Episode 23

8.3K 761 55
                                    

Happy reading...

---o0o---

Seperti pagi biasanya Taehyung bangun, tapi kali ini tanpa semangat. Wajahnya pucat pasi, matanya sedikit membengkak, efek menangis semalaman. Dan ada lingkaran hitam di sekitar matanya.

Taehyung tidak tidur semalaman. Ia menangis dan terus memikirkan nasibnya yang terjerat dalam kekangan seorang iblis seperti Jeon Jungkook.

Untung saja kakaknya tidak ada di rumah karena ada pekerjaan di luar kota selama seminggu. Jadi Taehyung di rumah sendirian. Sedangkan Jaemin di rumah sakit, pria itu masih belum sadarkan diri.

Keluarga pria itu sudah ia hubungi kemarin, dan mengatakan bahwa Jaemin habis tertimpa musibah. Orang-orang berpikir musibah itu adalah sebuah kecelakaan. Padahal nyatanya bukan.

Soal biaya rumah sakit Jungkook sudah membayar semuanya. Ya, setidaknya meskipun pria itu tak mempunyai hati, tapi masih mau sedikit untuk bertanggung jawab.

Taehyung melangkah menuju ke kamar mandi. Beberapa saat kemudian dia keluar dengan setelan seragam sekolahnya.

Taehyung memandang wajahnya di depan cermin. Wajahnya terlihat sangat pucat sekali. Ia meraba wajahnya.

"Sebenarnya apa yang Jungkook lihat dariku? Wajahku terlihat biasa saja, tubuhku juga tidak sebagus dan semenarik itu hingga membuat orang lain tertarik. Kekayaan? Aku bahkan tidak memiliki separuh kekayaan. Lalu apalagi? Sepertinya dia memang gila karena tertarik pada pria biasa sepertiku."

Taehyung bergumam seorang diri. Raut mukanya benar-benar terlihat kecut dan tak enak dipandang. Ia menghembuskan nafasnya pelan."

"Apa aku bisa lepas dari Jungkook?"

"Kau tidak akan bisa lepas dariku!"

Taehyung terlonjak kaget mendengar dingin tersebut. Ia berbalik dan melotot terkejut.

"Ju- Jung? Ke- kenapa kau bisa masuk ke dalam ka- kamarku?" tanya Taehyung kaget sekaligus bingung.

Jungkook memandang dingin Taehyung. "Kau ingin lari dariku, sayang?" tanyanya menghiraukan ucapan Taehyung sebelumnya.

"Ti- tidak! A- aku tidak a- akan lari darimu!" elak Taehyung terbata.

Jungkook semakin menatap Taehyung menusuk, dan itu membuat tubuh pria manis itu sedikit gemetar. Pria itu berjalan mendekati Taehyung dengan langkah santai sembari mengucapkan sebuah kalimat.

"Ingat ucapanku baik-baik. Meskipun kau memilih untuk lari dariku. Kamu tetap tidak akan bisa lepas dari diriku! Silahkan jika kau ingin mencoba kabur, aku tidak akan melarangmu. Tapi jika kita bertemu lagi, jangan pernah mengharapkan untuk lepas sedetikpun dari pengawasanku! Karena detik itu juga, aku akan menjadikanmu milikku sepenuhnya."

Jungkook berbisik ketika sampai di hadapan Taehyung. Taehyung tak bergeming dari tempatnya. Dia tetap diam dengan kepala tertunduk. Tidak mau menatap wajah Jungkook yang berada dekat dengan wajahnya.

"Kau paham?" ucap Jungkook menarik kasar dagu Taehyung. Ia geram karena Taehyung terus menunduk dan tak menjawab ucapannya.

"Jawab aku, kau memiliki mulut! Jangan membuatku kesal karena kau tidak menjawabku. Kau harus tau, sayang. Aku tidak suka diabaikan!"

Taehyung menarik nafasnya, percuma ia berdebat saat ini, ia pasti akan kalah. Lebih baik dia mengalah saja.

"Maaf."

"It's okay."

Mata Jungkook menelisik wajah Taehyung yang terlihat pucat dari biasanya.

"Apakah kamu sakit?" tanya Jungkook cemas dan menempelkan punggung tangannya ke dahi Taehyung.

You Are Mine [End] Where stories live. Discover now