Episode 03

15.6K 1.3K 43
                                    

Happy reading...

---o0o---

Pyarrr!

Taehyung menepis tangan Jungkook yang akan menumpah Jus Lemon ke perempuan tadi. Ia menatap nyalang Jungkook, melupakan fakta bahwa Jungkook adalah pemuda yang harus ia hindari.

Sementara seisi kantin dibuat terkejut oleh nyali besar Taehyung. Dalam hati mereka berdoa semoga pemuda manis itu masih selamat setelah ini.

Jungkook menatap tajam Taehyung yang saat ini tengah mengelap wajah serta tangan perempuan tersebut.

"Hiks aww panas~" Perempuan itu menangis karena kulitnya terasa terbakar.

Ketika Taehyung hendak membawanya pergi menuju ke UKS. Jungkook langsung menarik lengan Taehyung dengan kencang.

"Akh, lepas!" sentak Taehyung.

"Berani sekali kau mengganggu kesenanganku!" geram Jungkook.

Taehyung menampilkan wajah datarnya. Pemuda seperti Jungkook ini memang tak punya hati sama sekali! Bagaimana bisa menyiksa orang merupakan suatu kesenangan? Heh, yang benar saja!

Jungkook semakin mengeratkan cengkeramannya di lengan kurus Taehyung. Tapi Taehyung masih menampilkan wajah datarnya yang membuat Jungkook naik pitam.

"Kau belum tau siapa diriku!"

"Aku tau kau siapa. Kau adalah pemuda kejam dan tidak memiliki hati nurani yang ditakuti oleh seantero sekolah!"

"Heh, kau sudah tau diriku ternyata? Tapi kau tetap berani padaku? Nyalimu besar juga."

"Aku hanya membantu orang yang kau buli!"

"Ck, membantu?! Cih! Kau tak tau apapun! Dia yang lebih dulu mencari masalah denganku! Perempuan rendahan itu menumpahkan---

"Dia hanya tidak sengaja menumpahkan minuman diseragammu. Tapi kau membalasnya dengan kejam seolah dia melakukan sebuah kesalahan fatal!" potong Taehyung.

Jungkook menggeram marah, ia paling tidak suka ucapannya dipotong. Belum ada yang pernah seberani ini dengannya. Hanya pemuda cantik ini saja yang berani. Tunggu—cantik?

Jungkook bersmirk, dengan kuat ia menarik lengan Taehyung dan langsung memeluk pinggang ramping tersebut. Pemuda cantik itu memekik terkejut.

Wajah keduanya terlihat sangat dekat. Jungkook mengamati pahatan sempurna dari pemuda yang berada dalam pelukannya. Ia suka dengan mata hazelnya, mata yang terlihat menawan, sama seperti orangnya.

Matanya tiba-tiba jatuh ke bibir plum milik pemuda cantik ini. Dengan kurang ajar nya Jungkook mengecup bibir plum tersebut di depan umum, di kantin sekolah, di depan para sahabatnya, dan jangan lupakan bahwa di sini ada guru yang baru saja datang ke kantin!

Seluruh kantin langsung menganga tak percaya, bahkan sahabat Jungkook pun terkejut. Jeon Jungkook, pemuda tampan yang hatinya tak pernah tersentuh tiba-tiba mencium siswa baru yang berani melawan dirinya?! Di tempat umum?

Hazel indah itu membola, pemberontakannya berhenti. Degup jantungnya menggila di dalam sana. Pemuda di depannya ini tidak punya malu! Bagaimana bisa dia mencium dirinya di depan umum!! Terlebih di sana ada guru. Taehyung rasanya ingin menghilang saja dari sini.

Dengan sekuat tenaga Taehyung mendorong Jungkook hingga ciuman sepihak itu terlepas. Tangan Taehyung terangkat untuk menampar pipi Jungkook.

Plak!!

"Brengsek! Bajingan!! Dasar kurang ajar! Tidak sopan!" Nafasnya memburu hebat. Taehyung marah, kesal sekaligus malu.

Sedangkan Jungkook mengusap sudut bibirnya yang sobek akibat tamparan kuat dari pemuda cantik tersebut.

"Bibirmu manis juga, boleh ku cicip sekali lagi tidak?" Seperti tidak kapok, Jungkook malah berkata enteng seperti itu.

"Brengsek! Kau pikir aku jalangmu?!" teriak Taehyung.

"Jika kau mau menjadi jalangku—" Jungkook bersmirk. "Aku tak akan menolak."

Plak!!

Dua kali Taehyung menampar Jungkook hari ini. Ia merasa bahwa Jungkook sedang menginjak harga dirinya. Ia bukan pelacur! Apalagi untuk orang brengsek seperti Jungkook.

"Aku tidak serendah itu!"

Jungkook berdecih sinis. "Tidak usah sok suci! Kau pasti sudah menjual tubuhmu, kan?"

Mata Taehyung memanas mendengar. Pria biadab! Taehyung tidak pernah menjual diri, niat untuk menjual diri saja tak pernah terpikirkan olehnya.

"Mulutmu benar-benar tidak bisa dijaga!" marah Taehyung.

"Aku benar, bukan?" ejek Jungkook meremehkan.

"Enyah saja kau, bangsat!"

Taehyung langsung pergi dari kantin. Ia menyumpah serapah Jungkook dalam hati. Bahkan Taehyung sampai melupakan perempuan yang tadi ia tolong. Oh ya, soal perempuan itu ia sudah pingsan sedari tadi karena tak tahan dengan panas yang membakar kulitnya.

Taehyung tak peduli lagi, masa bodo dengan perempuan itu! Yang kini ia pikirkan adalah, bagaimana nasibnya setelah ini? Ia sudah membuat masalah dengan laki-laki yang dikenal kejam seantero sekolahan.

"Arghh, hari pertamaku masuk sudah terkena sial! Bagaimana hari-hariku ke depannya?!" gerutu Taehyung.

Sedangkan di kantin para sahabat Jungkook tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini ada yang menolak Jungkook. Jika biasanya orang lain disentuh oleh Jungkook maka orang itu akan senang. Tapi lain halnya dengan pemuda cantik tadi, ia menolak disentuh oleh Jungkook. Bahkan pemuda cantik itu dengan berani mengumpat tepat di depan wajah Jungkook.

Oh, jangan lupakan nyalinya yang begitu besar karena berani menampar seorang Jeon Jungkook di tempat umum. Membuat malu pemuda tampan bermarga Jeon tersebut.

Jungkook mengumpat melihat sahabatnya tertawa. Dasar sahabat edan. Pemuda tampan itu melengos pergi keluar dari area kantin.

"Bayar makananku!" teriak Jungkook tanpa menoleh ke belakang.

Para sahabat Jungkook langsung berhenti tertawa. Jimin dan Yugyeom langsung berlari menyusul Jungkook.

"Makananku tolong dibayar juga ya!" teriak Jimin.

"Aku juga, Ming!" teriak Yugyeom.

Mingyu melotot, sialan. Kenapa malah dia yang kena?

***

Jungkook menyeringai mengingat kejadian tadi. Sepertinya ia menyukai pemuda cantik yang punya keberanian melawan dirinya.

"You're mine," gumam Jungkook menyeringai.

"Dor!!"

Wajah Jungkook mendatar.

"Eh, kenapa kau tidak terkejut? Aku jadi tidak like!" ujar Yugyeom sang pelaku yang berusaha membuat Jungkook kaget, tapi tak berhasil.

Yugyeom mengerucutkan bibirnya karena Jungkook tak merespon. Bukannya terlihat lucu tapi malah terlihat najis.

"Jangan dekat-dekat padaku! Najis!"

Yugyeom semakin cemberut. "Ihh, kakanda jahat sama adinda~" ucap Yugyeom mendramatis.

Jungkook mengeryit jijik melihat wajah Yugyeom yang semakin terlihat menyebalkan di matanya.

"Jijik Yug! Ingat status, anjing! Kau seme!" ketus Jungkook.

"Ck, aku hanya berniat menghibur, bukannya berterima kasih malah dihina! Terserahlah! Adinda marah kepada Kakanda!"

Yugyeom langsung pergi meninggalkan Jungkook. Tujuannya sekarang adalah menemani Jimin mencari uke-uke cantik, imut, gemes, nan bahenol.

"Kenapa aku harus memiliki sahabat tak berakal seperti mereka!" gerutu Jungkook

Bersambung...

You Are Mine [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang