Episode 30

7.8K 683 89
                                    

Happy reading...

---o0o---

Langkah Sehun berhenti mendengar ucapan sang anak. Telinganya tak salah dengarkan? Anaknya berkata bahwa dia kena kanker? KANKER?! Sehun berbalik dan menatap Jungkook dengan pandangan khawatir.

"Apa katamu? Kamu terkena penyakit ganas itu? Sejak kapan? Kenapa tidak bilang sedari awal!"

Jungkook yang mendengar itu meneguk ludahnya takut. Sepertinya Papanya menganggap serius ucapannya. Jika seperti ini, Jungkook akan mampus.

"Kantong kering maksudnya, Pa." Jungkook menjawab dengan cengiran tak berdosa.

"Anak sialan!"

Brak!

Jungkook mengusap dadanya sabar saat Sehun keluar dan menutup pintu dengan kasar hingga menimbulkan suara keras.

"Sialan begini juga anak Papa," gumam Jungkook.

Dia melihat ke setiap sudut kamarnya. Barang-barangnya sudah diambil semua oleh Sehun. Hanya ada lemari pakaian, meja dan beberapa buku yang tersisa.

Laptop, TV, Ac, ponsel, dompet, 10 black card, 25 kunci motor, 15 kunci mobil. Semuanya ludes disita oleh Sehun! Jungkook merebahkan tubuhnya ke ranjang miliknya. Matanya menatap langit-langit kamarnya. Dia menghela nafas dan menghembuskannya dengan kasar.

"Aku benar-benar bangkrut," monolog Jungkook.

"Hah, membosankan. Lebih baik aku menelpon Taehyung, sedang apa ya dia sekarang?" Jungkook merogoh saku celananya. Tapi tak menemukan ponsel miliknya. Kemudian dia menepuk keningnya.

"Bodoh! Ponselku kan juga diambil oleh Papa!"

"Ck, lebih baik aku tidur saja daripada mati kebosanan. Tidur siang sepertinya tidak terlalu buruk, siapa tau nanti Papa akan berubah pikiran usai aku terbangun."

Jungkook melepaskan seragamnya hingga menampilkan kaos hitam polos, lalu kembali merebahkan dirinya. Tak berapa lama dia sudah memasuki alam mimpinya.

Sehun memasuki kamar sang anak dengan membawa sebaskom air. Dia meletakan baskom tersebut di atas nakas. Lalu duduk di tepi ranjang. Tangannya mengambil handuk kering yang ia bawa dan mencelupkannya ke dalam baskom tersebut. Kemudian dengan telaten dia membersihkan luka di wajah Jungkook.

Setelah selesai dia mengobati luka itu dengan alkohol secara hati-hati, tak ingin mengganggu tidur sang putra. Ia membuang kapas yang digunakan untuk tadi ke tempat sampah.

Tangannya mengelus surai hitam Jungkook. "Papa menyayangimu, Nak," bisik Sehun dan mengecup kening Jungkook penuh kasih sayang. Setelahnya dia keluar dari kamar putranya. Tidak ingin menganggu tidur putra sulungnya itu.

---o0o---

Taehyung dan Bambam sudah berada di ruang rawat Jaemin. Keadaan pria itu sudah cukup membaik.

"Apa Jungkook tidak marah karena kau menjengukku?" tanya Jaemin pada Taehyung.

"Jungkook saja tidak tau jika dia ada di sini," jawab Bambam.

Jaemin menatap Taehyung yang hanya diam. "Kenapa kau tidak meminta izin lebih dulu kepada Jungkook jika ingin datang ke sini? Jika dia tau dari orang lain, kau akan terkena masalah, Taehyung."

"Biarkan saja. Aku sedang malas dengannya."

"Ada masalah apalagi sekarang?"

Taehyung tidak menjawab. Jaemin menghembuskan nafasnya, ia menebak bahwa sahabatnya ini sedang marah dengan Jungkook.

You Are Mine [End] Where stories live. Discover now