🔫 - 8

20K 3.2K 265
                                    




Sejak kejadian kemarin sekarang kamu seakan mencoba untuk menerima kenyataan jikalau kedepannya hal yang paling tidak kamu sukai akan terjadi.



Mencoba tegar bila waktunya tiba kamu harus melepaskanya pergi, dan berdoa semoga lekas untuk kembali.



Mencoba kuat bila rasa rindu itu melanda, sebab entah bagaimana caranya rasa rindu itu harus bisa sampai kepada sosok yang di rindukan.



Jalan satu - satunya hanya dengan sebuah doa. Rasa rindu yang di bungkus dengan doa yang kamu panjatkan pada tuhan.



Semoga sosok dia baik - baik saja. Semoga jiwa berserta raganya selalu senantiasa aman. Jika pulang utuh semuanya bukan hanya sekedar nama.



Kamu seakan menjaga jarak sekarang, bukan menjauh hanya menjaga saja. Tidak mau terlalu banyak interaksi sekarang. Seakan berlatih untuk berpisah karena keharusan. Harus berpisah, kamu dimana dan Jeno dimana.



Padahal dalam doamu selalu sama. Semoga Jeno diterima jadi mahasiswa, bukan jadi pengabdi negara. Tapi mungkin kedepannya tuhan mempunyai jalan yang berbeda.



Seperti kali ini semua siswa kelas 12 di bubarkan lebih dulu untuk nanti persiapan ujian. Iya akan ada ujian tapi pikiranmu kacau sekarang.



Jeno berulang kali selalu memberikan kata - kata penyemangat, dan motivasi. Tapi justru kamu akan menangis karena itu. Karena bagimu itu seakan menjadi momen yang ke depan ya akan kamu rindukan. Masih bisakah terjadi atau hanya kali ini saja. 



" Aku pulang sama Diandra. Kamu duluan aja " ujarmu tak kala melihat sosok Jeno sudah berdiri didepan kelas.



Jeno tau kok. Jeno paham. Dia juga tak bisa membantah, toh Jeno pun merasakan hal yang sama pula. Setidaknya saling belajar sekarang, sampai waktu nya saling berjauhan jarak dan waktu itu tiba.



" Yaudah aku duluan ya, kamu hati - hati. Kalau ada apa - apa telfon aja. "



Kamu hanya mengangguk. Dalam hati seakan bertanya,



' Kalo kedepanya aku kenapa - napa kamu bakalan ada ga jen ? '



Hampir saja kamu menangis ketika melihat punggung Jeno pergi menjauh, untung sosok Diandra datang.



" Akan ada masanya lo akan ngerasain lebih berat daripada ini " ujarnya sambil mengelus pundakmu.



" Curhatnya dirumah gue aja ya, mumpung lagi sepi. Ortu lagi kerumah nenek. Lo bisa puas - puasin nangis disana (Y/n). Jadi tahan dulu sekarang. "



Lagi - lagi kamu hanya bisa mengangguk. Selama perjalan pulang mulutmu seakan terkunci rapat. Tapi emosi seakan bermain - main sekarang. Mempermainkan perasaanmu padahal kamu masih punya banyak beban.



Diandra mempersilakan kamu untuk masuk kedalam kamarnya lebih dulu, sedangkan dia mengambil minuman dan makanan ringan.




Dan baru saja perempuan itu masuk ke kamarnya. Sudah di perlihatkan pemandangn kamu yang sedang menangis tersedu - sedu sambil memegangi dada yang begitu sakit.



Nyeri sekali rasanya, begitu sakit tapi tak berdarah. Tercampur aduk antara emosi serta amarah.



Pelukan hangat datang dari Diandra yang bingung dia harus bagaimana. Ia hanya bisa memberikan pelukan ini dan tempat untuk kamu berkeluh kesah. Diandra bahkan ikutan menangis.



NCT Husband Series 💚 Lee Jeno 💚 Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ