59

40.5K 5.1K 1.9K
                                    

HAPPY READING
....

Di malam hari tiba, kini Nevan dan Letta mengantarkan Sheryn menuju Bandara untuk pulang ke London. Sheryn berangkat bersama Ayah nya yang sudah menunggu di Bandara.

Sheryn sedari tadi terus menangis di dekapan Letta merengek tak mau pulang.

"Sheryn, ayo kita pulang" Ucap Vano, Ayah Sheryn seraya mengelus bahu Sheryn.

Sheryn semakin mengeratkan pelukannya dengan Letta yang sedang berjongkok.

Sheryn menggeleng, "Sheryn nggak mau pulang. Dirumah sepi, Sheryn sendirian terus. Sheryn nggak mau" Ucapnya menangis.

Letta tertegun, ia pun mengelus kepala Sheryn. "Sheryn, udah ya? Kamu kan juga berangkat sekolah. Kamu harus pulang, oke? Nanti kapan-kapan kamu kesini lagi" Ucapnya dengan lembut.

Vano tersenyum kecut, ia menjadi merasa bersalah kepada anaknya karena dirinya dan istrinya selalu mementingkan pekerjaan dan selalu menitipkan anaknya kepada pembantu dirumahnya.

Vano mengelus rambut Sheryn yang sedang memeluk Letta, "Sheryn, kita pulang ya? Katanya kamu mau beli panahan baru yang bagus. Nanti Ayah beliin buat kamu" Ucap Vano berjongkok di depan Sheryn yang sedang membelakangi dirinya.

Sheryn pun melepaskan pelukannya lalu membalikkan badan nya. "Seriously, dad?" Tanyanya seraya mengelap air matanya yang mengalir di pipi.

Ayah Vano terkekeh gemas, ia pun memeluk Sheryn dengan erat. "Iya, Ayah serius. Nanti ayah beliin terserah kamu. Oke?" Ucapnya.

Sheryn melepaskan pelukannya seraya mengangguk senang. "Janji ya beliin yang bagus!" Ucapnya tersenyum senang. Nevan dan Letta yang melihat pun terkekeh.

Ayah Vano tertawa, "Iya sayang. Sekarang kita pulang ya? Nanti telat" ucap nya seraya mengacak rambut Sheryn.

Sheryn tersenyum lalu mengangguk cepat, ia membalikkan badan nya lalu mencium pipi Letta membuat Letta kaget.

"Nanti Sheryn mau jadi kaya kak Gladys!" Ucap Sheryn tersenyum memamerkan giginya. "Aku mau main film sama jadi pemanah yang hebat!" Lanjutnya membuat semuanya tertawa.

Letta pun mencium balik pipi Sheryn, "Jangan lupa rajin belajar, oke?"

Sheryn mengangguk cepat, "Siap" Ucapnya membuat Letta terkekeh gemas.

"Kak Nevan nggak dicium nih?" Tanya Nevan menaikkan alis kanan nya.

Sheryn pun menoleh, ia berjalan mendekat lalu memeluk Nevan yang sedang berjongkok. Ia memeluk Nevan lalu melepasnya.

Sheryn mencium kedua pipi Nevan membuat Nevan terkekeh gemas. Sheryn pun mencium bibir Nevan sekilas membuat Nevan langsung terkejut setengah mati.

Sheryn melepaskan rangkulannya di leher Nevan, sementara Nevan, ia masih sangat syok dengan anak kecil perempuan di depannya.

"Gila, first kiss gue diambil bocil" Gumam Nevan sangat lirih dan menatap Sheryn dengan tatapan tak percaya.

Letta yang mendengar pun langsung tertawa tak kuasa mendengarnya.

"Kak Nevan, Kak Gladys, aku pulang dulu ya!" Ucap Sheryn menggandeng tangan Ayah nya.

"Bye, Sheryn" Ucap Letta berdiri seraya melambaikan tangan nya kepada Sheryn.

Sheryn pun ikut melambaikan tangan nya lalu berbalik badan dan berjalan bersama Ayah nya yang membawa koper.

Nevan perlahan berdiri, "First kiss gue anjing" Gumam nya masih tak percaya.

Letta tertawa mendengarnya, ia pun menyenggol lengan Nevan. "Ayo pulang!" Ucapnya.
....

"BABY, YOU LIGHT UP MY WORLD LIKE NOBODY ELSE"

CARLETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang