Episode 11

11.7K 1K 43
                                    

Happy reading...

Jungkook mengantar Taehyung hingga ke bangkunya. Setelah sampai di sana, Jungkook masih belum melepas genggaman tangan mereka.

"Kau duduk di sini? Bersama cabe-cabean Thailand ini?" tanya Jungkook menunjuk Bambam yang sudah duduk di tempatnya.

Bambam melotot mendengar perkataan Jungkook yang mengatainya cabe-cabean Thailand. Jika saja Bambam tidak takut dengan Jungkook, sudah dia cakar wajah sok tampannya itu!

"Bambam bukan cabe. Sudahlah, lebih baik kau pergi ke kelasmu sekarang dan lepaskan tanganku," ucap Taehyung menarik tangannya. Tapi Jungkook malah semakin mengeratkan genggaman tangan itu hingga Taehyung meringis sakit.

"Buru-buru sekali. Ingin apa? Selingkuh?" tanya Jungkook datar.

Taehyung melirik Jungkook. 'Selingkuh matamu! Aku saja bukan kekasihmu, bodoh! Apanya yang selingkuh?!' Ingin rasanya Taehyung berteriak seperti itu. Namun, karena tak punya nyali, jadi dia hanya bisa berkata dalam hati.

"Untuk apa selingkuh, aku dan kau saja bukan siapa-siapa. Kita tidak memiliki hubungan sepesial tau," bisik Taehyung pelan, agar Jungkook tak dapat mendengarnya.

Namun, pendengaran Jungkook itu tajam, jadi ia bisa mendengar suara bisikan Taehyung. Karena dirinya sedang malas berdebat, jadi Jungkook membiarkan Taehyung berkata sesuka hatinya. Tapi tidak untuk nanti jika dia sudah bisa memiliki pria manis itu. Jangan berharap dia akan diam saja jika mendengar ucapan itu lagi.

"Dengar kan, Sayang?" kata Jungkook lagi.

Taehyung memaksakan senyumnya, agar Jungkook segera pergi dari sini. Ia muak melihat tatapan seluruh siswa di sini, apalagi siswi.

"Iya," balas Taehyung singkat.

"Jangan dekat-dekat pria lain. Tidak boleh berkontak fisik dengan siapapun! Mau itu perempuan ataupun pria sekalipun!"

Taehyung mengangguk pasrah. Dalam hati ia memberi Jungkook sumpah serapah. Bisa-bisanya laki-laki di depannya ini bertindak semaunya! Belum jadi kekasih saja sudah mengekang. Bagaimana jika benar-benar menjadi kekasih?!

"Paham?"

"Paham."

"Bagus. Aku akan menjemputmu ketika jam istirahat. Kau jangan pergi kemana-mana sebelum aku datang! Jika berani melanggar, kau ku hukum."

"Kenapa harus menunggumu?" Protes Taehyung sedikit kesal.

"Karena aku kekasihmu. Menurut! Jangan jadi pembangkang."

"Iya." Taehyung iyakan saja. Jika tidak, orang ini tak akan segera pergi dari sini.

"Aku ke kelas dulu. Semangat belajarnya!"

Jungkook berbalik dan berjalan mendekati Taehyung lagi yang membuat pria manis itu mengeryit.

"Ap--"

"Ingat, Sayang. Jangan membuatku marah atau cemburu hingga berakhir melukaimu," bisik Jungkook di dekat telinga Taehyung. Tubuh Taehyung menegang, ia menahan nafasnya saat tak sengaja melirik seringai Jungkook.

Cup.

Jungkook menyempatkan diri untuk mengecup pipi Taehyung sebelum keluar kelas. Taehyung masih diam mematung dengan degup jantung yang menggila.

"Tae, kau ingin sampai kapan berdiri di situ layaknya patung?"

Taehyung langsung tersadar dari rasa terkejutnya begitu mendengar suara Bambam. Ia pun segera duduk di samping Bambam tanpa menghiraukan tatapan teman sekelasnya. Tak ada yang mencemoohnya lagi, karena Jungkook sudah membersihkan tentang gosip yang beredar kemarin.

You Are Mine [End] Where stories live. Discover now