04

2.3K 526 64
                                    

"Bang Hyunsuk sama Bang Yoshi kemana? Daritadi kok gue gak liat mereka?" tanya Doyoung kebingungan.

"Sama gue juga gak liat," sahut Yedam. "Biar gue samperin ke kamarnya." Yedam menaiki anak tangga menuju lantai dua di mana kamar Hyunsuk dan Yoshi berada.

Yedam mengetuk-ngetuk kedua pintu yang terbuat dari kayu itu secara bergantian, namun pintu tersebut tak kunjung dibuka oleh pemilik kamar.

Yedam meraih handle pintu kamar Yoshi. Pintu tersebut bisa dengan mudah dibuka olehnya karena kamar itu tak dikunci. Yedam bisa melihat dengan jelas kalau Yoshi tak ada di kamarnya, pikirnya mungkin Yoshi sedang berada di kamar mandi.

Di depan kamar Yoshi, kamar Hyunsuk terkunci rapat. Tak ada tanda-tanda Hyunsuk yang biasanya ribut sendiri di kamar. "Bang, buka pintunya."

Lagi-lagi tak ada jawaban dari Hyunsuk. Merasa ada yang janggal, Yedam langsung mendobrak pintu tersebut. Tiga kali mendobrak akhirnya pintu itu terbuka juga.

Suara dobrakan pintu menarik atensi seisi kosan sehingga mereka menghentikan kegiatan yang sedang dilakukan.

"Bang!" Yedam berteriak histeris saat melihat wajah Hyunsuk yang pucat dengan darah yang sudah mengering di kaos putih laki-laki itu.

"Bang! Bangun!" Yedam menggoyang-goyangkan lengan Hyunsuk. Namun Hyunsuk tak kunjung bangun. Yedam bisa merasakan tubuh Hyunsuk yang lebih panas dibandingkan kemarin.

"WOI! BANG HYUNSUK GAK SADAR!"

Seisi kosan tersebut panik ada juga yang pura-pura panik saat mendengar teriakan Yedam dari lantai atas.

"Bang Jihoon siapin mobil!" suruh Jeongwoo yang sudah berlari untuk melihat kondisi Hyunsuk.

Jihoon menurut, ia mengambil kunci mobil yang berada di laci meja. Setelah itu ia berjalan menuju garasi untuk memanaskan mobil.

Haruto dan Yedam menggendong tubuh Hyunsuk untuk dimasukkan ke dalam mobil.

"Lo semua jaga kosan," suruh Jihoon pada temannya kecuali Haruto dan Yedam.

"Kosan gak punya kaki. Kalau ditinggal juga gak bakal ilang," ceplos Jaehyuk yang langsung mendapat toyoran dari Jeongwoo.



















Selepas kepergian beberapa temannya untuk mengantar Hyunsuk ke rumah sakit, diam-diam Junkyu berjalan menuju kamar Doyoung untuk meminjam barang.

Saat berada di kamar itu ia mencari di berbagai tempat hingga akhirnya matanya menuju ke satu titik, sebuah celengan yang semalam dipegangnya tak berada di tempat itu. Tak mungkin jika Junkyu menghilangkan benda sebesar itu.

Dehaman Mashiho membuat Junkyu spontan menengok dengan raut wajah seperti orang yang diciduk mencuri.

"Ngapain?" tanya Mashiho. "Udah izin ke orangnya buat masuk ke kamar ini?"

Junkyu menggeleng, "Gue gak pernah minta izin, Doyoung ngebolehin gue ke kamarnya kapan pun gue mau."

Mashiho hanya menatap Junkyu dengan tatapan curiganya. Setelahnya ia menatap rak paling atas di mana Doyoung menaruh buku-bukunya.

"Jangan bilangin Doyoung," ucap Junkyu tiba-tiba dan membuat Mashiho kebingungan.

Mashiho diam sesaat untuk mencerna maksud ucapan Junkyu, setelah beberapa saat akhirnya ia mengerti dan mengangguk dengan senyuman yang sudah ia layangkan.

"Mau ikut ke supermarket gak? Gue mau ngasih tau sesuatu tentang pertanyaan lo semalem," ucap Mashiho. "Tapi jangan ajak-ajak yang lain," lanjut laki-laki itu.

[1] Mistakes || TREASURE✔Onde histórias criam vida. Descubra agora