Episode 44

7K 663 61
                                    

Happy reading...

---o0o---

Bus berhenti di depan gedung sekolah. Jungkook dan Taehyung turun dengan tangan yang saling bertautan. Jika kalian bertanya mengapa Jungkook tidak membawa motor atau mobil untuk berangkat ke sekolah dan lebih memilih naik bus. Jawabannya karena fasilitasnya masih disita oleh Sehun.

Kalian tentu tidak lupa kan jika fasilitas Jungkook diambil untuk sementara waktu?

"Jung, aku lapar," ucap Taehyung begitu mereka sudah sampai di kelas.

Jungkook menghadap Taehyung. "Mau ke kantin?" tawarnya

Taehyung menggeleng yang membuat Jungkook bingung. "Katanya lapar?"

"Iya, aku lapar. Tapi aku malas ke kantin, kamu saja ya yang ke kantin?" ucap Taehyung menunjukkan puppy eyes.

Jungkook seketika gemas melihat wajah imut Taehyung. Tidak perlu diminta seperti itupun Jungkook akan tetap ke kantin untuk membelikan makanan buat Taehyung. Ia kan tidak mau kekasih cantiknya itu sakit.

"Ya sudah, tunggulah di sini. Aku akan pergi ke kantin. Jangan dekat-dekat dengan pria atau perempuan lain! Ingat itu!" peringat Jungkook yang diangguki dengan malas oleh Taehyung.

"Iya, Jung, aku mengerti."

"Good."

Jungkook tersenyum dan mengecup pipi Taehyung sebelum keluar dari kelas meninggalkan Taehyung yang kini sudah menidurkan kepalanya ke meja.

---o0o---

Seorang pemuda tampan baru saja keluar dari kantor polisi. Dia adalah Jung Jaehyun. Pria yang memiliki obsesi tinggi kepada Taehyung hingga membuatnya melakukan hal gila dan berujung ke kantor polisi untuk yang ketiga kalinya.

"Ck, dasar Jeon bajingan! Lihat saja kau, Jeon. Aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang bersama Taehyung," ucap Jaehyun penuh tekat.

Ia melangkahkan kakinya, ia sibuk mengatur rencana dan tanpa sengaja menabrak seorang pria manis yang membawa kantong plastik berisi sayuran.

"Eh, maafkan aku. Aku tidak sengaja," kata Jaehyun membantu pria itu membereskan belanjaannya.

Pria itu memasukan buahnya ke dalam plastik. Setelah ia berdiri dan mendongak menatap pria tampan itu. Satu yang terlintas di benaknya, yaitu tampan. Ya, ia mengakui bahwa priaa ini sangat tampan. Sedangkan Jaehyun, tubuhnya membeku dengan debaran jantung yang menggila. Apalagi melihat senyum manis pria itu.

Manis.

Manik mereka saling beradu tatap. Hingga si manis memalingkan wajahnya lantaran malu. Jaehyun terkekeh dalam hati melihat wajah manis itu bersemu. Lucu, pikirnya.


"Aku pergi dulu," pamit pria itu buru-buru berlari.


Jaehyun yang melihat pria manis itu berlari pun berteriak. "Siapa namamu?!"

Pria manis itu sempat berhenti sejenak dan menoleh ke belakang, lalu membalas teriakan Jaehyun.

"Lee Taeyong!"

Setelah berkata seperti itu pemuda manis dengan nama Taeyong tersebut langsung berlari menjauh dan hilang di belokan.

Jaehyun tersenyum tampan, "Taeyong," gumamnya.

"Nama yang manis, seperti orangnya. Dan orang manis itu akan menjadi milikku," ucap Jaehyun bersmirk.

Ia melangkah pergi melanjutkan jalannya diiringi dengan senyum menawan saat teringat wajah manis Taeyong.

---o0o---

Jungkook masuk ke dalam kelas dengan membawa sekantung kresek berisi makanan untuk Taehyung. Ia membeli nasi goreng kimchi untuk sarapan pagi Taehyung.


"Sayang," panggil Jungkook pada Taehyung yang tertidur dengan posisi kepala ditaruh di atas meja.

Taehyung tidak terusik sedikit pun. Ia masih asik memejamkan matanya. Jungkook menoel pipi chubby itu agar kekasihnya bangun. Namun bukannya bangun Taehyung malah mengerang karena tidurnya terganggu.

"Tae, ayo bangun dulu, kamu harus sarapan," ucap Jungkook lembut.

Taehyung mengerucutkan bibirnya. "Aku masih mengantuk."

Jungkook tertawa pelan. Dengan cepat ia mengecup bibir yang menggoda itu. Membuat kesadaran Taehyung langsung terkumpul penuh. Pria manis itu bangun dengan mata yang melotot menatap ke arah Jungkook.

"Ju- Jung---"

"Ayo makan," ucap Jungkook membuka bingkisan itu. Ia bertingkah seolah tidak melakukan hal apapun tadi. Jungkook menyuapi Taehyung yang pipinya masih merona.

"A- aku bisa makan sendiri, Jung," ucap Taehyung sedikit terbata.

Jungkook menggeleng. "Tidak. Biarkan aku menyuapimu. Lagipula beberapa hari belakangan ini aku yang menyuapimu makan."

"Ayo makan lagi," lanjut Jungkook mengarahkan sendoknya ke depan mulut Taehyung.

Taehyung membuka mulutnya dan mengunyahnya. Saat Jungkook akan menyuapinya lagi, Taehyung buru-buru menyela.

"Sekarang gantian, aku yang akan menyuapimu. Tadi pagi kamu juga belum sarapan kan?" ujar Taehyung mengambil sendok di tangan Jungkook. Ia mengarahkan sendok itu ke depan mulut Jungkook.

"Ayo makan!" titah Taehyung.

Jungkook masih diam, matanya menatap Taehyung dan sendok itu bergatian. Taehyung berkedip beberapa kali. Lalu setelahnya ia menarik tangannya.

"Oh, kamu jijik ya bekasku?" tanya Taehyung. "Aku ganti du---"

Belum sempat Taehyung menyelesaikan ucapannya, tangannya langsung ditarik oleh Jungkook. Pria tampan itu melahap nasi goreng tersebut. Taehyung sedikit terkejut dengan tindakan Jungkook.

"Aku tidak pernah jijik dengan bekasmu, sayang," kata Jungkook mengusap pipi Taehyung dengan lembut.

"Apa sih!" elak Taehyung tersipu malu sambil mengalihkan pandangan.

"Bisakah kau tidak menggemaskan sehari saja? Lama-lama aku bisa diabetes nih."

"Jungkook!"

"Hahaha."

Pagi yang indah untuk kedua pasangan muda ini.

Bersambung...

You Are Mine [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang