tidak sadar akan kehadiran seseorang tengah berdiri, menatap kearah kalian dengan lekatnya. Mendengarkan semua apa yang telah kalian obrolkan sedari tadi tanpa sadar sekitar.



Kamu bangkit dari duduk, berdiri menatap langit malam yang tak bertabur bintang. Seakan terlihat begitu sepi, gelap, tak ada yang indah untuk malam ini. Iya tanpa kamu sadar.



Sampai titik dimana kamu baru melihat dia, Memakai topi tentaranya. Di kedua bahunya terlihat jelas tengah menggendong tas.



Tubuhnya kini kian berisi, tampangnya jauh lebih tegas. Tubuh tegapnya justru terlihat begitu jelas dimatamu, dia siapa.



Dia yang dulu pergi, kini telah datang. Iya kini Jeno telah kembali pulang.   



































TBC

Cie yang pulang, cie yang balik dari pelatihan eh cie cie wkwkwkwk

Tapi - tapi hmmmm rahasia wkwkwkwk



NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Where stories live. Discover now