Episode 18

8.6K 835 25
                                    

Happy reading...

---o0o---

Sepanjang jalan Taehyung meronta supaya Jungkook melepaskan pegangannya pada tangannya. Karena ini sungguh sakit.

"Jung lepaskan! Sakit!" ringis Taehyung.

Tapi bukannya melonggarkan genggamannya, Jungkook malah semakin mengeratkan nya. Taehyung merasa tangannya akan remuk karena di genggam kuat oleh Jungkook.

Saat sudah sampai tujuan, yaitu atap sekolah. Jungkook pun melepaskan genggaman itu. Membuat Taehyung langsung mengelus pergelangannya yang memerah.

"Apa-apaan kau ini?! Tanganku jadi sakit karenamu!"

Jungkook tidak menampilkan ekspresi apapun selain datar. "Kau lupa pesanku tadi pagi."

Taehyung diam tak menjawab, ia masih sibuk mengelus pergelangan tangannya dengan sesekali meniupnya. Jungkook yang tak mendapatkan jawaban menjadi geram. Dengan satu kali tarikan Taehyung sudah berada sangat dekat dengannya.

"Tadi pagi aku sudah bilang padamu, jangan dekat-dekat dengan siapapun! Jangan menyentuh orang lain! Tapi kenapa kau masih berani berdekatan dengan bajingan tengik itu? Kenapa kau melanggar aturanku?!" kata Jungkook dengan intonasi rendah.

"Memangnya kau siapa hingga berani melarangku?!" bentak Taehyung yang kini terbawa emosi.

Jungkook hanya menatap tajam Taehyung. Memperingati nya agar tak melanjutkan ucapannya. Karena ia yakin, Taehyung pasti menyuruhnya untuk tak mengaturnya karena mereka bukan siapa-siapa.

"Kau bukan siapa-siapa dalam kehidupan ku! Ingat, Jung, aku dan kau tidak memiliki status hubungan apapun! Jadi aku berhak untuk dekat dengan siapapun." Taehyung membalas dengan mata yang menyorot tajam menatap manik arang Jungkook.

"Meski begitu, aku tetap tidak suka melihatmu dekat dengan orang lain!" sentak Jungkook terdengar egois.

Taehyung mendorong Jungkook sekuat tenaga, membuat Jungkook mundur beberapa langkah.

"Sekali lagi aku tegaskan. Kau dan aku, tidak ada hubungan apapun! Jadi berhenti mengatur diriku!" tekan Taehyung.

"Persetan! Sekarang pilih, kau memilih menurut atau tidak? Jika tidak, kau akan menyesal, Sayang."

"Kau pikir aku takut? Tidak, Jungkook. Aku tidak takut dengan ancamanmu itu!!"

Jungkook kembali menarik tubuh Taehyung. Kali ini ia mengunci kedua tangan pria manis itu ke belakang dengan satu tangannya. Sedangkan satunya lagi menekan pipi Taehyung. Tidak terlalu kuat, karena ia tidak ingin kukunya melukai pipi Taehyung.

"Lepas, brengsek!" ronta Taehyung.

"Itu bukan sekedar ancaman, melainkan pilihan, Sayang. Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku. So, silahkan dipilih." Jungkook berkata dengan nada tenang, tapi matanya menyorot dingin menatap telak hazel Taehyung.

Taehyung takut? Jelas ia takut, matanya saja sudah bergetar ditatap sebegitu dinginnya oleh Jungkook. Tapi pria manis ini sungguh keras kepala. Ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan pria seperti Jeon Jungkook!

"Aku tidak memilih apapun!" teriaknya tepat di wajah Jungkook.

Dada Jungkook naik turun menahan emosi. Ia menekan kuat pipi Taehyung, tak peduli lagi mau kukunya menggores pipi itu atau tidak.

Kalau saja Jungkook tidak mencintai pria manis ini. Sudah dapat dipastikan bahwa Taehyung akan mendekam di rumah sakit karena sudah berani berteriak di depan wajahnya!

"Kau sangat keras kepala!!" geramnya. Kemudian dia mendekatkan wajah ke telinga Taehyung dan berbisik dengan seringai yang tak luntur. "Tapi tidak masalah, aku suka orang keras kepala seperti mu. Karena bagiku, sifatmu yang tidak mudah ditaklukkan membuatku suka, sayang."

Tubuh Taehyung meremang saat Jungkook meniup lubang telinganya di akhir kalimat. Jungkook menarik kepalanya dan menatap wajah manis Taehyung dari jarak dekat. Lalu matanya beralih menatap bibir merah Taehyung. Ia semakin mengikis jarak wajahnya dan Taehyung. Matanya sudah terpejam.

Taehyung yang melihat Jungkook ingin menciumnya gelagapan. Ia memutar otaknya supaya bisa kabur dari sini. Lalu saat mata Jungkook terpejam, Taehyung buru-buru menginjak kaki Jungkook hingga cengkraman pria itu pada tangannya terlepas.

"Akhh! Sialan!" desis Jungkook saat kakinya diinjak oleh Taehyung.

Kesempatan itu digunakan baik oleh Taehyung. Karena setelah ia menginjak kaki Jungkook, Taehyung langsung berlari tanpa menoleh ke belakang.

Telinganya mendengar segala umpatan lelaki itu. Namun, apa peduli nya? Biarkan saja Jungkook mengumpat sesuka hatinya, yang penting sekarang ia sudah bebas dari pria itu.

"Tadi itu hampir saja," gumam Taehyung di sela langkah kakinya menuruni anak tangga.

Ia bergegas menuju ke kelasnya. Ia ingin melihat keadaan Bogum. Apakah sudah diobati atau belum. Taehyung sangat merasa bersalah pada Bogum, gara-gara dirinya pria tampan itu jadi terluka.

Sementara di atap Jungkook uring-uringan. Lagi-lagi Taehyung kabur darinya!

"Sialan! Dasar keras kepala! Dia pikir setelah kejadian hari ini dia bisa bebas begitu saja dariku? Ck, mimpi! Sikap posesif ku akan semakin parah setelah kejadian ini!!" ucap Jungkook tajam.

Ia menarik sudut bibirnya membentuk seringai yang terlihat menyeramkan bagi siapa saja.

"Awalnya aku berniat mendekatimu dengan cara lembut, Taehyung. Tapi sepertinya kau tidak suka dengan cara lelet seperti itu. Jadi jangan salahkan aku jika setelah ini aku menggunakan cara kasar! Kau yang memilihnya, sayang."

Kemudian Jungkook berlalu dari sana. Tujuannya adalah bertemu dengan teman-temannya untuk mendiskusikan tentang rencananya tempo hari.

Bersambung...

Pendek-pendek aja, biar nggak ngebosenin:)

You Are Mine [End] Where stories live. Discover now