Episode 39

7.2K 727 68
                                    

Happy reading...

---o0o---

Jungkook menghentikan mobilnya. Jantung Jaemin nyaris copot saat Jungkook mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Itu semua karena Yoongi melaporkan bahwa Taehyung tadi berteriak kesakitan. Hal itu berhasil membuat Jungkook marah sekaligus panik hingga membuatnya mengendarai mobil dengan begitu cepat.

Beruntung tadi jalanan sedikit lenggang. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi kepadanya. Jaemin tak bisa membayangkan bila nyawanya melayang detik itu juga.

Setelah jantungnya kembali normal, Jaemin segera keluar dari mobil dan menyusul Jungkook yang sudah berjalan cepat menuju rumah Taehyung dengan aura mematikan. Bisa bahaya jika Jungkook ke sana sendirian tanpa membawa senjata.

"Hoi! Kau ingin kemana?!" ucap Jaemin menghalangi jalan Jungkook.

"Menyingkir!" desis Jungkook.

"Tidak!"

"Aku bilang menyingkir! Aku akan menghajar mereka semua!" Tatapan tajam Jungkook mengarah ke para bodyguard yang menjaga di rumah Taehyungnya.

Aura gelapnya semakin terpancar. Ia tak bisa menunggu lebih lama lagi. Dengan sekali sentakan ia menyingkirkan tubuh Jaemin dan berlalu pergi dari sana.

Jaemin hampir terjatuh saat Jungkook mendorong tubuhnya. Untung saja Jimin dan Yoongi datang tepat waktu, jika tidak tubuhnya pasti sudah berciuman dengan aspal. Ingatkan jika Jaemin baru saja keluar dari Rumah Sakit, tak heran bila tubuhnya masih sedikit lemas.

"Aku tidak mengerti lagi dengan jalan pikiran Jungkook. Bisa-bisanya dia ke sana tanpa persiapan apapun!" maki Yoongi kesal.

"Jungkook memang seperti itu jika sudah emosi, dia akan bertindak gegabah tanpa memikirkan resikonya," sahut Jimin.

Kemudian dia menyambung. "Ayo kita susul dia."

Mereka bertiga menyusul Jungkook yang sudah menghajar para bodyguard itu dengan begitu ganasnya. Jungkook sangat liar, bahkan dia bisa menumbangkan tiga bodyguard dalam waktu secepat ini. Luar biasa!

Mengerikan.

---o0o---

Jaehyun mengusap tangan Taehyung yang terukir namanya. Ia melirik ke arah Taehyung yang tak kunjung berhenti menangis.

"Aku tidak melakukan apapun padamu. Tetapi kenapa kau terus menangis?" ujar Jaehyun.

"Hiksss... Hiks..." Taehyung tak menanggapi ujaran Jaehyun. Ia hanya membalasnya dengan isakan. Jaehyun menghembuskan napas kasar.

"Jangan terus menangis. Aku hanya memberi ukiran tanganmu, sayang. Bukan merebut kehormatanmu."

"Sakit," lirih Taehyung.

Jaehyun memandang Taehyung, ibu jarinya mengusap sudut mata Taehyung yang berair. Kemudian dia beranjak dari duduknya. Diambilnya kotak p3k yang ada di dalam laci kamar Taehyung. Lalu dia kembali duduk di samping Taehyung.

"Sini aku obati."

Jaehyun mengambil tangan Taehyung. Ia dengan hati-hati mengobati tangan Taehyung. Pria manis itu menggigit bibir bawahnya untuk melampiaskan rasa sakitnya.

Setelah selesai Jaehyun membereskan peralatan p3k itu kembali. Jaehyun membaringkan tubuhnya di samping Taehyung. Ia menyuruh pria manis itu untuk tidur di sampingnya. Tangannya merengkuh pinggang ramping si manis.

"Tidur ya," ucap Jaehyun mengelus surai halus Taehyung.

Taehyung tidak menjawab, ia hanya diam dengan tatapan kosong. Perlakuan Jaehyun selalu membuatnya takut, meskipun pria itu bersikap lembut padanya setelah menyakiti fisiknya.

Taehyung bingung dengan takdirnya. Alasan kenapa dia pindah ke Kota ini adalah untuk menghindari Jaehyun. Ia ingin hidupnya bebas dari pria itu.

Namun kenapa semuanya berujung sia-sia? Pria yang dia hindari dapat dengan mudah menemukannya. Padahal ia sudah menyuruh kakaknya untuk menutup semua akses tentang dirinya agar pria itu tidak berhasil menemukan keberadaannya. Lalu kenapa Jaehyun bisa menemukannya?

Taehyung menghela napas. Ia memilih untuk memejamkan matanya saja. Dalam hatinya dia berharap Yoongi segera datang ke sini dan menyelematkannya.

Belum ada satu menit Taehyung memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara kegaduhan dari bawah. Taehyung membuka kembali matanya. Dahinya mengernyit heran.

Jaehyun sudah tak ada di sampingnya. Pria tampan itu berdiri di balkon kamar untuk melihat keributan di bawah sana. Bibirnya menyunggingkan senyum miring melihat keempat laki-laki yang berjuang melawan bodyguardnya.

"Kalian tidak akan bisa membawa Taehyung pergi dari sisiku!" gumam Jaehyun tertawa.

Tawanya semakin keras saat melihat keempat pria itu kalah melawan bodyguardnya. Namun tawanya tak berlangsung lama begitu melihat ada banyak orang berbaju hitam yang datang membantu mereka berempat.

Jaehyun menggeram marah. Sialan! Ia pasti akan kalah melawan orang-orang itu. Dia segera berbalik memasuki kamar.

"Sebenarnya aku berniat untuk memilikimu seutuhnya hari ini. Namun sayangnya hari ini bukanlah waktu yang tepat. Karena sekarang kita harus bergegas pergi dari sini sebelum mereka berhasil menemukan kita!"

Perkataan Jaehyun sukses membuat Taehyung mengerti. Suara kegaduhan di luar sana pasti adalah orang yang Yoongi bawa. Senyum merekah di wajah manis Taehyung.

"KAK YOON, TOLONG!!!! AKU DI AT--- AKHHH!"

Jaehyun menancapkan jarum suntik ke lengan Taehyung membuat pria manis itu mengeluh lirih dan langsung ambruk tak sadarkan diri.

"Maaf, Sayang, aku membuatmu pingsan. Tapi aku tak punya pilihan lain. Ini salahmu sendiri yang berteriak seperti itu," bisik Jaehyun. Dengan segera ia membuka borgol yang ada di tangan Taehyung. Ia menggendong tubuh Taehyung.

"Aku harus cepat sebelum mereka ke sini!" gumam Jaehyun.

Dia membuka pintu kamar Taehyung dan berlari menuju ke pintu belakang. Tangannya berusaha membuka pintu tersebut. Setelah berhasil Jaehyun langsung berlari keluar. Tetapi baru beberapa langkah, kakinya berhenti begitu seorang pria menghadangnya.

"Mau lari kemana kau?" tanya pria itu.

Jaehyun menggeram marah. "Menyingkirlah!!"

"Berikan Taehyung dulu. Baru aku akan pergi," ucap pria tersebut.

"Tidak! Taehyung milikku! Kau tidak akan bisa mengambilnya dari diriku!"

Pria tampan itu tertawa. Sedetik kemudian wajahnya mendatar dengan tatapan yang menajam.

"Jangan harap! Taehyung hanya milikku!!" desis pria itu yang tak lain adalah Jungkook.

Jungkook dengan gerakan cepat mengambil alih tubuh Taehyung dari pelukan Jaehyun.

"So? Sekarang dia jadi milikku," ucap Jungkook menyeringai.

Rahang Jaehyun mengeras. "Kembalikan Taehyung!!" desisnya.

Jungkook hanya menanggapinya dengan tawa mengejek kemudian menantangnsa. "Jika kau menginginkan Taehyung. Kalahkan aku dulu!"

Jaehyun tersenyum sinis. "Siapa takut!"

Jungkook membaringkan tubuh Taehyung di atas rumput hijau dengan hati-hati. Ia mengelus wajah damai Taehyung.

"Aku tidak akan membiarkanmu jatuh ke tangan orang lain, Taehyung," bisik Jungkook.

Tangan Jaehyun terkepal kuat melihat Jungkook mengelus wajah Taehyung. Dengan cepat ia menarik bahu Jungkook dan memukul wajahnya.

Bugh!

Jungkook menatap tajam Jaehyun. "Bajingan! Aku tidak akan mengampunimu!"

"Aku tidak takut!"

Bersambung...

Note: Mulai hari ini cerita You Are Mine aku up seminggu dua kali. Setiap hari Senin sama Kamis.

Jadi, tunggu kelanjutannya hari Senin depan ya🤗💜

See you💖

You Are Mine [End] Where stories live. Discover now