16

1.6K 559 73
                                    

attention!

Sebelum mulai baca, pencet bintang yang ada di pojok kiri bawah dulu yuk. Kuliat" readersnya udah lumayan, tapi votenya dikit ㅠㅠ Bukan bermaksud egois karena aku mau vote yang banyak di ceritaku yang masih newbie ini, tapi vote dari kalian ngebantu Mistakes biar bisa berkembang lebih jauh. Makasih banyak yang udah ngedukung aku sampai titik ini🥺💗

***

"Halo Bang! Kak Yedam ...." Ucapan Doyoung menggantung di telepon. Suara sirine ambulan terdengar begitu jelas di tempat Doyoung berada.

Hyunsuk membelalakkan matanya lebar-lebar. "Yedam kenapa, Doy?"

"Kak Yedam ... kecelakaan. Ta-tadi gue gak sengaja lewat tempat Kak Yedam ngalamin kecelakaan karena gue abis dari toko musik yang tempatnya gak jauh dari TKP."

"Kecelakaan apa maksud lo?" tanya Hyunsuk dengan panik.

"Kak Yedam ditusuk, yang paling parah lehernya Kak Yedam ...," jawab Doyoung dengan bergetar.

Hyunsuk bangkit dari duduknya semula karena semakin terkejut akibat perkataan Doyoung. "Posisi lo sekarang di mana?"

"Gue di ambulan menuju rumah sakit YG."

Hyunsuk mematikan ponselnya dan menyambar jaket kulitnya beserta kunci motor untuk bergegas pergi ke rumah sakit yang diberitahukan oleh Doyoung.

Setelah dari kafe bersama dengan Haruto, Hyunsuk sama sekali belum pulang ke kosan. Kini laki-laki itu berada di studio rekaman sepupunya dan akan pergi menuju rumah sakit yang diberitahu oleh Doyoung.

















"Dari mana aja lo semua?" tanya Jihoon marah. Ia berkacak pinggang menatap teman-temannya yang baru saja tiba di rumah sakit, kecuali Hyunsuk, Doyoung dan Junkyu yang sudah datang sejak tadi.

"Gue ada praktik di kampus," jawab Jaehyuk dengan santai.

"Gue gak ngeliat lo ada di kampus," sahut Mashiho dengan delikan matanya yang tajam.

"Gue juga gak ngeliat lo di kampus, jadi wajar aja kalau lo gak tau gue ada praktik." Jaehyuk bersikap seperti biasa dan berbicara tanpa ragu.

Mashiho terdiam, ucapan Jaehyuk ada benarnya juga.

"Udah jangan berisik, lo gak liat kita lagi di rumah sakit?" ucap Hyunsuk pelan sambil bersidekap dada.

Yedam telah menjalani operasi satu jam yang lalu. Dokter belum mengizinkan mereka untuk masuk ke dalam karena pasien tersebut masih dalam keadaan koma.

Untung saja Doyoung berada di dekat kejadian dan memanggil ambulan, kalau tidak Yedam bisa kehilangan nyawanya.

Seperti ucapan Doyoung, luka di leher Yedam benar-benar parah. Arteri yang berada di lehernya hampir robek karena dilukai dengan pisau, begitu juga dengan pita suaranya yang kini tak berfungsi normal.

Sebelum melakukan operasi di rumah sakit, Yedam sudah melakukan operasi ringan di ambulan dengan alat yang tak selengkap alat operasi di rumah sakit. Hal itu dilakukan untuk menghentikan darah yang terus-terusan ke luar dari pembuluh darah tersebut.

"Haruto mana?" tanya Mashiho sambil mengusap wajahnya. Sepertinya laki-laki itu tampak kelelahan karena pergi dari kampus menuju rumah sakit dengan terburu-buru.

Tak ada Haruto di sana. Laki-laki itu tengah berurusan dengan masalah lain sebelum akhirnya besok ia harus dimintai keterangan di kantor polisi.

Hyunsuk yang tahu ke mana perginya Haruto hanya mengangkat kedua bahunya. Ia sudah berjanji kepada Haruto untuk tak mengatakan berbagai hal yang terjadi pada laki-laki bersuara bass itu. Lagipula dengan membahas Haruto sama saja dengan memulai perang dingin.

[1] Mistakes || TREASURE✔Where stories live. Discover now