21

1.5K 437 38
                                    

Di pagi hari, penghuni kos dibuat terkejut karena di setiap cermin kamar mandi dipenuhi oleh tulisan yang ditulis menggunakan darah.

Tulisan-tulisan itu menyuruh mereka untuk mati dan beberapa tulisan yang lain berisi ujaran kebencian pada mereka.

Suara pecahan kaca terdengar dari lantai dua, tepatnya kamar mandi yang tengah dipakai Junkyu untuk mandi.

Junkyu memecahkan cermin di hadapannya dengan tinjunya. Kemudian, ia membanting cermin itu hingga menghamburkan pecahannya ke lantai.

Napas Junkyu menderu saat pikiran-pikiran acak memenuhi kepalanya. Memori yang Junkyu tak kenal, muncul seperti kaset usang di otaknya.

"Gue bukan cowok baik yang selalu diomongin orang lain. Gue Kim Junkyu."

Junkyu mengerang kesakitan seraya menjabak kepalanya sendiri.

"You will die, honey."

Junkyu melihat telapak tangannya sendiri saat otaknya menampilkan gambaran darah yang muncrat ke seluruh tubuhnya.

Samar-samar Junkyu melihat bercak-bercak darah segar di lengannya. Ia mengambil pecahan cermin untuk memeriksa wajahnya sendiri dan menatap tak percaya pada bayangan dirinya saat ini. Wajah Junkyu terlihat menyeramkan karena dihiasi oleh banyak darah.

Junkyu terburu-buru menyalakan kran westafel dan menggosok-gosokkan kedua tangannya secara kasar.

Sebenarnya, seluruh tubuh Junkyu saat ini bersih, kecuali buku-buku jarinya yang dipenuhi oleh darah karena memecahkan cermin. Sama seperti Jaehyuk, Junkyu berhalusinasi bahwa ia telah membunuh seorang manusia.

"Astaga, Junkyu!" Tubuh Hyunsuk melemas saat melihat buku-buku jari Junkyu berdarah dengan lantai kamar mandi yang dipenuhi oleh pecahan kaca.

"Mashi! Tolong bawain kotak P3K!" suruh Hyunsuk.

Mashiho yang mendengarkan suruhan Hyunsuk, dengan segera mengambil kotak P3K yang berada tak jauh dari sana.

Junkyu menoleh pada Hyunsuk, Haruto, Jihoon, Yedam, dan Doyoung yang menatap dirinya dengan khawatir-ada pula yang berpura-pura

Junkyu menatap teman-temannya dengan tatapan asing yang tidak pernah ia tunjukkan kepada seorang pun. Bola mata milik laki-laki itu tampak kosong dengan pupil yang bergerak gelisah.

"Gak usah natap gue kayak begitu!" seru Junkyu. Hyunsuk yang ingin mengobati luka Junkyu menarik tubuhnya kembali saat melihat sosok Junkyu yang terlihat berbeda.

"Junkyu," panggil Hyunsuk dengan lembut, ia berupaya untuk menenangkan laki-laki itu.

Mashiho yang baru saja datang, menghampiri Junkyu dan meraih tangan kanan milik laki-laki itu untuk diobati tanpa persetujuan.

"Junkyu," panggil Mashiho.

"Gue tau rahasia lo," Mashiho berbisik. Seringaian di wajahnya mulai muncul. Ia mencekal tangan Junkyu agar tak lepas dari genggamannya.

Dengan sengaja, Mashiho menekan luka milik Junkyu hingga membuat pemilik luka itu meringis kesakitan.

"You're a killer."

Junkyu membulatkan matanya. "Gue bukan pembunuh ...."



























Asahi duduk meringkuk di dalam lemari bajunya. Ia tampak cemas setelah peristiwa yang dialami oleh Jaehyuk, bahkan ia tak mendengar keributan yang berada di lantai 2.

Laki-laki itu menatap pintu lemari dari arah sudut pandangnya, yaitu di dalam lemari dengan tatapan kosong. Tanganya menggaruk-garuk kepalanya dengan gusar. Asahi mengira dirinya benar-benar gila sekarang, bahkan beberapa menit yang lalu, ia tertawa tanpa sebab yang jelas.

[1] Mistakes || TREASURE✔Where stories live. Discover now