🔫 - 55

8.9K 2.3K 1.6K
                                    


SELAMAT MALAM RABU, CIE YANG LAGI GALAU NUNGGUIN SUAMI BALIK 🤣


Part ini lumayan panjang, gapapa ya 🙏🏻


Semoga kalian ga bosen selama membaca 💚❤️


Jadi ayok, ibu Persit, dimohon kehadirannya untuk melakukan absensi. Terima kasih 💚❤️


HAPPY READING ❤️💚





































🔫🔫🔫






Suara langkah kaki terdengar begitu nyaring di sepanjang lorong gelap, tak bercahaya. Menampilkan sesosok pria dewasa yang tengah berjalan dengan pengawasan begitu ketat. Berita simpang siur selama ini tentang sosoknya itu terdengar santer ke seluruh penjuru antero negeri.


Zidan.


Si dalang di balik banyaknya kasus narkoba yang semakin marak menyerang Indonesia.


Begitu banyak sekali bandar-bandar kecil yang mengedarkan narkoba berbagai jenis yang diselundupkan secara sembunyi-sembunyi tanpa ada yang mengetahui.


Zidan masih di lapas biasa, dengan pengawasan ketat. Dia belum sampai ke lapas Nusakambangan. Sesuai dengan berita yang beredar. Dia masih di sana, menjalankan interogasi dengan nada bicara yang santai maupun menggunakan kekerasan. Namun dia masih saja bungkam.


Dan kali ini. Ada salah satu sosok yang sering sekali menengok Zidan ke dalam lapas. Dengan sebatas kaca yang menjadi pemisah di antara keduanya, dan pengawasan dari para penjaga.


"Gimana kabarnya sekarang?"


"Sangat baik, lancar dan sangat berarti," balas Zidan sambil tersenyum begitu tampan.


"Aman?"


"Tentu."


"Pandora juga aman, dia hidup dengan baik."


"Syukurlah, kapan dia akan mengenal dunia? Enggak sabar rasanya melihat dia menatap awan biru begitu cerah. Pasti sangat aktif."


Lawan bicara itu mengangguk. "Rencananya sih secepatnya. Mungkin minggu-minggu ini dia akan jalan-jalan, melihat dunia yang luas."


"G-minor," balas Zidan tiba-tiba.


"Apa?"


"Saya ingin ikut latihan bermain gitar dengan kunci G-minor. Apa boleh?"


Sesaat lawan bicaranya itu terdiam. Oh, dia paham akan kode yang diberikan.


"Boleh. Nanti akan saya bantu. Kapan itu?"


"Lusa nanti kalau bisa. Ah, satu hal lagi. Bersihkanlah tumpukan 'sampah' itu secepatnya. Sesak rasanya hidup bercampur dengan sampah."


"Dimengerti, ditimbun atau?"


Zidan menyenderkan punggungnya pada kursi. Sambil melipatkan tangan dia membalas. "Bakar, bumi hanguskan sampah-sampah tersebut."


Selayaknya manusia pada lainya. Mereka berbicara selayaknya orang biasa. Padahal itu semua adalah sebuah kode rahasia yang hanya mereka berdua pahami.


NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Where stories live. Discover now