72

34.3K 3.7K 180
                                    

HAPPY READING

....

Sudah 7 bulan lamanya, Letta meninggalkan Indonesia. Tanpa kabar sepatah kata apapun. Dan seperti kehilangan jejak.

Samuel meraup wajahnya kala ia baru saja menyelam. Di cuaca sore ini, dirinya sedang berenang di belakang rumahnya.

Badan nya terasa lemas karena lama tidak olahraga dan juga beberapa hari ini ia tidak mempunyai tenaga untuk melakukan sesuatu.

Ia menenggelamkan wajahnya ke air sambil memejamkan matanya. Lagi dan lagi. Pikirannya selalu tertuju kepada Letta. Bayangannya terus berada di pikirannya.

Hampir setiap hari ia bertanya kepada Nevan bagaimana keadaan Letta disana. Namun jawabannya, pasti selalu sama. 'Tenang aja, Letta baik disana.'

Dirinya percaya, bahwa Letta akan pulang. Namun, ia tidak tahu kepercayaan ini membawanya sampai kapan.

"SAMUELL!" Panggil bunda Dara dengan teriak.

Samuel yang mendengar pun langsung mendongak dan tak menenggelamkan wajahnya ke air. Ia mengelap wajahnya sambil mengatur nafasnya.

"Kenapa?"

"Udah jam 5 sore kenapa berenang terus?! Cepetan mandi!"

Mengenai kaki bunda Dara, ia sudah 3 bulan sembuh dari lumpuh sementara nya. Dan sekarang tak membutuhkan kursi roda lagi.

"Nanti,"

Bunda Dara melotot, "Kamu bisa sakit! Lagian nanti malam kamu wisuda sekolah kan?!"

Samuel pun akhirnya terpaksa naik, dan bunda Dara langsung memberikan handuk kepada Samuel. Ia pun mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Kamu nggak potong rambut? Rambutnya udah panjang tuh!"

Samuel menghentikkan pergerakannya. Ia pun memegang rambutnya sendiri. "Pas kok, nggak panjang." Jawab Samuel.

"Letta udah ada kabar?" Tanya bunda Dara tiba-tiba.

Samuel hanya menggeleng sebagai jawaban sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Sekolahnya gimana? Letta lulus kan?"

Samuel menghela nafas nya, "Aku kan udah bilang kalau aku nggak tau kabar Letta."

Bunda Dara terkekeh kecil, "Ya udah sekarang kamu mandi terus makan!"

"Sam udah ke----"

"Dari pagi kamu belum makan! Masa udah kenyang?!" Tanya bunda Dara sambil melotot. Ia geram sendiri dengan anaknya yang terlihat semakin kurus.

"Sam nggak mood makan, bundaaa." Rengeknya.

"Kamu udah kurus, Samuel! Pokoknya habis mandi langsung turun ke bawah. Bunda tunggu!"

"Tap---" Belum selesai Samuel menjawab, namun bunda Dara langsung pergi dari hadapannya membuat ia mendengus kesal.

....

Setelah selesai mandi, kini Samuel menidurkan badan nya di kasur empuknya. Tangan kiri nya ia ulurkan mengambil sebuah bingkai foto kecil di laci dekat ranjang.

Ia terus menatap foto dirinya dan Letta yang ia pajang di kamarnya. Samuel tersenyum kecut sambil mengusap wajah Letta yang berada di foto.

"Kamu baik-baik aja kan disana?" Tanya Samuel seolah-olah berbicara dengan Letta. "Aku kangen sama kamu," Lanjutnya sambil terkekeh pelan.

Ia menghela nafas nya, ia tidur sambil merentangkan tangannya dengan tangan kiri masih memegang bingkai foto tersebut. Perlahan-lahan, ia pun memejamkan matanya.

CARLETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang