23

1.5K 426 29
                                    

"Mau ke mana?" Mashiho menahan kepergian Haruto, Junkyu, dan Asahi.

"Nyari Bang Hyunsuk," jawab Haruto dengan cemas.

"Gue ikut, pake mobil aja biar cepet." Mashiho mengeluarkan kunci mobilnya dari laci nakas dan bergegas menuju garasi untuk mengeluarkan mobilnya dari sana.

"Cepetan, Mashi," ucap Junkyu yang ikut cemas, begitu pula dengan Asahi.

Dengan cepat Mashiho mengeluarkan mobilnya dari garasi dan menyalakan mesin. Setelahnya, ia menyuruh ketiga temannya itu untuk masuk ke dalam mobil.

"Bang Jihoon mana?" tanya Asahi yang tak melihat keberadaan Jihoon.

"Gak tau, katanya tadi mau ke kamar Jaehyuk sehabis maksa buat masuk ke kamar gue," jawab Mashiho.

Tiba-tiba saja Asahi membuka kembali pintu mobil. "Gue gak ikut."

"Tiba-tiba gitu?" Junkyu menautkan kedua alisnya.

Asahi mengangguk dan setelahnya, ia berjalan masuk kembali ke kosan dengan melangkahkan kaki lebar-lebar.

"Udah ayo, Bang, jalan!" Haruto berucap kepada Mashiho yang tengah fokus menatap Asahi masuk ke dalam kosan tanpa berkedip sama sekali. Setelahnya, ia mulai menancapkan gas mobil dengan kecepatan yang lumayan kencang, sesuai dengan apa yang disuruh oleh Junkyu dan Haruto.

Ketiga laki-laki itu terlihat mencari keberadaan Hyunsuk di setiap jalan yang dilewati oleh mereka. Tak seperti biasanya Hyunsuk pergi tanpa memberi kabar terlebih dahulu, padahal biasanya di jam seperti ini Hyunsuk sibuk untuk membuat skripsinya.

Mashiho memukul pelan setir mobil karena macet. Ia sudah melajukan mobilnya cukup jauh dari kosan, tetapi tak kunjung mendapatkan keberadaan Hyunsuk.

"Ada apaan macet-macet begini? Padahal jam segini belum jam pulang kerja." Haruto memencet salah satu tombol yang berada di pintu mobil untuk menurunkan kaca mobil. Ia melongokkan kepalanya.

Junkyu sudah turun dari mobil Mashiho untuk mengetahui penyebab macet. Bukan hanya dirinya yang ke luar dari mobil, pengendara-pengendara mobil yang lain pun juga ke luar dari mobil mereka.

"Ada apa ya, Pak?" tanya Junkyu dengan mata yang menyipit karena sinar matahari yang terasa mencolok matanya.

"Ada kecelakaan," jawab orang itu.

Jantung Junkyu berdebar tak karuan saat mendengar ucapan orang itu.

"A-ada kecelakaan," ucap Junkyu dengan nada suara yang terdengar bergetar kepada Mashiho dan Haruto. Lantas, ia berlari menuju pusat kemacetan dengan napas yang menderu tak beraturan.

Haruto yang melihat ekspresi Junkyu seperti itu, ikut turun dari mobil dan meninggalkan Mashiho sendirian.

Haruto sudah melihat dari kejauhan tubuh Junkyu yang membeku saat melihat peristiwa di depannya itu.

"Kecelakaan a-" Belum genap Haruto menyelesaikan ucapannya, ia sudah melihat dengan jelas orang yang mengalami kecelakaan.

"Bang Hyunsuk ...," lirih Haruto diikuti dengan satu bulir air mata yang jatuh membasahi pipinya.

"Bang Junkyu, ini bukan Bang Hyunsuk, 'kan?" tanya Haruto tak percaya.

Junkyu menggeleng pelan, ia tak sanggup untuk mengucapkan sepatah kata pun.

Baru saja tadi pagi Junkyu mendapatkan senyuman hangat dari Hyunsuk saat laki-laki itu mengobati tangannya yang terluka. Namun kini, senyuman itu tergantikan dengan wajah yang tampak mengenaskan.

Berbeda dengan Junkyu yang diam membeku, Haruto sudah berlutut dan memangku tubuh Hyunsuk yang sedang dalam keadaan sekarat. Ia tak peduli jika darah dari Hyunsuk mengenai tubuh dan kaos putihnya.

[1] Mistakes || TREASURE✔Where stories live. Discover now