🔫 - 7

20.1K 3.6K 1K
                                    

Gemes liat komentar kalian gw suka wkwkwk...

Jahat emang tapi gapapa 😉

Jadi yg pada komen BLA BLA BLA  dan lain yg lainya.

Mari kita bedah lagi disini. Dan bolehlah kalian sedikit - dikit cari tau tentang BIN. Biar sekedar tau aja dunia intel dan BIN itu gimana.

Agak panjang sih ini...






















































🔫🔫🔫




Sore itu, ketika berlari menuruni anak tangga dari kelas atas. Berlari dengan air mata yang masih suka untuk mengalir begitu saja tanpa di perintah.
Di belakang sang lelaki juga sama ikutan berlari. Seraya mengejar untuk sekedar meminta penangguhan. Untuk menahan dari segala hal buruk yang terjadi.



Tau itu memang salah dia yang selama ini enggan untuk bercerita. Karena tau ini hasilnya. Karena tau memang konsekuensi nya berat.



Tapi juga ada pilihan lain.



Tangan kanan Jeno dengan cepat meraih pergelangan tanganmu. Ketika badanmu berbalik dan melihat ke arahnya, disitu Jeno sadar telah melukai hati perempuan yang teramat dia cintai setelah mamahnya.



Tepat sore hari itu juga. Di tempat yang sama ketika dulu Jeno pertama kali mengutarakan perasaanya. Di tempat itu pula Jeno menjelaskan tentang pilihanya.



Beruntung nya kamu kala itu sekolah sudah sepi. Ga tau gimana jadinya kalau banyak yang liat. Masa bodo juga sih.



" Aku mohon dengerin dulu ya. Bentar aja, tapi aku mohon jangan pakai emosi oke. Kita bicain baik - baik. Perihal kamu minta putus aku ga mau, sampai kapanpun ga akan pernah mau. "



" Apa ? Kamu mau jelasin apa ? Kamu pikir aku ga tau kejamnya BIN itu gimana ? Masuk sana udah jadi beban kan ? Yaudah aku ga mau jadi beban buat kamu, dan setidaknya beban kamu berkurang. "



" Kamu bukan beban, tapi kamu adalah masa depan, "



" Maaf. Maaf aku ga berani cerita soal permintaan papah. Kata papah kalau aku ga sampai diterima jadi mahasiswa, beliau minta aku harus jadi pengabdi negara. Papah minta aku pilih masuk STIN atau Kopassus. "




" Dan kenapa milih BIN ? "




" Iya, itu salah satu cita - cita aku dulu sebelum ketemu sama kamu. Dan papah kasih apa yang aku mau sekarang. "



" Yaudah gapapa kamu ambil, tapi aku mau kita putus aja. "



" Kenapa sih kita harus putus disaat kita bisa lewatin semua nya ? " ujar Jeno seakan benar - benar tak mau mendengar kata itu.



Kamu hanya tersenyum dengan air mata yang terus turun. Mencoba baik - baik saja padahal rasanya ngilu bukan main yang kamu rasa.



" Anggap aja aku egois jen. Kamu dukung keputusan aku, dukung cita - cita aku, dan iya aku dukung kamu masuk jadi anggota BIN. Tapi bukanya kamu masuk kesana sama saja membuang kamu ? Membuang jati diri kamu ? "



NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Where stories live. Discover now