🔫 - 34

12.6K 2.9K 1.8K
                                    


SELAMAT DINI HARI, WAHAI IBU PERSIT.

Dibagian bawah part ini ada info jangan lupa dibaca ya.

Ini buku absensinya yang udah lama ga dateng-dateng, absen dulu. Awas jangan lupa diisi.

HAPPY READING 💚❤️
































🔫🔫🔫





'Kamu beneran mau nikah, Jen? Enggak rugi apa sama jabatan baru, yang udah di depan mata?'


'Rugi, Jen kalau nikah duluan. Tanggunglah, jabatan naik bentar lagi. Udah naik baru nikah.'


'Posisi ketua belum terisi loh, masih kosong. Ini elo beneran mau nikah duluan? Enggak mau isi kekosongan jabatan? Kan jabatan itu dipegang sama elo hanya sementara buat jadi Danton di sini. Soalnya posisi Ketua belum ada.'


Mungkin, itu beberapa omongan dari para teman-temanya dan atasan Jeno di Batalyon. Enggak munafik memang Jeno juga ingin kok, naik jabatan dari Lettu menjadi Kapten. Tapi masalahnya, prosesnya itu sendiri enggaklah gampang.


Kalau Jeno kejar jabatan itu, berapa banyak waktu lagi yang harus dia dan kamu jalani, untuk hubungan jarak jauh yang kesekian kalinya. Dan jujur, Jeno enggak mau bikin kamu jadi sakit hati lagi.


Apalagi masalah yang dibuat oleh Freya tempo kemarin-kemarin, makin tekad dan bulat niat Jeno untuk segera meminang dirimu.


"Idih ada bapak perwira muda ganteng lagi duduk sendirian, galau pak haji?" Ledek Marga dengan tangan kananya memegang satu cangkir berisikan kopi hitam.


"Bikin cuman satu, buat guenya mana?"


Marga yang ikut duduk untuk menemani Jeno seketika mulutnya reflek memaki dengan pelan. "Si anjir! Gue mana tau kali kalau elo ada di asrama. Gue kira elo pulang ke rumah, lah inikan malam minggu. Biasanya lo mau bucin tuh sama cewek elo, bucin sampe mampus."


"Kali ini gue enggak mau pulang dulu deh. Lagi ada hal serius yang gue pikirin," Jawab Jeno yang malah meminum kopi milik Marga.


Marga? Mau ngelawan, posisinya beda sekarang. Si Jeno udah jadi pimpinan. Kalau-kalau ngelawan, yang ada besok pagi udah diajak duel aja Marga nantinya. Alasanya nanti, 'Itung-itung pemanasan aja, Ga. Siapa tau bela diri elo udah kaku.'


Walaupun Marga memang agak-agak kurang seperempat otaknya kadang kala. Tapi jika Jeno sudah berkata 'serius' berarti memang benar ada permasalahan yang serius.


"Ada apaan?" Tanya Marga dan Jeno paham. Jika Marga langsung berterus terang tanpa berbasi basi. Sedang dalam mode waras berarti.


"Elo tau kan, posisi Kapten di Batalyon ini masih kosong. Makanya gue yang sementara ini buat gantiin dulu. Dan elo juga tau, kalau gue udah pernah ajuin ijin buat pengajuan nikah. Dan ijin itu udah gue kantongin."


"Terus, masalahnya?"


"Marga, lo pasti tau banget, atasan kita di sini gimana. Dia suruh gue buat kejar jabatan Kapten dulu, baru nikah katanya."


"Lah? Apa urusanya antara lo yang mau nikah sama kejar jabatan Kapten? Beda dong, kan bisa nikah dulu baru kejar itu jabatan walaupun gue tau ada kemungkinan elo bakalan dikirim ke Papua dulu, soalnya disana ada pemberontakan bersenjata."


NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang