24

1.5K 427 61
                                    

Junkyu menghampiri Mashiho yang baru saja tiba di kantor posisi. Ia mendelik kesal ke arah Mashiho.

"Dari mana aja lo? Seenak jidat ninggalin gue, Haruto, sama Bang Hyunsuk yang jelas-jelas butuh bantuan. Jangan bilang lo ngelakuin yang macem-macem?

Mashiho mendecih dan merotasikan kedua bola matanya. "Lo pikir gue ngapain? Gue satu komplotan sama orang yang nabrak Bang Hyunsuk? Kalau lo mikir kayak begitu berarti lo gak waras. Lo juga tau apa yang bakal gue lakuin, Bang."

Junkyu terdiam beberapa saat dengan sorot mata yang menatap tajam ke arah Mashiho.

"Gak usah berantem bisa gak?!" bentak Haruto yang tengah duduk di kursi. Mata laki-laki itu sembab karena menangis. "Lo pikir dengan cara berantem dan tuduh-tuduhan bisa nyelesain masalah? Sekali-kali gak usah pake emosi, yang ada malah makin runyam!"

Mashiho dan Junkyu langsung terdiam karena Haruto mengatakan hal seperti itu.

Jinhwan terduduk kembali di kursinya, entah mengapa ia menangani kasus ini kembali setelah menangani kasus Jeongwoo beberapa minggu silam. Laki-laki itu duduk berhadapan dengan Haruto dan salah satu wanita yang memiliki nama Kim Jennie.

"Apa yang Anda lihat di lokasi kejadian?" tanya Jinhwan dengan bahasa yang formal.

"Korban ditabrak oleh seseorang menggunakan mobil dengan sengaja. Saya sempat melihat saat orang itu ke luar dari mobilnya. Orang yang menabrak berjenis kelamin laki-laki dan memiliki tinggi di atas 170 cm, berpakaian serba hitam dengan topeng yang menutupi wajahnya," jelas Jennie.

"Bagaimana dengan warna rambutnya?" tanya Jinhwan lagi.

"Saya tidak melihat dengan jelas karena pelaku memakai beanie hat yang menutupi seluruh rambutnya."

"Bagaimana dengan plat nomor mobil?"

Jennie menggeleng-gelengkan kepalanya. "Pelaku tidak memakai plat nomor, tetapi mobilnya berwarna putih dengan body berukuran sedang."

Jinhwan mengangguk paham.

"Pak, di jalanan itu ada CCTV gak?" tanya Junkyu.

"Sebenarnya di jalan itu terdapat CCTV, hanya saja CCTV itu tak berfungsi sejak semalam. Petugas juga belum memperbaiki," jawab Jinhwan. "Polisi akan menyelidiki kasus ini dengan baik dan berharap kasus ini terselesaikan."

"Jika ada sesuatu yang ingin kami bicarakan dengan Anda, bisakah Anda datang kembali ke sini?" Jinhwan tersenyum tipis kepada Jennie.

Jennie mengangguk pelan bertanda bahwa ia siap akan hal itu. Wanita itu tampak pucat karena shock melihat kecelakaan itu tepat di depan matanya.

"Ngomong-ngomong dashcam mobil saya aktif selama kejadian itu, Pak. Anda bisa ikut saya untuk memeriksanya," tutur Jennie sambil mengulurkan kunci mobilnya kepada Jinhwan.

Jinhwan meraih kunci mobil itu dan ingin berdiri dari tempat duduknya. Belum genap seluruh tubuhnya bangkit dari kursi, Haruto sudah terlebih dahulu menginterupsi kegiatan Jinhwan.

"Tunggu Pak," tahan Haruto saat Jinhwan mulai membuka sebuah berkas. "Maaf Mbak, saya perlu ngasih tau tentang suatu hal ke Pak Jinhwan. Kalau bersedia, Mbak bisa ngasih bukti dashcam-nya ke polisi yang lain," lanjut laki-laki itu.

Jennie mengangguk paham dan mengikuti arahan polisi lain. Kunci mobilnya sudah diserahkan Jinhwan kepada salah satu rekannya.

"Bang Hyunsuk ngasih ini ke saya," ucap Haruto.

Jinhwan menerima kertas yang diberikan oleh Haruto dan membaca dengan hati-hati maksud dari tulisan itu.

Z S Q Y N
Kunci B : -2
A = 0

[1] Mistakes || TREASURE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang