Episode 28

7.6K 713 39
                                    

Happy reading...

---o0o---

Taehyung duduk termenung di kamarnya, ada Bambam di sebelahnya yang duduk bersila sambil mengemil keripik kentang. Sekolah dipulangkan oleh kepala sekolah atas perintah Jeon Sehun karena kegaduhan tadi.

"Apa yang sedang kau pikirkan? Dari tadi melamun terus seperti orang susah. Jadi Jerman deh aku tuh," kata Bambam dengan mulutnya yang masih sibuk mengunyah makanan.

Taehyung melirik sekilas ke arah Bambam. "Jerman, mata you! Heran, bego!"

"Anggaplah begitu," acuhnya.

Taehyung tak menanggapi ucapan Bambam. Dia melanjutkan acara melamunnya.

"Huh, ngelamun lagi... Ngelamun terossss, sampe kesambet baru tau rasa lo!" sindir Bambam berteriak.

"Berisik!" ketus Taehyung melemparkan keripik kentang nya ke muka Bambam.

"Ini makanan, bambang! Ngapa lo buang-buang? Mubazir loh! Kalo kagak suka ya jangan dibuang-buang gini. Lebih baik kasih ke gua aja!" ucap Bambam memungut keripik kentang yang Taehyung lemparkan tadi lalu memakannya.

Taehyung menatap Bambam yang mengunyah keripik kentang hasil lemparannya tadi.

"Apa? Ini nggak jatuh ke lantai, Tae. Jadi ini nggak kotor. Jatuhnya cuma ke kasur doang!" kata Bambam saat Taehyung menatapnya.

Taehyung berdecak sebal, "gua gak nanya dan gak peduli!"

"Terus, kenapa lo natap gua mulu! Oh, atau jangan-jangan lo suka sama gue ya?!" pekik Bambam.

"Ya ampun, Tae... Biar pun gua jomblo, tapi gua masih waras ya! Inget status dong, kita itu sama-sama uke. Nggak bisa bersama! Entar kalau kita sama-sama, yang hamil siapa? Yang nyari nafkah siapa? Terus yang paling penting, siapa yang nyodok?" cerocos Bambam.

"Ya kali elo. Muka manis sama cantik lo nggak ada pantes-pantes nya buat nyo-- hmptt!"

"Kuping gua panas dengerin lo ngoceh mulu, bambang!" kata Taehyung setelah membungkam mulut Bambam dengan sepotong roti miliknya yang masih utuh.

Bambam mengunyah roti itu dengan perasaan yang semakin dongkol.

"Nama gua Bambam! Bukan bambang, Jumadi!" sinis Bambam.

"Lo juga tadi manggil gua bambang, juminten!" balas Taehyung tak kalah sinis.

Bambam akhirnya diam dengan mulut yang dimonyong-monyongin kayak mulut bebek. Taehyung menatapnya acuh.

Tapi kemudian,

"Bam," panggil Taehyung serius.

"Hmm?" sahut Bambam berdehem.

"Tadi itu papanya Jungkook?" tanya Taehyung dengan nada yang terdengar serius.

Bambam mengangguk, "iya. Lo kan juga udah tau, ngapain masih nanya?" bingung Bambam.

"Hehe, cuma masti'in doang," ucap Taehyung cengengesan.

"Masti'in apa'an?"

"Masti'in kalau itu papanya Jungkook lah," jawab Taehyung.

Bambam merolingkan bola matanya kesal, "gua tau ogeb!"

"Ya terus ngapain nanya!" kata Taehyung sewot.

"Maksud gua kenapa lo pengen masti'in kalo dia itu papanya Jungkook?" tanya Bambam gemas.

"Gua takutnya Jungkook diculik," balas Taehyung polos.

Bambam menatap datar Taehyung yang memasang wajah polosnya. Terlihat mengesalkan di matanya, walau rasa gemas lebih mendominasi.

Taehyung yang ditatap datar oleh Bambam nyengir.

"Bercanda elah. Ya gak papa si, gua cuma nanya doang," jelas Taehyung.

"Eh, tapi lo tau gak si," lanjut Taehyung.

"Gak," balas Bambam Singkat.

"Gua belom selesai ngomong, miskah!" gas Taehyung.

"Ya udah lanjutin," ucap Bambam kalem dengan tangan yang tak berhenti memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Sebelum dia pergi dari situ, dia tu kayak liatin gua gitu. Nggak bermaksud buat geer ya, tapi emang itu kenyataannya," curhat Taehyung.

"Dan juga, tatapannya kayak gimana gitu! Sulit buat dijelasin," lanjut Taehyung dengan alis yang menyatu seolah berpikir.

"Terus? Lo bingung gitu?" tanya Bambam dan diangguki oleh Taehyung.

"Ya elah, Tae, lo kagak usah bingung-bingung. Om Sehun natap lo kan wajar," kata Bambam santai.

"Wajar? Apanya yang wajar, njir! Emangnya gua artis apa!" ucap Taehyung agak bingung sekaligus kesal.

Bambam mendengus sebal. Bukan gitu juga, bambang! Bambang lagi kan yang dibawa-bawa. Kasian amat orang yang namanya bambang dibawa mulu. Pasti orangnya lagi bersin-bersin.

"Bukan anjir! Maksud gua, Om Sehun tu wajar natap elo! Secara ni ya, elo itu pacarnya Jungkook, anaknya dia! Dan otomatis elo itu calon menantunya. Jadi nggak ada salahnya natep pacar dari anaknya yang berstatus sebagai calon menantunya," jelas Bambam.

"Tapi gua bukan calon mantunya, Jungkook kan belum ngelamar gua," ucap Taehyung polos.

"Oh, jadi lo pengen dilamar sama Jungkook nih ceritanya?" goda Bambam dengan wajah yang menyebalkan dan kedua alis yang naik turun.

"YA! BUKAN GITU MAKSUD GUA!" seru Taehyung ngegas.

"Terus apa? Oh, atau lo pengen langsung kawin?" ujar Bambam.

"Kawin pala lo! Nikah ogeb!" ucap Taehyung melempar bantal nya ke Bambam. Tapi tidak kena karna laki-laki manis itu menghindar.

"Bodo amat!" kata Bambam.

Taehyung hanya menatap datar Bambam. Kemudian dia beranjak dari tempat tidur.

"Mau kemana?" tanya Bambam melihat Taehyung berdiri.

"Dasar pikun! Kita kan mau ke Rumah Sakit buat jenguk Jaemin sama cowok ganteng tadi, ya gua mau mandi lah, terus siap-siap," jelas Taehyung melirik sekilas Bambam.

"Namanya juga lupa," jawab Bambam tanpa dosa.

Taehyung tak menjawab perkataan Bambam lagi. Dia berjalan ke kamar mandi. Tapi berhenti akibat pertanyaan bodoh Bambam.

"Lo mau mandi?" tanya Bambam.

"Kagak. Gua mau bermeditasi," balas Taehyung asal dan langsung menutup pintu kamar mandi kencang. Perasaan tadi dia udah ngomong deh kalo mau mandi.

Bambam mengelus dadanya karna terkejut. "Woi anjing kasar bener lu ya! Kasian pintunya bego! Nangis-nangis dia!" teriak Bambam agar Taehyung mendengarnya.

"Gua yang nangis ngadepin tingkah gila elo!" balas Taehyung tak kalah nyaring. Terdengar nada jengkel di ucapannya.

Bambam tergelak mendengarnya. Berhasil kan dia buat Taehyung kesel? Gantian yang kesel, masak dia mulu yang dibikin kesel, ya gak adil dong. Wkwk.

Bersambung...

You Are Mine [End] Where stories live. Discover now