Episode 36

6.8K 688 70
                                    

Happy reading...

---o0o---

Yoongi berada di dalam ruang rawat Jaemin. Ditemani oleh pria tampan bertubuh pendek, alias Jimin. Kenapa Jimin ada di sini? Tentu saja jawabannya karena Yoongi. Dia terus menempeli si manis hingga berakhir di Rumah Sakit.


"Kenapa kau terus mengikutiku?" ketus Yoongi.


"Karena aku adalah jodohmu," balas Jimin tersenyum konyol.

Wajah Yoongi menjadi semakin datar. "Maaf saja. Tapi aku tidak menyukai orang yang bertubuh pendek sepertimu!"

Jleb!

Kalimat sarkan Yoongi menusuk hatinya. Sakit tapi tak berdarah. Itu yang dirasakan Jimin. Baru satu hari saja dia sudah dikasih ucapan tajam sebanyak 100 kali lebih. Belum tiga hari ke depan, sebulan, dua bulan, setahun, atau bahkan selamanya. Bagaimana nasib hati kecilnya jika setiap hari harus mendengar kalimat menusuk seperti itu?

Sepertinya Jimin harus menyiapkan hati yang lebih kuat dari sekarang. Yang kuatnya melebihi baja!

"Itu pujian untukku kan?" tanya Jimin dengan bodohnya.

Yoongi melirik sengsi ke arah Jimin. Pujian dari mananya coba? Jelas-jelas itu adalah sebuah penghinaan! Masih perlu dipertanyakan dengan kalimat bodoh itu?

Jaemin yang memang sedari tadi menonton perdebatan kedua makhluk kurcaci itu menghela napasnya. Dalam hatinya dia berucap, apa orang jatuh cinta sebegitu bodohnya sampai tidak bisa membedakan antara pujian dan juga penghinaan? Dunia ini sungguh sangat membagongkan!

Drtt...drtt...

Tiba-tiba ponsel Yoongi berdering. Pria manis itu merogoh sakunya dan membuka ponsel miliknya. Tertera nama 'Kim Taehyung' di layar ponselnya.

Dahinya mengkerut, untuk apa Taehyung menelfonnya? Pikir Yoongi.

"Siapa, Kak?" tanya Jaemin pada Yoongi.

Yoongi menoleh ke arah ranjang tempat Jaemin, "Taehyung," jawabnya singkat.

"Untuk apa Taehyung menelponmu? Belum ada satu jam kita kita mengantarnya pulang." Kali ini Jimin yang bertanya.

"Aku juga tidak tahu," geleng Yoongi.

"Coba angkat, Kak. Siapa tahu penting," celetuk Jaemin.

Yoongi mengangguk, ia menekan tombol hijau.

"Hal---"

"Ka- kak Yoon, to- tolong!"

"Tae kau kenapa?" tanya Yoongi panik begitu mendengar nada suara Taehyung yang terdengar ketakutan.

"Kak, Taehyung kenapa?" tanya Jaemin melihat gurat panik Yoongi.

Yoongi menjawab dengan gelengan. Ia pun tak tahu.

"Aktifkan speakernya agar kami juga mendengarnya," ujar Jimin.

Yoongi mengangguk, ia memencet tombol speaker.

Bruk! Bruk! Bruk!

Terdengar kegaduhan di sana. Membuat Yoongi bertambah cemas, begitupun Jaemin yang ikut cemas mendengar suara kegaduhan itu.

You Are Mine [End] Where stories live. Discover now