Episode 14

10.9K 951 30
                                    

Happy reading...

Taehyung sedang dalam perjalanan pulang. Ia duduk satu mobil dengan Jungkook, karena pria itu ingin mengantarnya pulang. Tadi ia juga sudah meminta Bambam untuk meminta izin pulang kepada Wali Kelas mereka.

Taehyung sebenarnya tadi sudah menolak saat Jungkook ingin mengantarnya. Tapi yang namanya Jungkook tetaplah Jungkook! Tak ada yang bisa membantah ucapannya. Jadilah sekarang ia berakhir terjebak dalam satu mobil dengan pria pemaksa ini.

Saat sampai di halaman rumahnya, dahi Taehyung mengkerut ketika mengingat sesuatu. Kenapa Jungkook tau alamat rumahnya?! Padahal sedari tadi dia hanya diam dan tidak memberi tau jalan atau pun alamat rumahnya pada Jungkook!

Taehyung langsung menoleh cepat ke arah Jungkook yang sedang membuka seatbelt.

"Mencari alamat rumahmu bukan masalah besar bagiku," jelas Jungkook seakan tau apa yang akan Taehyung ucapkan.

Saat Taehyung akan membuka mulutnya untuk bicara, Jungkook malah keluar dari mobil. Taehyung mempoutkan bibirnya dengan tangan yang bersedekap dada. Dia kan belum selesai bicara, tapi kenapa Jungkook malah keluar dulu?!

Pintu mobil sebelah Taehyung terbuka. Pelakunya adalah Jungkook.

"Tidak ingin keluar?" tanya Jungkook saat melihat Taehyung yang tidak berniat untuk keluar.

Taehyung tetap diam di posisinya. Masih dengan raut wajah seperti sebelumnya. Jungkook menghembuskan nafasnya, dengan gesit Jungkook mengangkat Taehyung kegendongannya membuat pria manis itu memekik terkejut dan reflek mengalungkan lengannya di leher Jungkook. Takut jatuh.

"Turunkan aku!!" jeriy Taehyung memberontak.

"Diam! Nanti kau jatuh!"

"Bodo amat!! Intinya turunkan aku!! Cepatt!!!" teriak Taehyung semakin memberontak.

Jungkook mencoba menahan tubuh Taehyung agar pria manis itu tidak jatuh.

"Diam, Tae! Nanti kau bisa jatuh! Kau ingin jatuh, hah?!" bentak Jungkook.

Taehyung langsung diam, mata indahnya sudah berkaca-kaca. Ia takut mendengar bentakan Jungkook. Hatinya memang sensitif saat sakit seperti ini. Ia tidak bisa mendengar bentakan atau dibentak. Karena Taehyung akan langsung menangis jika dibentak.

Jungkook yang melihat mata Taehyung berkaca-kaca merasa frustasi. Ia tidak berniat membentak Taehyung, sungguh! Ia hanya takut pria itu jatuh. Ia tadi sudah mencoba berucap biasa, tapi Taehyung membuat kesabarannya terkikis habis.

"Jangan menangis, aku minta maaf karena membentak mu," ucap Jungkook lembut.

Hanya isakan Taehyung yang terdengar.

"Maaf ya?" ucap Jungkook sekali lagi.

Taehyung mendongak menatap wajah Jungkook yang terlihat bersalah. Akhirnya ia mengangguk.

"I- iya, ta- tapi jangan bentak lagi, Tae takut," balas Taehyung lirih. Tanpa sadar ia mengganti kata 'aku' menjadi 'Tae' di depan orang asing.

Jungkook mendadak gemas mendengar nama 'Tae' keluar dari mulut Taehyung. Bibirnya mengecup gemas pipi kanan Taehyung, membuat pria manis itu melotot lucu dengan pipi yang tiba-tiba memerah samar.

"Hahaha. Malu ya?" goda Jungkook dengan wajah yang menyebalkan. Wajah Taehyung semakin memerah, ia langsung membenamkan wajahnya di dada bidang Jungkook.

"Jangan banyak bicara! Cepat jalan! Panas tau!" ucap Taehyung dengan suara yang tidak terlalu jelas karena wajahnya terendam.

Tapi Jungkook dapat menangkap suara Taehyung dengan jelas. Ia pun berjalan dengan Taehyung yang diam di gendongannya. Sampai di depan pintu, Jungkook menyuruh Taehyung untuk menekan bel rumah lelaki manis ini. Karena kedua tangannya menggendong tubuh Taehyung.

You Are Mine [End] Where stories live. Discover now