🔫 - 57

8.7K 2.2K 912
                                    


SELAMAT MALAM MINGGU, CIELAH IBU PERSIT SUDAH SIAP SEDIA MENUNGGU.


Gw tau kok, setelah kabur kemarin wkwkwk. Ya salah siapa, gw tungguin waktu itu buat tembusin tapi ga tembus padahal udah siap update


Jadi, gw gantinya dengan update sekarang yesss.


Yok, ibu persit yang tengah menunggu suaminya pulanggg. Isi absensinya dulu, kaga absen itu lakinya kaga balek wkwkwk. Terima kasih.


HAPPY READING 💚❤️

























































🔫🔫🔫






Suara ledakan, tembakan, bahkan teriakan dari para aparat Negara yang melawan pihak musuh, kemarin-kemarin telah menjadi sebuah peristiwa yang masih menggema bagaikan radio usang, terputar terus menerus kaset rusak dalam kepala.


Keadaan nampak kalut, panik, orang-orang langsung berhamburan tak tentu arah mencari jalan perlindungan masing-masing.


Meninggalkan kamu seorang diri, memeluk erat perut yang nampak buncit.


Linglung, entalah suara ledakan bom itu memberikan kepanikan namun kamu enggak bisa melakukan apa-apa. Sekedar mencari jalan aman pun susah.


Membekas, memberikan trauma hingga sekarang.


Yohan menatap dirimu dalam diam. Ketika melihat kamu tengah duduk sendirian, di teras belakang, melamun.


"Dia selalu kaya begitu kah?" tanya Yohan pada Diandra dan juga Erik.


Jujur, Erik jadi enggak tega sendiri kalau harus bekerja tetapi dengan keadaan mental kamu yang seperti ini. Seakan-akan masih terbayang-bayang kejadian kemarin. Apalagi sampai ditodongkan pisau di leher. Siapa orangnya yang enggak trauma?


"Iya, Kak. Dia kalau malam harus gue temenin tidurnya. Kalau enggak, (Y/n) bakalan selalu was-was, panik sendiri cari orang. Sekarang udah agak mendingan, dia udah bisa sendirian kaya gitu. Walaupun melamun."


"Tapi dia gapapa 'kan? Dia masih jaga pola makan dan istirahat? Semoga (Y/n) enggak lupa ada nyawa lain dalam tubuhnya yang harus dia jaga."


Erik mengusap wajahnya pelan. "Kok bisa sih ada teroris yang masuk ke dalam rumah sakit? Kok rumah sakit yang jadi sasaranya sekarang?"


"Pelaku itu masuk ke dalam rumah sakit melakukan penyamaran. Dan beberapa dari mereka masuk lewat pintu belakang gunain mobil pengangkut sampah. Cuman lewat pintu itu pengawasan enggak terlalu ketat. Karena emang pintu belakang itu dikhususkan buat mobil angkut sampah sama mobil jenazah," jelas Yohan.


"Tapi ada konspirasi yang bilang, kalau katanya pengeboman itu cuman buat nutupin kasus besar yang ada di Indonesia," timpal Diandra.


Erik yang mengelak langsung menyela. "Konspirasi apaan, Yang? Orang jelas-jelas itu salah satu oknum yang sengaja mau menghancurkan bangsa. Bawa-bawa bendera berunsur agama begitu."


"Entahlah, pokoknya ada yang bilang kalau ini semua konspirasi. Kalau iya cuman 'oknum' kenapa malah incernya itu rumah sakit? Bukan tempat ibadah? Bukanya kebanyakan selama ini kalau ada kasus bom bunuh diri itu rata-rata di tempat ibadah?"


NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Where stories live. Discover now